chapter 5

5.7K 431 2
                                    

sudah tiga hari semenjak mark mengatakan semuanya, jeno tidak pernah keluar dari kamarnya. hal itu tentu saja membuat semua keluarganya khawatir, terutama taeyong.

"permisi tuan. daritadi saya mengetuk pintu kamar tuan jeno untuk mengantarkan makan siangnya tapi tuan jeno tidak mau membuka pintu kamarnya lagi." ujar maid pada taeyong.

"benarkah? bagaimana ini, aku benar-benar khawatir." ujar taeyong panik.

"sini biar aku saja yang mengantarkan makanannya, kau boleh kembali ke dapur." sambung taeyong lalu mengambil alih nampan dari maid tersebut.

kini taeyong sudah berada didepan pintu kamar jeno. ia mengetuk pintu tersebut berkali-kali, namun tak ada jawaban dari dalam sana.

tok tok tok.

"jeno buka pintunya, kau harus makan."

tok tok tok.

"jen kau baik-baik saja?" tanya taeyong khawatir.

"jeno cepat buka pintunya, jangan buat bubu khawatir." taeyong sedikit meninggikan suaranya.

"bubu?"

taeyong menoleh ke belakang, ternyata si kembar yang memanggilnya.

"bubu ada apa, apa jeno hyung masih tidak mau keluar dari kamarnya?" tanya sungchan.

"iya, bubu juga sudah mengetuk pintu kamarnya berkali-kali, tapi tidak ada sahutan dari jeno. bagaimana ini? bubu benar-benar khawatir." balas taeyong panik.

"bagaimana kalau kita dobrak saja pintunya?" sahut beomgyu.

sungchan mendecih.

"memangnya kau kuat untuk mendobrak pintu se kokoh ini?" ejek sungchan.

"memangnya aku akan mendobraknya? tentu saja tidak. kau saja yang dobrak, kau kan kuat." balas beomgyu.

sungchan hendak protes pada beomgyu namun tidak jadi, karena taeyong langsung menyela protesan nya.

"sudah-sudah hentikan dulu pertengkaran kalian. sungchan, lebih baik kau coba dobrak pintunya." ujar taeyong.

sungchan mengangguk. ia sudah memposisikan dirinya untuk mendobrak pintu tersebut, namun ketika sungchan ingin mendobrak pintu tersebut, tiba-tiba terdengar suara bel pintu berbunyi. ketiganya saling menatap bingung.

"siapa itu?" tanya beomgyu.

"bubu juga tidak tahu."

tak lama kemudian salah satu maid datang menghampiri taeyong.

"permisi tuan, diluar ada seseorang yang ingin bertemu dengan tuan jeno." ujar maid tersebut.

"benarkah, siapa dia?" tanya taeyong.

"saya tidak tahu tuan, tapi sepertinya dia teman tuan jeno."

"ah baiklah. kalian berdua tunggu disini, bubu akan menemui temannya jeno dulu." ucap taeyong pada si kembar lalu pergi kelantai bawah diikuti dengan maid dibelakangnya.

taeyong kini sudah berada didepan pintu utama, ia membuka pintu tersebut dan dihadapannya sekarang terdapat pria manis yang sedang menatapnya gugup.

"a-ah annyeonghaseyo, apakah benar ini rumahnya jeno?" tanya pria itu sembari membungkuk hormat.

"nee aku ibunya, kau siapa dan ada perlu apa dengan jeno?"

"aku na jaemin temannya jeno. tadi jeno menelpon ku dan menyuruh ku untuk datang kemari, tapi saat jeno menelpon ku suaranya terdengar sangat lemas apakah dia baik-baik saja?"

"astaga benarkah? memang selama tiga hari ini jeno tidak pernah keluar dari kamarnya bahkan dia juga tidak mau makan."

"astaga, lalu bagaimana dengan keadaannya sekarang, apakah dia masih tidak mau keluar dari kamarnya?" tanya jaemin sedikit panik.

RESPONSIBLE [markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang