12

1K 77 1
                                    

Dirga memasuki apartemen nya, ia baru saja pulang dari kantor di jam sebelas malam, sangat melelahkan belum lagi Dirga juga belum sempat makan, biasanya jika seperti ini selalu ada Gio yang akan membuat kan nya makanan.

Dirga merindukan Gio, beberapa hari ini juga Dirga jarang menghubungi Gio sebab tugas nya begitu banyak dan ia sangat sibuk akhir akhir ini.

Dirga mengambil ponsel nya, ia membuka room chat nya dengan Gio, menekan simbol video yang akan menghubungkan nya dengan Gio langsung, ia ingin melihat wajah Gio.

Gio tak mengangkat nya, Dirga heran biasanya Gio cepat merespon panggilan nya, apa dia sudah tidur?
Dirga melakukan nya sekali lagi, beberapa menit dan akhirnya Gio mengangkat panggilan video Dirga.

Dirga tersenyum saat melihat wajah Gio, seperti nya ia terbangun gara gara Dirga, Wajah nya begitu lucu dan terus menerus menguap belum lagi matanya masih terpejam dan rambutnya berantakan.

"Ga kangen nih?"tanya Dirga setelah beberapa menit memandang wajah Gio.

Gio membuka matanya, ia melihat layar ponselnya lalu terkejut. Sejak kapan Dirga menelpon nya? Mana video call lagi.

"Kaget gue, kapan lu nelpon? Perasaan gue matiin alarm, kok lu yang muncul sih?"

Dirga terkekeh ingin rasanya ia memeluk Gio, namun ia tak bisa, gemes tau liat muka Gio bangun tidur gitu.

"Maaf ya gue baru bisa nelpon sekarang, soalnya gue sibuk banget"ucap Dirga.

Gio tak merespon ia hanya diam, wajah nya pun hanya datar, tapi Dirga bisa melihat jika mata Gio mulai berkaca-kaca.

"Babi!" Maki Gio ia menghapus air matanya yang menetes.

Dirga terkekeh gemas"iya babi, gue kira bakal di panggil baby"

"Bacot lo, bilang nya bakal selalu ngabarin eh malah dua Minggu gada kabar sama sekali, gue takut lu kenapa kenapa disana asu"

Lihat? Dirga yakin Gio tak akan bisa marah padanya, Dirga ingin sekali menggigit bibir Gio yang sedang marah marah tidak jelas itu.

Dirga meringis"jangan di marahin dong, belum makan nih laper"ucap Dirga memegang perutnya.

Wajah Gio berubah garang, ia geram melihat Dirga yang sampai melupakan makannya gara gara sibuk.

"Sesibuk itu lo sampe ga makan? Itu seharian belum makan apa gimana?"tanya Gio kasihan.

Dirga cemberut"seharian gue belum makan, gue bakal makan kalau lu yang masak"ucap Dirga membuat Gio geli mendengarnya.

Gio berfikir"gada nasi disana?atau apa kek yang boleh lo makan, takut nya maag lo kambuh"ucap Gio khawatir.

Memang sih Dirga tak memiliki penyakit maag, tapi tetap saja perutnya kosong dari tadi pagi pasti asam lambung nya akan naik.

Dirga memeluk bantal guling dan menutup matanya sebentar.

"Ga ah, besok aja lagian gue capek banget"ujar Dirga.

Gio menghela napas pasrah"yaudah deh, em besok gue libur beberapa hari, jadi gue kesana ya? pengen cek keadaan lo"ucap Gio dan membuat Dirga membuka matanya senang.

"Beneran ya? pokoknya gue tunggu lo dateng"ucap Dirga kegirangan.

Gio menggeleng kan kepalanya tak habis pikir, Dirga itu kadang bisa jadi seperti anak kecil, bisa dewasa, dan kadang bisa juga sangat manja.

"Bawel, mending sekarang tidur ya, good night"ucap Gio.

"Ehh!!! Jangan matiin video call nya, kita sleepcall aja biar kayak orang pacaran"ucap Dirga tersenyum jahil.

Gio mengekpresikan wajah jijik, namun ia tetap menurutin ucapan Dirga, lalu meletakkan ponselnya bersender pada bantal guling agar ia bisa melihat Dirga.

Setelah itu Gio pun menutup matanya, perasaan nya sedikit tenang saat ini, rasa khawatirnya pun sudah perlahan menghilang, sebenarnya yang ia butuhkan hanya melihat jika Dirga baik baik saja, hanya itu.

°

Pagi nya Gio terbangun ia melihat ponselnya, panggilan nya sudah tidak tersambung Gio sedikit kecewa, namun melihat pesan dari Dirga membuat Gio memaklumi nya.

Dirga harus bekerja untung saja Dirga sudah mengsharelock apartemen nya, jadi Gio tidak perlu khawatir dan harus mencari cari kesana kemari.

Gio bersiap siap untuk mandi dan sebelum mandi ia sudah menyediakan baju dan juga tas miliknya.

Setelah beberapa saat akhirnya Gio pun selesai mandi, ia hanya menggunakan baju kaos putih dan juga celana putih bercorak merah  kotak  kotak  tak lupa dengan sepatu sneaker berwarna senada dengan bajunya dan terakhir membawa tas berisi beberapa baju.

Ok dan selesai, Gio menatap pantulan dirinya di depan cermin, ia tersenyum dengan percaya diri dan keluar dari kos nya tak lupa mengunci pintu.

Gio hanya perlu ke stasiun kereta api, sebab jika naik mobil akan terasa lama, perjalanan cukup jauh memakan waktu dua jam itupun ketika naik kereta kalau naik mobil pasti akan lebih lama lagi.

Gio memesan taxi, ia membuka ponsel nya mencek lokasi yang di kirim oleh Dirga, jika di lihat apartemen Dirga cukup besar, Gio juga tidak tau Dirga di pindahkan jadi jabatan apa.

Setelah dua puluh menitan akhirnya taxi berhenti di stasiun kereta, Gio langsung memesan tiket dan menunggu kereta yang akan menjemputnya.

Rasanya Gio melupakan sesuatu, ia bingung apa itu namun di rasa tidak terlalu penting Gio pun langsung masuk ke dalam kereta.

Sayang sekali ya, bahkan Gio bisa melupakan Arkanza dengan cepat, bukan kah seharusnya Gio memberitahu Arkanza tentang kepergian nya ke tempat Dirga?
Mengapa ia bisa lupa?

Mungkin saja Gio terlalu bersemangat untuk bertemu dengan Dirga, sampai sampai ia melupakan Arkanza yang berstatus pacarnya.

Kereta berangkat, membawa Gio pada tujuan nya, untung hari ini tidak terlalu ramai penumpang, jadi Gio tidak terlalu risih berada di kerumunan orang, Gio mematikan daya ponsel nya agar tak mengganggu nantinya.

°
Arkanza menatap bingung sebab kosan Gio  terkunci ia pun sudah memanggil Gio dari tadi, apa laki laki itu tak ada di sini? Tapi mengapa tak memberitahu nya?

Arkanza menelpon Gio tapi ponsel Gio tidak dapat di hubungi, kemana dia? Kenapa tiba-tiba menghilang seperti ini?
Arkanza menghubungi nya lagi, namun tetap tak bisa, hingga Arkanza kesal ia membanting ponsel nya di tanah hingga hancur.

Ada seorang ibu-ibu yang menghampiri Arkanza, dengan wajah yang sedikit takut ibu ibu itu memegang bahu Arkanza.

"Maaf dek, ca-cari siapa ya?"

Arkanza membalikkan badannya, menatap nyalang seorang ibu-ibu di depannya.

"Gio"

"Oh nak Gio, tadi pagi dia baru aja keluar pakaian nya rapih banget dan juga bawa tas katanya sih mau ketempat temannya si Dirga kayaknya dia bakal nginep beberapa hari di tempat Dirga, emang kenapa ya?"ucap Ibu itu seperti nya yang punya kos ini.

Setelah mengetahui itu, Arkanza langsung pergi tanpa mengucapkan apapun, darah nya serasa mendidih, emosi nya sudah tak dapat ia kontrol, tangannya mengepal menggenggam stir mobil dengan kencang.

"Pergi ga ngasih tau, dari semalem ga ngasih kabar, dan sekarang mau ketemu bajingan itu, wah Gio lu emang pinter bikin gue makin bernafsu sama lo"ucap Arkanza.


finished content√

Wkwkkw gue yang bikin kok gue yang merinding 😭 sorry 😔, Gio emang agak bandel jadi ya gitu...

Makasih udah baca ygy!!!

Delicious torture√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang