Starting..
"kamu sama jihoon sekelas"
Hyunsuk menatap malas papanya, "pa.. gak usah nyebelin deh, ini masih pagi!" sang papa terkekeh mendengar nada ketus anaknya
"papa kan cuma nanya suk" sipapa memasang wajah sok polos membuat Hyunsuk semakin merengut kesal
"tapi pertanyaan papa tuh nyebelin!!!! Udah ah suk mau kekelas! Bye papa" pamit Hyunsuk yang dengan cepat mencium pipi sang papa
Tapi sipapa sepertinya sedang senang sekali menggoda anaknya. Setelah Hyunsuk keluar dari mobil, sang papa menurunkan kaca mobilnya "salam buat jihoon ya suk!"
Hyunsuk memejamkan matanya menahan kesal, apalagi saat beberapa murid yang ada di gerbang menengok kearahnya mengingat suara papanya yang tidak bisa dibilang pelan. Akhirnya Hyunsuk hanya bisa menutup wajah sambil berlari kearah sekolah mengundang kekehan geli dari sang papa
"suk!!!!" Hyunsuk terhuyung saat Junkyu menubruk tubuh kecilnya "lo kemana aja astaga!!!! Chat gue gak dibales, ditelpon juga gak bisa terus tiba-tiba lo diskors tiga hari, bikin gue sama asahi panik tau gak!"
Hyunsuk memberontak karena tubuh kecilnya benar-benar tenggelam oleh dekapan Junkyu
"heh! Mati itu anak orang!" tegur Asahi setelah menampar bahu Junkyu
"eh! Sorry suk!" Hyunsuk meraup napas dengan rakus, kemudian dengan kasar ikut menampar bahu lebar Junkyu
"bangsat!! Lo mau bikin gue mati?!"
"hehe.. ya maaf suk... gue kan panik, soalnya lo ilang kaya ditelen bumi!"
"alay lo!" Junkyu mempoutkan bibirnya "hp gue disita sama nyokap, terus gue juga gak dibolehin keluar rumah selama tiga minggu, mobil gue juga disita dan sekarang.. gue dianter jemput sama bokap" helaan nafas menjadi penutup cerita Hyunsuk pada kedua sahabatnya
"...tapi kalo kita main kerumah lo, masih dibolehin?"
Hyunsuk mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Asahi "selama kalian gak ngajak gue keluar rumah sih gak masalah"
Junkyu menepuk kepala Hyunsuk mengundang delikan tajam dari yang lebih pendek "gapapa... buat sekarang kita mainnya rumahan dulu, itung-itung menjaga citra anak polos" kata Junkyu sambil memainkan alisnya
Hyunsuk menepis kasar tangan Junkyu dari kepalanya "awas! Gue mau keruang bk!
Asahi mengernyit, "mau ngapain?" sedetik kemudian Asahi mengerti, "oh... wajib lapor ya?" Hyunsuk mengangguk sekenanya "berapa lama?"
"gatau... seminggu kayaknya"
"yaudah ayok kita anter!" Junkyu menggandeng lengan kedua sahabatnya, membuat pemuda tinggi itu berada ditengah-tengah antara Asahi dan Hyunsuk. Membuat kedua sahabatnya itu pasrah saja ditarik oleh yang lebih tinggi
"hoon.. hyunsuk noh"
Jihoon mengalihkan perhatiannya dari ponsel, membuat decakan sebal dari Jaehyuk karena Jihoon membuatnya kalah dalam game, "mana????"
Jihoon mengikuti arah yang ditunjukan oleh temannya. Disana ada Hyunsuk yang kelimpungan mengimbangi langkah lebar Junkyu, mereka menuju ruang BK
"hyunsuk beneran ikut tawuran?" tanya Haechan yang ternyata sedari tadi ikut memperhatikan ketiga orang itu
Jaehyuk menggeleng pelan sebelum menyimpan ponselnya, "mikir aja sih... hyunsuk kan anak sekolah kita, ngapain dia ikutan tawuran sama sekolah lain.. udah gitu sendirian pula"
Yang lain mengernyit bingung, merasa tidak puas dengan jawaban Jaehyuk "tapi dia wajib lapor loh? Yakin gak terlibat?"
Jihoon menggelengkan kepalanya, "bayi gue itu luarnya doang barbar dalemnya mah bayi banget~"
"hadeh bucin!"
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar duapuluh menit yang lalu, sekolah juga sudah mulai sepi tapi papa Hyunsuk belum ada tanda-tanda akan datang menjemputnya. Hyunsuk mendengus kesal, kalau saja ponselnya tidak disita sang mama Hyunsuk akan mudah menghubungi papanya dan dia tidak akan berdiri didepan gerbang seperti anak hilang
"ayo cil"
Hyunsuk berjengit kaget saat Jihoon dan motornya berhenti tepat didepan Hyunsuk "apa?!"
"buset galak bener... gue mau nganterin lo pulang, ayo udah sore nih"
Hyunsuk mendesis sebal "dih gamau"
"papa lo gak bisa jemput cil, makanya gue suruh nganterin lo pulang"
"tau darimana papa gue gak bisa jemput?" matanya memincing curiga
Jihoon menghela nafas, "papa lo ada chat gue" Jihoon mengeluarkan ponselnya, menunjukan roomchatnya bersama papa Hyunsuk "noh kalo gak percaya"
Hyunsuk menggerling malas, "gak usah! Gue bisa pulang sendiri" Hyunsuk melihat gelengan kepala dari Jihoon
"gak dibolehin sama papa lo, takut lo ikut tawuran lagi"
Plak
"gue gak pernah ikut tawuran ya bangsat!"
Jihoon mengelus pundaknya yang baru saja mendapat sapaan dari Hyunsuk, "baru satu minggu deket aja udah bonyok gue" gumamnya pelan "yaudah yuk pulang yuk.. ntar keburu dicariin mama lo, udah sore loh ini.. inget kan anak bayi gak boleh keluar malem-malem"
"lo beneran mau gue tonjok ya"
"ck! Udah pernah kalo lupa.. ini kan bukan pertamakalinya lo kdrt sama gue"
"bacot!"
Hyunsuk dengan malas meraih helm yang disodorkan Jihoon, sebelum akhirnya naik ke jok belakang dan membiarkan Jihoon mengantarnya pulang kerumah
"lo langsung pulang, gak usah turun!" sarkas Hyunsuk saat motor Jihoon berhenti didepan rumahnya
"dih kok gitu! Gue kan mau pamit sama mama!"
"itu mama gue!"
Jihoon memalingkan wajahnya karena ternyata suara Hyunsuk bisa menembus helm yang dikenakannya
"haduh budek gue" gumamnya yang ternyata tidak sepelan yang ia duga
"gue denger ya!" Hyunsuk mendengus kasar, kemudian mulai mencari pijakan agar bisa turun
"bisa turunnya gak cil"
Hyunsuk mendengus "LO NGATAIN GUE PENDEK!!!!"
"gue cuma nanya ya tuhaaaaaan" Jihoon mengaduh karena helmnya baru saja dipukul oleh Hyunsuk
"udah sana pulang!" Hyunsuk mengusir Jihoon tanpa basa basi
"tapi cilㅡ"
"apalagi sih!"
Jihoon menciut "i-itu cilㅡ"
"apasih! Pulang gak!"
"itu cil a-anu....anu cil itunyaㅡ"
"terserah!" Hyunsuk berbalik hendak meninggalkan Jihoon begitu saja, membuat Jihoon gelagapan karenaㅡ
"helmnya cil helm! Punya orang itu!"
Berdoa saja supaya Hyunsuk tidak melemparkan helmnya dengan keras:')
To be continue..
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Cute Baby Become Naughty [END]✔
Cerita PendekHyunsuk adalah seorang remaja 17 tahun, tapi semua orang selalu menganggapnya anak kecil dan Hyunsuk benci itu. Hyunsuk sama seperti remaja lainnya, ia tidak sepolos yang terlihat. Wajah manis hanya sampul luar yang terlihat orang lain aslinya Hyuns...