•6•

1.3K 48 0
                                    

Happy reading guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading guys

Satu Minggu sudah berlalu, sore ini Intan berniat setelah pulang dari toko ia akan mengunjungi tempat peristirahatan ke dua orangtuanya, Intan ingin berziarah, karena sudah hampir beberapa Minggu ia tidak kesini.

Intan duduk di antara makam ayah dan bundanya, mengusap makam itu secara bergantian
" Ayah, bunda Intan benar-benar minta maaf sama kalian, jujur hal ini tidak pernah terduga dalam hidup Intan, pasti kalian kecewa ya sama Intan." ucap Intan parau.

" Intan gagal buat jaga kehormatan Intan, Dan sekarang Intan malah hamil di luar nikah hiks," Lanjutnya terisak.

" Kenapa dunia begitu jahat sama Intan, Intan capee Bun, Intan pengen nyerah, tapi di sisi lain anak yang ada di dalam rahim Intan juga berhak untuk hidup."

" Intan tidak mau egois, hiksss..."

Sudah hampir 15 menit Intan menyiratkan hasrat nya, ia bingung harus melanjutkan hidup dengan bagaimana, ia sudah berusaha untuk berdamai dengan keadaan tapi kenapa susah sekali dan ditambah sekarang ada nyawa di dalam rahimnya.

Entahlah Intan hanya bisa pasrah.
Intan segera bangkit dari duduknya dan memutuskan untuk pulang namun sebelum itu ia akan pergi ke supermarket untuk membeli bahan-bahan yang sudah habis dirumah.

****

"Huek........, Huekkk!!!"

Mual, pusing, Inilah yang dirasakan oleh Erda sedari beberapa akhir Ini, ia terus berusaha mengeluarkan sesuatu yang ada di dalam perutnya namun nihil sedari tadi yang keluar hanya cairan bening saja.
Terasa lemas badannya, ia bingung apa yang terjadi dalam dirinya, perasaan dia tidak salah makan tapi kenapa badannya tidak enak.

" Huek..."

" Kamu kenapa sih bang, kok dari tadi Bunda dengar kamu mual-mual terus, kamu kenapa sakit?" Tanya Bunda Asih melihat putranya keluar dari kamar mandi dengan lemas.

" Sini Bunda bantu!" Titah Bunda Asih sembari menopang tubuh Erda untuk duduk di kasur.

" Engga tau Bun, badan Erda ga enak, akhir-akhir ini, mual-mual tapi yang keluar cuma cairan bening aja," jelas Erda dengan lemas.

" Astagfirullah, kok bisa sih, ya sudah kamu istirahat dulu, biar bunda buatin bubur sama ambil obat."

Erda mengangguk," iya Bun," jawabnya.

Asih segera bangkit dari duduknya untuk ke dapur membuatkan bubur dan mengambil obat untuk sang putra, sekitar 15 menit sudah berlalu Asih kembali ke kamar Erda dengan membawa nampan berisi bubur dan segelas air putih dan teh.

Erda yang melihat bundanya dari arah pintu, ia kemudian merubah posisinya menjadi duduk dan bersandar di kepala Ranjang.

" Ini bunda udah bikinin kamu bubur, dimakan ya. Sini bunda suapin!" ucap bunda Asih dan diangguki Erda.

INTAN (End!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang