•4•

1.2K 43 0
                                    


Assalamualaikum semua hai" ini adalah cerita pertama ku jadi mohon maaf ya kalau masih berantakan dan ada banyak typo, mohon dimaklumi😊😊

Assalamualaikum semua hai" ini adalah cerita pertama ku jadi mohon maaf ya kalau masih berantakan dan ada banyak typo, mohon dimaklumi😊😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading guys

   Seorang gadis tengah berjalan dengan susah payah dikarenakan menahan rasa nyeri yang amat menyiksa, namun ia tetap memaksakan langkahnya agar tetap terlihat biasa saja, hingga sampai dirumahnya Intan segera masuk ke kamar, menutup pintu dan menangis sejadi-jadinya.

" Ya Allah sakit ... Sakit sekali ya Rabb hikss," rintih Intan.

" Ya Rab, kenapa harus aku? Jujur aku takut hikss, Aku tidak tau jika nanti akan ada nyawa yang engkau titipkan padaku hikss."

" Apa salahku ya Allah, kenapa aku harus kehilangan semua yang ada didalam hidupku, kau sudah mengambil ke dua orangtuaku dan sekarang aku juga kehilangan mahkota yang sudah ku jaga selama ini?"

"Jika memang tidak ada akhir bahagia untuk wanita hina seperti diriku bawa aku pulang bersama ke dua orangtuaku ya Allah hikss," Isak Intan.

Betapa memilukan tangisan Intan, gadis itu bahkan sampai menjambak dan memukuli kepalanya sendiri untuk melampiaskan emosi dan kekecewaan yang ia rasakan, hancur sudah semuanya, batin dan perasaan yang terluka seolah-olah bahwa ia tak pantas bahagia.

"Apa aku harus menyerah ya Allah?  Jika memang itu jalan keluarnya akan aku lakukan," gumam Intan menatap kosong ke arah depan.


    Dilain tempat Erda baru saja sampai dan tengah memarkirkan mobilnya dihalaman rumahnya

"Assalamualaikum," Ucap Erda ketika sampai di ruang tengah dan terlihat ada bunda dan ayahnya disana.

" Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, Erda kamu dari mana aja nak, semalam kenapa ga pulang?" Tanya Bunda Asih dengan raut wajahnya yang khawatir

"Maaf Bun tadi malam Erda tidur di apartemen," jawabnya bohong ia belum siap untuk jujur. Erda benar-benar takut ayah bundanya kecewa dengan dirinya.

" Ya sudah kamu ke kamar aja istirahat, kantor  biar jadi urusan ayah," titah ayah Zafran dan di angguki oleh Erda.

Setibanya di kamar Erda segera merebahkan tubuhnya di atas kasur, ia terus terbayang dan dihantui rasa bersalah atas kejadian semalam, bagaimana nasib Intan jika perbuatannya sampai membuahkan hasil nanti, mengingat bahwa dirinya melakukan tanpa henti dan menyemburkan benihnya berkali-kali.

Erda benar-benar pusing belum lagi masalahnya dengan sang kekasih Tania yang entahlah, mengapa tiba-tiba wanita itu meninggalkan dirinya bahkan disaat Erda sudah benar-benar mencintainya ( ceilahhh duhh jeru bngt wkwkwk😂😂).

   
****

Hari ini Intan sudah lebih baik dari sebelumnya, entahlah tapi Intan berharap hari ini dunia masih mengizinkan dirinya untuk bahagia walau masih banyak luka yang masih membekas didalam benaknya.

INTAN (End!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang