Been Through ft The Proposal✔

THE • PROPOSAL 02 || That's My Fault

Eunkwang membuka jas miliknya dan memasangkannya pada bahu Seohyun. Pria yang sudah menemaninya selama enam tahun itu tampak kebingungan saat melihat air muka Seohyun yang terlihat kusut sejak dimulainya acara.

"Ada yang mengganggu, Presdir?" tanya Eunkwang.

"Kenapa dia bisa datang? Pria itu, Cho Kyuhyun," jawab Seohyun.

Mendengar nama Kyuhyun, Eunkwang jadi tidak heran kenapa atasannya itu bisa berada dalam suasana seperti sekarang.

"Saya dengar, Nyonya Sooha tidak bisa hadir, sehingga beliau meminta Tuan Kyuhyun yang baru datang dari Paris untuk menggantikannya," jelas Eunkwang.

"Kapan kontrak kerja sama kita dengan Soveilla Grup berakhir?"

"Masih tiga tahunan lagi, Presdir. Karena tahun lalu, Pimpinan Daehoon dan Nyonya Soohan baru saja memperbarui kerja samanya."

Seohyun mengumpat pelan, ia kemudian memijat kepalanya setelah masuk ke dalam mobil.

"Apa terjadi sesuatu antara Anda dan Tuan Kyuhyun, Presdir?"

Mendengar pertanyaan Eunkwang, malah menarik memori Seohyun untuk kembali mengingat kejadian di gudang tadi. Emosi Seohyun mendadak berada di puncaknya lagi, ia mengambil kapas dan membasahinya dengan micellar water. Menggosok bibirnya sampai pemerah bibir yang ia kenakan luntur.

"Presdir, bibir Anda bisa terluka," kata Eunkwang setelah melihat Seohyun lewat kaca spion.

Seohyun melempar kepalanya untuk bersandar. Saat matanya terpejam, bayangan tentang ciuman Kyuhyun kembali memenuhi pikirannya. Bahkan ia masih bisa merasakan bagaimana Kyuhyun membawa labiumnya untuk menari bersama Seohyun.

Sial, Seohyun ingin menghapus ingatan itu secepat mungkin.

Di tengah amarahnya yang belum reda, Seohyun malah diganggu oleh panggilan dari seseorang. Setelah melihatnya, ternyata itu panggilan dari Tuan Seo.

"Ada apa Appa?"

"Kau sudah di dalam kereta?"

"Belum, aku masih di jalan menuju stasiun. Memangnya kenapa?"

"Heeseung berulah lagi, kali ini dia berkelahi dengan orang mabuk di bar.
Kau harus segera sampai di sana dan selesaikan masalahnya karena Appa tidak bisa pulang hari ini."

Mata Seohyun terpejam. Seo Heeseung, bocah sialan itu.

"Aku akan sampai di Seoul dalam dua jam."

"Kabari Appa jika kau sudah sampai."

"Hm."

"Kalau begitu, Appa tutup panggilannya."

Seohyun melempar ponselnya ke samping begitu Tuan Seo mengakhiri panggilannya.