6. Strange Feeling

623 75 5
                                    

/Central Group, 19.15 p.m/

Tok Tok Tok

"Permisi." Singto membuka pintu departemen perencanaan kemudian mengedarkan pandangannya.

"Singto ada apa?" tanya Newwie beranjak dari kursinya.

"Gun, apa kamu melihat Gun hari ini?" Singto masih meneliti seisi ruangan berharap dapat melihat batang hidung Gun.

"Apa kamu tidak mendengar beritanya?" tanya Newwie heran. Ia mendekati Singto yang kebingungan.

Singto menggeleng.

"Dia dirawat di rumah sakit beberapa hari yang lalu, rencananya besok departemenku akan menjenguknya," ujar Newwie menatap Singto heran.

"Dirawat? Memangnya dia kenapa?" Singto tampak terkejut mendengar Gun dirawat.

"Ahhh kamu ini berita paling hangat di kantor seperti ini bisa tidak mendengarnya, ikut saja besok, aku tidak punya banyak waktu untuk menjelaskannya padamu," ucap Newwie yang sedari tadi menahan buang air. Ia kemudian melesat meninggalkan Singto yang masih mematung di depan pintu.

"Ehh New Newwieee," panggil Singto setelah tersadar, namun orang yang dipanggilnya sudah raib dari pandangannya. Singto akhirnya meninggalkan ruangan dan hendak kembali ke ruangannya, departemen pemasaran.

"Phi Singto?"

Singto berjengit mendengar namanya terpanggil. "Ya," Singto membalikkan badannya menatap Joss yang berjalan mendekatinya. "Sudah kembali?" tanya Singto heran, "kamu bilang akan lama."

Joss Way-Ar selaku staff pemasaran hanya tersenyum ramah pada Singto kepala departemennya. "Sudah saya selesaikan secepat mungkin, karena saya tidak mungkin ijin terlalu lama, kan," ujarnya terkekeh.

Singto hanya mengangguk kecil mendengar jawaban Joss. "Oiya Gun dirawat di rumah sakit, apa kamu sudah mendengarnya?"

Joss membelalakkan matanya kemudian menggeleng cepat."Sejak kapan? Saya baru mendengarnya," ujar Joss kaget.

Singto menggeleng. "Beberapa hari yang lalu kata Newwie," sahutnya ragu, "oiya besok departemen perencanaan akan pergi menjenguknya, apa kamu bisa ikut?" ujar Singto.

"Besok ya," Joss menggaruk dagunya seolah berpikir, "bisa kok."

"Oke, kita akan ke sana menggunakan mobilku," ujar Singto disertai senyum ramah seperti biasanya.

"Iya phi terimakasih, yasudah saya permisi dulu." Joss berjalan menuju ruangan CEO meninggalkan Singto yang kembali ke ruangannya.

Tok Tok Tok

"Masuk." Joss segera membuka pintu kebesaran CEO setelah dipersilahkan dari dalam.

"Pak Rain?"

Jung Jihoon atau yang akrab dipanggil Rain, pria asal Korea Selatan itu membalikkan kursinya menatap seseorang yang sudah tidak asing baginya. "Joss? Apa yang membawamu ke sini?" tanya Rain menyanggah dagunya dengan kedua tangannya.

Joss tersenyum dan mendekati meja kebesaran Rain, Founder Central Group sebuah perusahaan yang berkecimpung di bidang properti dan real estate. "Bagaimana kabar Anda setelah kembali dari Jepang?" tanya Joss sopan.

"Saya baik, ada perlu apa kamu ke sini?" tanya Rain terus terang.

Joss tampak berpikir sejenak kemudian melanjutkan pertanyaannya, "bagaimana promosi Gun? Kudengar dia dirawat di rumah sakit."

Rain mengangkat salah satu alisnya. "Sejak kapan Gun di rumah sakit?" tanya Rain yang baru saja mendengar beritanya.

"Beberapa hari yang lalu, Pak."

Limited Edition (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang