THE • PROPOSAL 03 || Blue Days

449 79 25
                                    

Seohyun sampai di rumahnya sekitar pukul dua dini hari, setelah menempuh perjalanan dari Busan ke Seoul selama kurang lebih dua jam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seohyun sampai di rumahnya sekitar pukul dua dini hari, setelah menempuh perjalanan dari Busan ke Seoul selama kurang lebih dua jam.

Gadis itu segera pergi ke kamar Heeseung, karena ia mendapat kabar jika Heeseung sudah pulang ke rumah.

Berantakan. Satu kata yang bisa mewakili pemandangan kamar Heeseung saat ini. Baju kotor ada di mana-mana, botol alkohol, bekas makanan, dan masih banyak lagi.

Seohyun memijat kepalanya, mulai memunguti pakaian Heeseung dan menyimpannya di keranjang baju. Setelah itu, ia lanjut membersihkan sampah makanan dan merapikan barang-barang yang terjatuh atau mungkin sengaja dijatuhkan.

Tak memakan waktu lama, akhirnya Seohyun selesai dengan pekerjaannya. Ia mendekat ke arah Heeseung, meneliti luka lebam juga sobek di bagian bibirnya, lantas menghela napas lelah.

Ayahnya berkata jika mereka tak perlu menghalangi Heeseung untuk melakukan apa yang dia mau. Bukannya tidak mendidik, justru cara seperti itulah yang Tuan Seo gunakan untuk mendidik putra bungsunya itu.

Tuan Seo percaya jika suatu hari nanti, setelah Heeseung puas dengan apa yang dilakukannya, laki-laki itu akan kembali ke jalan yang seharusnya.

Setelah kematian Nyonya Seo dua tahun yang lalu, Heeseung mulai menjadi anak pemberontak dan tidak suka diatur. Seohyun tahu jika Heeseung merasa teramat kehilangan, tapi menurutnya, tidak perlu sampai sebegitunya.

Seohyun juga merasa sangat kehilangan, kematian Nyonya Seo adalah satu hal paling buruk yang pernah ia alami. Tapi, Seohyun lebih dewasa dengan berpikir jika hidup harus terus berjalan dengan baik, sekalipun kau kehilangan orang yang paling kau cintai di dunia ini.

"Kau banyak melukai dirimu sendiri," gumam Seohyun.

Saat hendak pergi dari sana, tiba-tiba saja panggilan Heeseung menginstrupsi langkahnya.

"Jangan pernah masuk ke kamarku lagi," ucap lelaki itu, tentu saja dengan nada setengah sadar karena pengaruh alkohol.

Seohyun memilih untuk tak peduli. Ia kembali melanjutkan langkahnya untuk keluar dari sana.

Sementara itu, perlahan mata Heeseung terbuka. Ia menatap ke arah jendela kamar yang gordennya tidak pernah ditutup, sehingga ia bisa melihat langit malam yang selalu tampak indah karena adanya bintang juga bulan.

Posisi tubuhnya yang tengkurap, membuat Heeseung merasa sedikit kesulitan bernapas. Tapi, posisi ini adalah posisi paling nyaman.

"Apa tadi? Dia menyentuh kepalaku?" gumam Heeseung.

"Ck, aku tak suka dikasihani."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Been Through ft The Proposal✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang