chapter 9

4.4K 337 11
                                    

haechan sudah selesai dengan acara mandinya 30 menit yang lalu. ia juga sudah mengenakan pakaiannya, namun sedari tadi ia masih berdiam diri didalam walk in closet enggan untuk keluar dari sana.

"astaga bagaimana ini? aku takut kalau mark hyung akan lepas kendali lagi seperti tadi. dan bagaimana jika mark hyung melakukan yang tidak-tidak ketika aku tidur?" gumam haechan sambil memainkan ujung bajunya.

tok tok tok

pikiran haechan buyar ketika mendengar suara ketukan pintu.

"haechan-ah apa kau masih lama didalam sana?" tanya mark yang sedari tadi menunggu haechan. ia heran kenapa istrinya itu belum juga keluar dari kamar mandi, ia takut jika terjadi sesuatu pada haechan.

tok tok tok

"haechan kau baik-baik saja?"

"kenapa kau lama sekali"

"haechan buka pintunya jangan membuat ku khawatir!" mark sedikit meninggikan suaranya.

"astaga bagaimana ini?!" ucap haechan panik.

"haechan buka pintunya atau akan ku dobrak?" ucap mark yang sudah berancang-ancang untuk mendobrak pintu.

1 2 3

ceklek

haechan langsung membuka pintunya saat mark hendak mendobrak pintu tersebut. mark menghela nafas lega saat melihat haechan baik-baik saja.

"hahh astaga ku pikir terjadi sesuatu denganmu, kenapa kau tidak menjawab panggilan ku? kau membuatku khawatir" ucap mark khawatir.

"maaf sudah membuatmu khawatir hyung" ucap haechan sembari menundukkan kepalanya.

mark tersenyum kecil lalu menangkup kedua pipi haechan agar istrinya itu bisa menatap wajahnya.

"kenapa lama sekali hm? terjadi sesuatu?" tanya mark lembut.

"b-bukan apa-apa hyung, tadi saat dikamar mandi tiba-tiba perutku terasa mual. j-jadinya aku berdiam dulu di kamar mandi,takut jika tiba-tiba aku muntah" ucap haechan terbata.

"benarkah?" tanya mark dibalas anggukan oleh haechan.

mark mensejajarkan wajahnya dengan perut haechan lalu mengusap perut haechan dengan lembut.

"halo baby kenapa kau membuat mommy mu mual hm? apa kau sedang marah dengan mommy mu?" tanya mark pada bayinya yang masih bersarang didalam perut haechan.

"sudah ya jangan membuat mommy mu mual lagi. kasian nanti mommy akan sakit" lanjut mark lalu mengecup perut haechan secara terus menerus.

haechan tersenyum kecil ketika mark mengecupi perutnya. untung saja mark percaya dengan alasannya. dalam hati haechan meminta maaf pada janinnya karena sudah melibatkannya untuk membohongi mark, toh dirinya juga terpaksa. tidak mungkin kan ia berkata jujur jika dirinya takut diterkam oleh mark. bagaimana jika suaminya itu marah?

ceklek

"bear eomma membawa- upss"

mark sontak saja menghentikan aktivitas mengecupi perut haechan ketika ten secara tiba-tiba membuka pintu kamar haechan. ia langsung menegakkan tubuhnya lalu tersenyum kikuk kearah Ten.

"sepertinya eomma sudah merusak moment kalian, kalau begitu eomma simpan susu kehamilannya disini. selamat melanjutkan kegiatan kalian." ucap ten setelah menyimpan segelas susu hamil diatas meja yang terletak disamping pintu. ia menatap dua sejoli itu dengan senyuman jahilnya lalu kembali meninggalkan keduanya yang sedang menahan malu.

mark dan haechan saling tatap. mark terkekeh gemas ketika melihat haechan menundukkan kepalanya karena malu, jangan lupakan wajahnya yang memerah.

"lebih baik sekarang kau minum susu mu" ucap mark dibalas anggukan oleh haechan.

RESPONSIBLE [markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang