•22•

1.4K 35 0
                                    








Lorong Rumah sakit riuh, tak kala ada korban kecelakaan yang di bawa menuju ruang gawat darurat.

Korban di dorong oleh beberapa suster dan aparat keamanan, brankar di dorong secepat mungkin, luka yang ada dalam diri korban sangat parah membuat siapapun yang melihat akan bergidik ngeri.

" Dokter!" Panggil sang perawat yang melihat dokter keluar dari ruangan.

Dokter itupun segera menghampiri sang perawat, melihat kondisi pasien sang dokter pun segera menanganinya, kemampuan mereka di keluarkan sepenuhnya Disini.

Nyawa pasien sangat berharga disini, mereka berjuang sekuat yang mereka bisa, hingga beberapa jam kemudian mereka berhasil menyelamatkan pasien walaupun dalam kondisi koma.

Lorong rumah sakit Kembali riuh dengan derap langkah penuh kecemasan disana, mereka melangkahkan kaki  menuju ruang gawat darurat mencari kebenaran informasi tentang kabar yang mereka dapatkan.

Terdapat Zafran, Asih, dan Tania. Ya Tania, keluarga Nareswara tadi dihubungi oleh pihak rumah sakit guna mengabarkan tentang kondisi putra semata wayang keluarga Nareswara.

Lalu kenapa Tania bisa berada disini, Asih dan Zafran yang membawa Tania kemari.

Saat sampai ruang gawat darurat, sebuah kebetulan seorang dokter yang baru saja keluar dari ruangan itu. Serempak mereka langsung menghampiri sang dokter.

" Dok! Bagaimana keadaan putra saya?" Tanya Asih dengan raut yang amat sangat khawatir.

" Begini Bu, anak ibu mengalami kecelakaan yang sangat parah. Alhamdulillah kami bisa menyelamatkan nyawa anak ibu, namun saat ini kondisinya belum stabil dan masih dalam keadaan koma," jelas sang dokter

" Astagfirullah," luruh air mata Asih kian tak terbendung, Zafran sang suami kini memeluk sang istri guna menenangkannya.

Zafran juga merasa sangat terpukul, entah apa yang terjadi dalam kehidupan keluarganya.
Kehilangan cucu, menantunya pergi, dan sekarang anaknya koma.

" Om, Tante. Ini semua terjadi karena Tania," mendengar penuturan Tania membuat Asih juga Zafran mengalihkan atensinya pada Tania.

" Puas hah? PUAS KAMU TANIA!" Murka Asih.

" KAMU UDAH MENGHANCURKAN ANAK SAYA, DAN SEKARANG KAMU MENGHANCURKAN RUMAH TANGGANYA! PUAS KAMU HAH?"

"Tenang Bun, kita bicarakan baik-baik. Ini rumah sakit Bun," ucap Zafran menenangkan istrinya.

" Tania!" Panggil Zafran.

Tania yang semula menunduk kini ia menatap Zafran.

" Bisa kamu jelaskan."

Tania mengangguk.

" Tania minta maaf om, Tania pergi meninggalkan Erda karena Tania mempunyai penyakit yang membuat umur Tania tidak lama lagi," tutur Tania.

" Maksud kamu?"

Tania tersenyum," Tania terkena kanker otak stadium lanjut, membuat Tania tidak ingin Erda berharap lebih untuk hidup bersama dengan Tania. Itu om alasan mengapa Tania meninggalkan Erda waktu itu."

" Namun, Tania tidak menyangka bahwa Erda melampiaskan itu dengan meniduri wanita lain. Selama beberapa bulan Tania tinggal di rumah Oma, tapi setelah kurang lebih 6 bulan Tania di sana kondisi Tania semakin memburuk dan mama memutuskan untuk membawa Tania ke sini lagi."

" Entah kebetulan atau bagaimana, Tania di pertemukan oleh Erda. Waktu itu saat Tania akan ke rumah sakit mama Tania tertabrak sebuah motor, dan Erda yang membawa Mama ke rumah sakit, dan meminta Erda menikahi Tania sebagai permintaan terakhirnya," jelas Tania.

INTAN (End!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang