chapter 12

4.2K 304 23
                                    

semenjak pulang dari jepang, haechan menjadi semakin manja dengan mark.

mark sendiri tak begitu keberatan dengan sikap manja sang istri, ia justru senang karena ia bisa bermanjaan dengan haechan setiap hari haha.

"ck kenapa kau harus pergi bekerja dihari libur seperti ini" haechan berdecak kesal karena hari bersantai nya dengan mark harus terganggu oleh pekerjaan mark yang tiada habisnya.

mark terkekeh gemas melihat haechan yang sedari tadi terus mengomel karena tidak mau ditinggal olehnya.

"aku hanya meeting sebentar saja, tidak usah cemberut seperti itu."

haechan sendiri tak menggubris perkataan mark. dengan kedua tangan yang terlipat didada, juga bibirnya yang mencebik sebal, haechan berjalan mendekat kearah mark menatap sang suami dengan tatapan kesal.

namun beberapa detik kemudian ekspresinya berubah menjadi sedih.

"hyung~" rengeknya pada mark.

mark menghela nafasnya lalu membawa tubuh sang istri kedalam pelukannya.

"aku hanya meeting sebentar saja" ucapnya lalu mengecup kening haechan.

"janji hanya sebentar?"

mark tersenyum simpul lalu mengangguk sebagai jawaban.

"yasudah..." ucap haechan lesu.

"sayang?" panggil mark karena sang istri tak mau melepas pelukannya.

"hm?" haechan hanya berdehem, masih memeluk erat tubuh sang suami.

"bagaimana mana bisa aku berangkat kerja jika kau masih memelukku seperti ini?"

dengan kesal haechan melepas pelukannya lalu mendorong tubuh mark agar keluar dari kamar mereka.

"yasudah sana pergi" ucapnya kesal.

"haha kalau begitu aku berangkat" balas mark lalu mengambil tas kerjanya, tak lupa memberi sebuah kecupan singkat pada kening haechan.

"hm" haechan hanya berdehem malas.

"oh ya. aku sudah menelpon renjun untuk datang kemari, agar kau ada yang menemani." ucap mark memberi tahu pada haechan.

haechan hanya mengangguk, terlalu malas untuk membalas ucapan suaminya itu.

"aku akan pulang cepat. jangan lupa untuk meminum vitamin mu, jangan melakukan pekerjaan berat, jangan keluar rumah jika tidak ada yang menemani, dan jika terjadi sesuatu hubungi aku. kau mengerti?" ucap mark berturut-turut.

"aku mengerti, kau juga jangan pulang terlambat." balas haechan tegas.

mark tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

"aku pergi." ucapnya lalu meninggalkan haechan yang masih berdiri diambang pintu kamar.

haechan berdecak kesal ketika tubuh sang suami sudah menghilang dari arah tangga.

"astaga bahkan mark hyung tidak menyapa baby, arghh menyebalkan sekali." haechan semakin kesal karena mark lupa untuk menyapa sang jabang bayi, ini semua gara-gara pekerjaannya yang tidak tau diuntung.

dengan perasaan kesal, haechan kembali masuk kedalam kamar lalu membanting pintu tersebut sangat kencang. tak perduli jika pintu tersebut akan rusak nantinya.

dua puluh menit sudah berlalu.

haechan sudah merindukan keberadaan mark, ingin menelponnya namun takut mengganggu. akhirnya ia memilih untuk menonton TV saja.

namun baru beberapa menit menonton TV, haechan dikejutkan dengan renjun dan juga jaemin yang tiba-tiba saja masuk kedalam kamarnya.

"oh siapa yang membukakan pintu rumah untuk kalian?" tanya haechan pada kedua submissive tersebut.

RESPONSIBLE [markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang