chapter 8

4.7K 337 3
                                    

hari ini adalah hari yang sangat dinantikan oleh mark. ya, sekarang adalah hari pernikahan mark dan haechan.

sedari tadi mark terus tersenyum menatap tubuhnya yang terbalut tuxedo berwarna putih dari pantulan cermin.

"mark kau sudah siap?" tanya jaehyun menatap anaknya dari ambang pintu.

mark mengangguk lalu menghampiri sang ayah.

"lebih baik kita berangkat sekarang, acaranya akan dimulai 45 menit lagi."

"apakah jeno ikut?"

"tentu saja dia ikut"

mark menghela nafas lega.

"ayo yang lain sudah menunggu di mobil"

mark mengangguk lalu mengikuti jaehyun dari belakang.

"ya tuhan anakku sungguh manis" puji ten mengagumi penampilan haechan.

haechan tidak menanggapi pujian dari sang ibu melainkan dia hanya terus melamun sembari menatap dirinya dari pantulan cermin.

menyadari sikap haechan yang aneh akhirnya ten memegang bahu haechan.

"bear kau baik-baik saja?"

"hiks"

tiba-tiba tangis haechan pecah. ten yang melihat anaknya menangis langsung saja memeluk tubuh haechan untuk menenangkannya.

"astaga sayang kenapa kau menangis? apa kau sakit? katakan pada eomma"

"hiks aku akan merindukan kalian"

Ten paham dengan apa yang dikatakan haechan lalu dengan lembut ia mengusap surai haechan.

"kami juga pasti akan merindukanmu, tapi kau tidak perlu khawatir lagi pula jarak apartemen mark dan rumah kami tidak terlalu jauh."

"sudahlah kau tidak perlu menangis make up mu bisa rusak nanti"

haechan hanya mengangguk lalu menghentikan tangisannya.

"kalian sudah siap?" tanya johnny yang tiba-tiba muncul dari balik pintu.

Ten dan haechan mengangguk.

"baiklah kalau begitu ayo turun, acaranya akan dimulai"

Ten dan haechan berjalan menghampiri johnny, johnny tersenyum melihat anaknya yang sungguh mempesona saat ini.

"anakku sudah dewasa" ucap johnny lalu mencium kening haechan cukup lama.

johnny tak menyangka jika takdir anaknya akan seperti ini. jujur saja johnny merasa sangat bersalah, ia tidak bisa menjaga anaknya dengan benar.

"hiks maafkan appa nak"

haechan terkejut ketika melihat sang ayah menangis sambil memeluk tubuhnya, jujur saja ini pertama kalinya haechan melihat ayahnya menangis.

"appa sudahlah, kau sudah meminta maaf puluhan kali padaku" ucap haechan membalas pelukan johnny.

"tapi tetap saja appa masih merasa bersalah padamu, maaf." ucap johnny lirih diakhir kata.

haechan melepas pelukannya lalu menatap kearah wajah sang ayah.

"kau tidak perlu merasa bersalah lagi, lagipula ini sudah menjadi takdirku. aku akan baik-baik saja, sungguh." ucap haechan tulus.

johnny tersenyum haru lalu kembali memeluk tubuh haechan. sungguh ia sangat bersyukur memiliki anak seperti haechan, astaga rasanya johnny ingin menangis kembali.

"yak kalian kenapa lama sekali? cepatlah acaranya sudah mau dimulai!"

johnny, ten, dan juga haechan menoleh kearah hendery yang kini tengah berdiri tak jauh dari hadapan mereka.

RESPONSIBLE [markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang