chapter 7

4.7K 332 11
                                    

"sudahlah sayang kau tidak perlu menangis." bujuk ten menenangkan haechan yang sedari tadi tidak mau berhenti menangis.

"aku takut eomma, bagaimana kalau mark hyung melakukan 'itu' lagi jika kita sudah menikah? aku tidak mau eomma hiks." racau haechan sambil menangis.

ten menghela nafasnya lelah, anaknya ini ada-ada saja, haechan sedari tadi terus menangis karena takut disetubuhi oleh mark. Ten ingin sekali tertawa ketika mendengar perkataan haechan, bukankah itu wajar? melakukan hubungan intim jika sudah menikah. tapi disisi lain ten paham dengan kondisi anaknya, sepertinya haechan masih memiliki trauma ketika ia disetubuhi oleh mark tempo lalu.

"bear dengarkan eomma." ten melepas pelukannya lalu memegang kedua bahu haechan.

"jika kau memang belum siap untuk melakukannya, kau bisa membicarakannya dengan mark secara baik-baik, eomma yakin pasti mark akan memahami dirimu."

"tapi aku takut kalau mark hyung marah" ucap haechan menatap wajah Ten dengan mata berkaca-kaca.

"aku tidak akan marah." ucap mark tiba-tiba muncul dari balik pintu.

"h-hyung?" ucap haechan terkejut.

"oh mark dengan siapa kau kemari?" tanya ten.

"aku kesini sendiri paman" ucap mark.

"aish kau ini jangan memanggilku paman, panggil saja aku eomma lagipula besok kau akan menjadi menantuku."

mark hanya tersenyum canggung lantas mengangguk "a-ah baik, eomma."

"oh ya kau mau apa kemari?" tanya ten.

"aku dengar dari hendery akhir-akhir ini haechan menyukai buah semangka, jadinya aku kemari ingin memberikan buah semangka ini untuk haechan." ucap mark sambil mengangkat satu keranjang berisikan 3 buah semangka.

ten tertawa pelan "astaga mark satu buah saja sudah cukup tidak perlu terlalu banyak. lagi pula haechan tidak akan memakannya, dia hanya akan memeluk buahnya saja tidak untuk dimakan."

"eommaaa" haechan merengek karena malu tentu saja.

"benarkah?" tanya mark tak percaya.

Ten hanya mengangguk sebagai jawaban sedangkan haechan, wajahnya sudah memerah karena malu.

"baiklah kalau begitu eomma tinggal dulu ke dapur, mark duduklah dulu kau ingin minum apa?"

"apa saja eomma."

"ah baiklah kalau aku permisi dulu." ucap ten hendak pergi meninggalkan ruang keluarga namun lengannya ditahan oleh haechan.

"eomma aku ikut." ucap haechan.

"tidak, kau harus menemani mark disini lagi pula eomma hanya akan pergi ke dapur." ucap ten lalu pergi meninggalkan dua orang tersebut.

kini mark dan haechan hanya saling diam.

"duduklah hyung." ucap haechan.

mark hanya mengangguk, ia mendudukkan dirinya disebelah haechan lalu meletakkan keranjang buah yang sedari tadi ia bawa diatas meja.

"haechan ah" panggil mark.

"nee hyung?" sahut haechan.

"besok adalah hari pernikahan kita. dan aku juga sudah berbicara dengan ayahmu kalau aku akan membawamu ke apartemenku untuk tinggal disana."

haechan menatap mark cukup lama lantas menggeleng tidak setuju.

"aku tidak mau." tolak haechan.

mark cukup terkejut dengan jawaban haechan.

RESPONSIBLE [markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang