1

4.8K 180 5
                                    

Seorang pria remaja berlari keluar dari sebuah gang yang gelap, baju kemeja putih yang ia kenakan kini sudah kusut dan juga kotor, bercak-bercak keringat terlihat jelas di seluruh kemejanya. Ia menatap arah belakang nya dengan panik sekaligus khawatir, melap peluh yang bercucuran di pelipisnya Gio menatap jam yang melingkar di tangan nya, jam menunjukkan pukul sepuluh malam.

Seseorang menghentikan langkah nya, menatap nya dengan bingung sekaligus bertanya.

"Kenapa mas?"tanya seorang satpam yang sedang berkeliling.

Gio menatap satpam itu lalu menyesuaikan napasnya yang masih sedikit memburu.

"Ga papa pak, tadi di kejar anjing"jawab Gio berbohong, lalu ia pun kembali berjalan.

Setelah itu Gio berjalan ke arah halte menunggu bus yang akan mengantarkan ia pulang, hari ini begitu melelahkan niat awal ia ingin mencari pekerjaan namun nyatanya ia harus bertemu dengan preman.

Hari ini begitu sial bagi Gio, tak lama akhirnya ia pun sampai pada tujuan nya keluar dari bus Gio menarik napas lelah, melangkahkan kaki jenjangnya menuju kos milik nya.

Baru saja ingin membuka pintu seorang laki-laki menghampiri Gio, membuat Gio sekali lagi menarik napas lelah.

"Lo mabuk lagi? Ga capek apa?"tanya Gio dan langsung memapah laki laki itu masuk ke dalam kos nya.

"Gue ga mabuk, cuma pusing aja"jawab laki laki itu.

Gio menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan temannya itu, setelah meletakkan Dirga di kursi Gio langsung menuju ke kamarnya untuk membersihkan diri.

Dirga berdiri ia mengikuti Gio masuk ke dalam kamar tak lupa Dirga menguncinya.
Walaupun pandangan nya sedikit buram, namun Dirga bisa melihat Gio baru saja keluar kamar mandi.

Tanpa aba-aba ia langsung memeluk Gio dari belakang, membuat Gio langsung kaget dan menatap aneh pada Dirga.

"Jangan sekarang, gue capek"ucap Gio yang seolah tau apa yang ingin di lakukan oleh Dirga.

Dirga menatap Gio dengan sayu, bibirnya maju dan mimik wajahnya begitu memelas.

"Mau sekarang"ucap Dirga dan menggendong tubuh Gio lalu ia menghempaskan di atas kasur.

Dirga langsung menindih Gio, mengunci pergerakan laki laki yang sudah pasrah itu, tak lupa Dirga mencium bibir Gio dengan penuh napsu seolah menyalurkan hasrat nya pada Gio.

Tak hanya itu Dirga juga mencium leher dan bagian dada milik Gio, meninggalkan kissmrik yang cukup banyak.
Lenguhan pun keluar dari bibir Gio, tubuh nya melengkung nikmat saat Dirga menghisap nipple nya dengan kuat.

"Enghh, pelanh pelanh"ucap Gio di sela sela lenguhannya.

Dirga membuka baju dan juga celana nya, mengangkat kedua kaki Gio dan meletakkan nya pada bahu milik nya, sekali lagi Dirga mencium seluruh tubuh Gio, di sebabkan laki-laki itu baru saja selesai mandi membuat aroma tubuh nya begitu wangi dan semakin membuat Dirga bernapsu akan hal itu.

Dirga mencium kasar bibir Gio, milik nya yang sedari tadi sudah menggeras pun perlahan lahan ia masukkan ke dalam lubang nikmat milik Gio.

"Shhh enghhh"desah Gio saat milik Dirga masuk  setengah ke dalamnya.

Dirga beralih pada nipple Gio, menghisap seakan benda itu akan menggeluarkan air susu yang dapat ia telan, dan sekali hentakan milik Dirga masuk sepenuhnya.

"Ahhhh"

Desah Dirga dan Gio bersamaan.

Ini bukan pertama kalinya mereka melakukan hal seperti ini, bagi Gio hal ini adalah pelampiasan lelahnya sedangkan bagi Dirga ini adalah pelampiasan nafsu nya.

Saling membutuhkan? Tentu saja itu sebab nya mereka berdua bersama dengan berkedok pertemanan, ya teman namun melakukan hal hal lebih yang membuat keduanya saling menguntungkan.

finished content√

Seperti biasa aku akan bilang terimakasih sudah membaca

Delicious torture√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang