prolog

4.2K 99 3
                                    

Assalamualaikum semua hai" ini adalah cerita pertama ku jadi mohon maaf ya kalau masih berantakan dan ada banyak typo, mohon dimaklumi😊😊

Assalamualaikum semua hai" ini adalah cerita pertama ku jadi mohon maaf ya kalau masih berantakan dan ada banyak typo, mohon dimaklumi😊😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading guys

"INTAN!!" teriak seorang perempuan sambil berlari.

Ia yang merasa namanya dipanggil memberhentikan langkahnya dan menoleh kebelakang,siapa gerangan yang memanggil namanya.

"Intan tunggu lo beneran mau pindah ke Yogyakarta???"tanya perempuan itu.

Intan menghembuskan nafas sejenak"hmm iya itu udah jadi keputusan gue, gue udah ga bisa tinggal disini dan seharusnya dari dulu gue ga tinggal disini, ta gue pamit ya lo jaga diri baik-baik"jawabnya dengan suara serak karena menahan air matanya yang hampir lolos.

"Iya gue tahu perasaan lo tapi apa malah ga sebaiknya lo tinggal disini,dari pada dijogja lo pasti tinggal dirumah lama lo dulu kan,apa malah ga bikin lo kangen sama mereka dan lo malah sudah relain bunda sama ayah lo pergi"

Intan terdiam benar juga tapi mau bagaimana lagi jika ia tinggal disini Intan akan terus merasa bersalah karena dulu Intan tidak ada disaat-saat terakhir ayah dan bundanya.

Ya Intan adalah anak yatim-piatu gelar piatu sudah lama dapat ibu intan tiada disaat dia baru berusia 14 tahun yah sekitar 6 tahun yang lalu akan tetapi ayahnya meninggal baru beberapa hari yang lalu. Ia merasa sangat-sangat bersalah karena meninggalkan ayahnya seorang diri dirumah, sampai-sampai sang ayah menghembuskan nafas terakhirnya.

"Ini udah jadi keputusan gue Vit, walaupun berat bakal tetep gue usahain buat ikhlasin mereka,mungkin sekarang gue udah ga bisa peluk mereka tapi kalau gue kangen sama mereka gue bisa dateng ke makamnya "jawab intan.

Vita menghembuskan nafasnya ia sedih dengan takdir sahabatnya ini, Vita mengusap punggung Intan.
"Kalau memang udah keputusan lo buat pindah,gue ga bisa apa-apa Tan tapi gue berharap memang ini udah keputusan terbaik yang lo ambil,gue cuma bisa support lo, kapan pun kalo ada waktu jangan lupa kesini ya tan"
Mendengar itu Intan langsung berhambur memeluk Vita beruntung sekali Intan memiliki sahabat seperti dirinya.

"Makasih Vit, makasih udah jadi sahabat terbaik gue disini gue pergi dulu kalau ada waktu kapan-kapan gue pasti bakal Dateng ke rumah lo,titip salam ya buat Tante Ratna sama om Saputra, gue pamit ya Vit jaga diri baik-baik assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, kalau udah sampai kabarin ya Tan"ucap Vita sembari melambaikan tangannya dan dibalas anggukan oleh Intan.

***

Sekitar hampir 1jam 12 menit Intan sudah sampai di Yogyakarta airport. Intan langsung memesan taxi online dan akan langsung pulang ke rumahnya tak membutuhkan waktu lama Intan sudah sampai dirumahnya.
Suasana ini, sejuknya desa ini dan pemandangan asri ini yang amat ia rindukan jika dulu Intan pulang pasti selalu disambut hangat oleh ayahnya selalu memasakkan makanan kesukaannya, namun kini itu semua hanya tinggal kenangan yang harus ia coba adalah bangkit dan berusaha untuk lebih baik lagi, sekelibat kenangan itu muncul kembali tak terasa air matanya menetes membasahi pipi lembutnya Intan yang tersadar langsung menyeka air matanya dan membuka pintu rumah yang penuh kenangan.

Saat pintu terbuka Intan disuguhkan dengan foto yang terbingkai ya itu foto dirinya yang masih berusia kurang lebih 10 tahun yang duduk dipangkuan sang ayah dan terlihat ibunya yang tengah tersenyum bahagia, tiada gurat sedih difoto itu semua terlihat bahagia sekali.

Andai waktu bisa diputar kembali mungkin Intan memilih untuk tinggal disini dan tidak akan merantau di Jakarta dan tinggal disini menemani ayahnya yang sedang sakit namun, semua itu sudah terjadi dan sudah menjadi takdirnya, ia tidak bisa melakukan apa-apa.
Intan melangkahkan kakinya menuju kamarnya ya walaupun rumah ini sudah tidak berpenghuni namun rumah Intan masih terlihat bersih

Malam kini sudah berakhir,dan pagi pun hadir seorang gadis masih terlelap pun terusik karena terkena sinar mentari dari celah-celah gordennya gadis itu mengerjapkan matanya dan mengubah posisinya menjadi duduk sembari menumpulkan nyawanya setelah beberapa menit gadis itu pun bangkit dari ranjangnya menuju kamar mandi untuk sekedar cuci muka dan menggosok gigi
Setelah selesai dengan ritual paginya Intan berniat untuk membersihkan rumahnya karena sudah cukup berdebu.

***

Saat ini Intan tengah berada di TPU.
Yap tempat tinggal ayah dan bundanya. Intan mengunjungi makam kedua orangtuanya,
betapa rindunya Intan dengan mereka.
Rindu pelukan hangat dari mereka kini hidup Intan hampa,suram dan sendirian

Tak sadar Intan meneteskan air matanya sedari tadi, ia pun segera duduk diantara makam ayah dan bundanya Intan membaca surah Al-fatihah dan Yasin untuk mereka.

Lagi dan lagi Intan tak kuasa menahan air matanya.
Intan mengusap batu nisan milik orangtuanya"ayah...bunda.. Intan pulang, maaf ayah Intan dulu sempet pergi ninggalin ayah maaf Intan gak ada disaat-saat terakhir ayah Intan kangen banget sama kalian, Intan ga sanggup hidup tanpa kalian tapi ini udah takidir Intan ga bisa apa-apa, kalian disana tenang ya semoga ayah dan bunda disana bahagia kalian tunggu Intan ya semoga kelak kita bisa disatukan dijannahnya Allah aamiin"

Sudah hampir satu jam Intan dimakam kedua orangtuanya kini waktu sudah hampir gelap pertanda malam akan segera tiba.
"Ayah bunda Intan pulang dulu ya, kapan-kapan Intan kesini lagi Intan pamit Assalamualaikum"ucap Intan sembari mengelus batu nisan milik bunda dan ayahnya secara bergantian.

TBC

Jangan lupa vote dan komen ya guys😉

INTAN (End!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang