chapter 13

3.8K 291 13
                                    

sepanjang perjalanan haechan hanya terdiam. renjun yang berada disebelahnya tentu saja merasa khawatir, karena semenjak kejadian di cafe tadi, haechan hanya terus melamun.

"haechan..." haechan menolehkan kepalanya kearah renjun.

"aku baik-baik saja" seolah mengerti apa yang akan renjun tanyakan, haechan menampilkan senyuman palsunya.

siapa yang tidak sakit hati jika suaminya berselingkuh? tentu saja haechan merasakannya. namun untuk saat ini dirinya tidak mau memperlihatkan itu dihadapan temannya.

renjun hanya bisa menggenggam tangan haechan, merasa iba pada sahabatnya ini.

"jaemin bisakah kita pergi kerumah orang tua ku?"

jaemin menatap haechan dari kaca kemudinya lalu mengangguk. sepertinya haechan membutuhkan sosok ten, pikir jaemin.

"kenapa kalian tidak memberitahu ku dulu jika ingin kemari?" Ten yang sedang bersantai di teras rumah dikejutkan dengan kedatangan tiga pria cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kenapa kalian tidak memberitahu ku dulu jika ingin kemari?" Ten yang sedang bersantai di teras rumah dikejutkan dengan kedatangan tiga pria cantik.

"maaf paman, haechan tiba-tiba ingin datang kemari. kami juga lupa untuk memberi tahu terlebih dahulu." balas jaemin sambil membantu haechan berjalan menghampiri ten.

"eomma~" haechan mendekap tubuh ten, menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher ten.

"terjadi sesuatu?" ten sudah bisa menebak pasti anaknya sedang mempunyai masalah. ya... insting seorang ibu.

bukannya menjawab, justru isakan tangis lah yang keluar dari bibir haechan.

"hey jangan menangis, ceritakan dulu pada eomma apa yang terjadi?" ucapnya sambil mengusap punggung haechan yang bergetar.

ten menatap renjun dan jaemin yang masih setia berdiri dibelakang haechan.

"sebenarnya apa yang sudah terjadi?" tanya ten pada keduanya.

"lebih baik kita bicarakan didalam saja paman." jaemin dan ten mengangguk menyetujui usulan renjun.

"baiklah ayo." Ten merangkul pundak haechan, mengajaknya untuk masuk kedalam rumah, diikuti renjun dan juga jaemin dibelakangnya.

kini keempat submissive tersebut sudah berada diruang tamu, dengan haechan yang masih menempel pada ten.

"sekarang ceritakan apa yang sudah membuatmu menangis seperti ini?" perintah Ten pada haechan, namun haechan masih tetap terisak dalam pelukan ten enggan untuk membuka suara.

"renjun, jaemin. sebenarnya apa yang sudah terjadi?" tanya ten.

renjun dan jaemin saling menatap terlebih dahulu, seolah bertanya siapa yang akan menjelaskan semuanya pada ten.

"kau saja yang cerita, kau lebih dekat dengan paman ten." renjun hanya mengangguk singkat ketika jaemin lebih memilih dirinya untuk bercerita.

sebelum membuka suaranya, renjun berdehem terlebih dahulu.

RESPONSIBLE [markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang