chapter 17

5.2K 325 65
                                    

saat ini haechan sedang sibuk berkutat dengan peralatan memasaknya, tangannya sibuk mengaduk bubur yang sudah hampir matang. sesekali ia juga mengusap pinggangnya yang terasa pegal karena terlalu lama berdiri.

"chanie bubu datang~"

"aku di dapur bubu!."

tak lama muncullah taeyong dengan senyuman khasnya, hidungnya mencium aroma sedap dari masakan yang sedang dimasak oleh menantunya itu.

"kau masak apa? aromanya enak sekali." taeyong mendekati haechan. alisnya mengernyit, ternyata yang dimasak oleh haechan hanyalah bubur putih biasa, tapi kenapa aromanya bisa seharum dan seenak ini? woah, menantunya ini benar-benar luar biasa.

"aku hanya membuat bubur untuk mark hyung." balasnya seraya mencicipi bubur tersebut.

"mark? ahh bagaimana dengan kondisinya sekarang, apa dia masih demam?" taeyong menanyakan keadaan putra sulungnya itu, mengingat bahwa dirinya kemari untuk menjenguk si sulung.

haechan menghembuskan nafasnya sembari menuangkan bubur kedalam mangkuk "demamnya masih belum turun, bubu. dan dia sangat sulit sekali jika ku suruh minum obat."

"ck anak ituu." taeyong mengusap keningnya pelan.

drtt drtt drtt

haechan mengambil ponselnya yang tadi ia simpan diatas meja makan. suaminya menelpon, aneh sekali, padahal mereka sedang berada di rumah yang sama, hanya saja berbeda lantai.

"kenapa?" tanyanya langsung.

"kau dimana?" suara mark terdengar serak diseberang sana.

"aku sedang di dapur."

"sedang apa di dapur? kemarilah, aku mencarimu." layaknya bayi yang sedang merengek, mark berucap demikian.

lagi-lagi haechan menghembuskan nafasnya, ternyata mark akan lebih manja jika sedang sakit. tapi tak apa, itu menggemaskan. ehh?

"iyaa aku segera kesana." balasnya lalu mematikan sambungan tersebut.

"apa mark memanggilmu?" tanya taeyong yang memang sedari tadi mendengar obrolan haechan.

haechan mengangguk sebagai jawaban.

"yasudah pergi sana, biar bubu saja yang membereskan semua ini." titah taeyong yang langsung di angguki oleh haechan.

"terimakasih bubu, kalau begitu aku ke kamar dulu." haechan berjalan menuju kamarnya dengan membawa nampan berisi semangkuk bubur dan juga segelas air putih hangat.

" haechan berjalan menuju kamarnya dengan membawa nampan berisi semangkuk bubur dan juga segelas air putih hangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


haechan meletakkan nampan yang ia bawa di atas meja nakas.

"hyungg." haechan sedikit mengguncang tubuh mark yang sepenuhnya tertutup oleh selimut tebal milik mereka.

"eughh." merasa terganggu, mark menyembulkan kepalanya dari balik selimut kemudian menarik tangan haechan agar duduk di dekatnya.

"kepalaku sakit." adunya pada si manis. kepalanya ia tidurkan pada paha haechan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RESPONSIBLE [markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang