•24•

1.4K 35 0
                                    

Assalamualaikum hai" ketemu lagi

Gmn nihhh kabarnya para beban keluarga?

Baik ya?

Okeyy langsung aja

Happy reading guysss





Lantunan ayat suci Al-Quran dari seorang perempuan ini membuat siapapun yang mendengar akan hanyut bersama syahdunya irama yang keluar dari bibir manis itu.

Entah sebuah keajaiban apa yang Allah turunkan saat ini, jari jemari seseorang yang tengah terbaring koma itu bergerak, kedua kelopak matanya pun perlahan terbuka apakah ini benar-benar sebuah keajaiban.

Ya Erda sudah terbangun dari mimpi panjangnya, kini mata yang semula terpejam sudah terbuka, Erda mulai mengerjap-ngerjapkan matanya guna menyesuaikan cahaya yang masuk dalam matanya.

Tak lama setelah itu, matanya menangkap sosok perempuan yang amat ia rindukan. Apakah dirinya masih bermimpi jika iya, bolehkah ia meminta pada tuhan untuk tidak di bangunkan? Tapi jika ini nyata dirinya benar-benar merasa bahagia.

Wajah yang amat ia rindukan, suara itu! Ya Allah sungguh Indah kuasa mu. Disaat ia tersadar dari komanya yang ia lihat untuk pertama kalinya ialah istrinya! Istri tercintanya.

Tanpa sadar dirinya pun meneteskan air matanya.

" Sodaqollahul Adzim."

Intan menutup mushaf Al-Qur'an lalu menciumnya. Dirinya pun bangkit membereskan sajadah dan mukena yang ia gunakan tadi dan berjalan menuju ranjang tempat dimana suaminya berbaring.

Menyadari bahwa Intan akan berjalan kearah ranjangnya membuat Erda memejamkan matanya lagi.

Menyadari tak ada perubahan dari sang suami membuat Intan menghela nafasnya, dirinya meraba wajah Erda dengan lembut dan mengecup pipi milik Erda.

Ketahuilah sekarang Erda bener-bener dibuat terkejut dengan kelakuan istrinya baru saja!

" Selamat pagi mas! Huft kamu masih belum mau bagunkah? Ga kangen sama aku?" Tutur Intan sembari duduk di samping brankar Erda.

Tangan Intan kembali menggenggam tangan Erda,
" Mas bangun dong! Intan udah maafin mas Erda kok, Intan juga mau kembali bersama mas Erda. Intan sayang sama mas Erda, nyatanya saat mas Erda memadu Intan, Intan tetep mau menerima mas Erda kembali," ungkap Intan.

Seolah tak tahan dengan ini semua, Erda membuka matanya, namun Intan tak menyadarinya karena asik bermain dengan tangannya.

" I-intan!"

Deg

Mendengar suara lemah itu, membuat Intan mulai mendongakkan kepalanya, tunggu! Apakah ini benar?

" M-mas Erda! I-ini beneran k-kamu mas? I-intan ga mimpi kan," tutur Intan dengan suara terbata-bata.

Erda menggeleng.

" Kyaaa! Hikss mas Erda, Intan seneng banget mas Erda udah sadar. Hikss! Intan kangen sama mas Erda," ucap Intan dengan memeluk Erda, mungkin sebegitu Intan bahagia hingga memeluk Erda sangat kuat.

Erda meringis, saat Intan kembali mengeratkan pelukannya dengan lumayan erat membuat sesak.

" I-intan saya sesek!"

Dengan sigap Intan melepaskan pelukannya, kini wajah yang semula sumringah berbuah menjadi raut wajah khawatir.

" Aduhh maaf mas, Intan terlalu excited! Ada yang sakit? Intan panggilkan dokter bentar ya!"

" Hey, saya ga apa-apa! Intan."

" Ga apa-apa gimana? Orang habis sadar juga! Intan panggilin dokter dulu," sela Intan sembari memencet tombol darurat yang berada di ruangan Erda.

INTAN (End!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang