10. District 7

511 55 5
                                    

Happy Reading 🥰🥰
.
.
.


.
.
.

_Berhenti mencari ku jika belum mau tamat_
.Akuma.

"Sepertinya Jay berhasil membawa Akuma," ucap seorang pria mengeratkan jaket parasutnya. Ia kembali menutup korden jendela setelah memastikan kedatangan Jay.

"Tidak salah kita mengirimkan Jay untuk menangkap Akuma sialan itu," sambung pria yang lainnya dengan tawa menggelegar.

Tok tok tok
Krieeeet.
Suara pintu yang sudah tua itu membuat beberapa pria di dalam ruangan tersenyum penuh kemenangan. Pasalnya mereka telah memburu Akuma selama beberapa tahun ini dan baru kali ini mereka akhirnya berhasil menangkap Akuma.

"Akhirnya aku bisa melihat tampang Akuma, iblis sialan itu,"  tawa pria jaket parasut itu memenuhi ruangan yang tidak terlalu besar dengan minim penerangan.

"Bagiamana? Apa kamu kesulitan untuk mendapatkannya?"

"Seperti yang kalian lihat, aku mendapatkannya," sahut Jay, "dan dia memang bukan amatiran jadi butuh waktu cukup lama untuk melumpuhkannya." Jay mendorong pria dengan wajah tertutup kain hitam itu sampai tersungkur.

"Biar kulihat iblis bayangan seperti apa dia." Pria jaket parasut itu berjongkok kemudian menarik kepala Akuma dan melepas kain penutupnya.

"Jay?" pekiknya saat melihat wajah penuh lebam Jay dengan mulut tertutup rapat oleh lakban. "Siaal cepat kejar Jay palsu itu," teriaknya membuat keempat rekannya berlarian mencari Jay palsu yang sudah raib dari pandangannya.

Keempat pria itu berlari menuruni anak tangga tapi, "arrrghh," pekik keempat pria itu bersamaan.

Bruuk.

"Siaaaal," umpat pria dengan jaket denim.

"Sakit, bangsat."

"ANJIIIIING."

Klontang. Klontang. Klontang.

Tidak berhenti di situ, tiba-tiba dua buah bom gas menggelinding mendekati keempat pria yang segera bangkit dari rasa nyeri di punggungnya setelah melihat bom yang mengeluarkan gas. Sekejap ruangan yang cukup tertutup itu dipenuhi oleh gas.

Bugh
"Akh." Braak. Praaang.

Bugh. Bugh. Bugh.

"Akhh."

Akuma terus memukuli keempat pria yang berusaha mengejarnya. Memanfaatkan keadaan yang membuat musuhnya kesulitan bergerak, dalam waktu singkat itu Akuma melumpuhkan semua pria itu.

"Anj-"

Bugh. Praaaang.

"Siaaaaal, apa yang terjadi," teriak pria jaket parasut dari atas panik. Matanya terbelalak saat melihat keempat temannya yang terkapar tidak berdaya di bawah.

Grep.
Secepat kilat Akuma sudah berada di belakang pria jaket parasut itu dan menodongkan pistol tepat di belakang kepala pria itu.

"Berhenti mencariku dan tanyakan pada atasanmu mau ku paksa masuk ke dalam sel atau kalian menyerahkan diri sendiri," todong Akuma masih dengan wajah Jay.

Limited Edition (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang