•27•

1.2K 29 4
                                    



   Happy reading guysss!




  Beberapa Minggu kemudian, hm dengan suasana yang sedikit berbeda. Pagi ini pasangan suami istri itu masih bergulat dengan alam mimpinya masing-masing.

Kenapa dengan suasana yang sedikit berbeda? Sedikit informasi bahwa Intan dan Erda sudah pindah dari apartemen sekitar 2 atau 3 Minggu yang lalu, ke rumah yang Erda siapkan untuk Intan.

Rumah yang lumayan mewah namun masih sedikit sederhana, Intan sangat menyukainya karena tak terlalu membutuhkan banyak waktu untuk membereskan rumah itu, walaupun Intan sudah di bantu oleh BI Ida.

Okeyy back to topik

Tak seberapa lama, terdengar adzan subuh berkumandang, Intan dengan perlahan membuka matanya, dengan perlahan juga ia mengerjapkan matanya berulang untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retinanya.

" Mas! Bangun udah adzan subuh," ucap Intan membangunkan Erda.

Tak ada pergerakan apapun dari Erda, lelaki itu masih asik dengan dunianya.

" Mas! Bangun ihh!" Kali ini dengan sedikit goyangan pada lengan Erda.

" Ehmmnanti ya! Lima menit lagi," jawab Erda dengan mata yang masih setia terpejam.

Huh

" Mas Erda sayang, bangun yuk! Sholat subuh dulu," ucap Intan lagi dengan nada yang masih lembut dalam artian Intan masih sedikit sabar.

" Ck! " Decak Erda.

Erda tak bergerak samasekali okeyy, tunggu!

1

2

3

" MAS ERDA BANGUN GA!" Pekik Intan berteriak, membuat Erda terkejut hingga hampir terjungkal. Kek kalian bisa bayangin ga sih lagi tidur tiba-tiba ada yang teriak di samping kita. Itulah yang di rasakan Erda.

Untuk saja Erda tak memiliki riwayat penyakit jantung, bisa ko kalo kayak gini.

Erda menatap Intan datar, sedangkan Intan membalas tatapan Erda dengan cengirannya, lihatlah mukanya samasekali ga ada rasa bersalah.

Huh

Untung sayang kalo engga, pasti udah di buang mungkin!

" Intan! Bisa ga kalo bangunin tuh yang lembut kek! Ya kaya semisal Mas Erda sayang bangun yuk! Gitu kan enak, ga usah pake teriak-teriak, ini bukan hutan! Lagian suami kamu engga budeg kok sayang."

Intan menunduk, " iya, lagian mas Erda do bangunin dari tadi ga bangun-bangun," jawabnya dengan nada yang lirih.

Erda mengangguk, " iya ga papa besuk jangan di ulang ya cantik!"

" Iya, ya udah ayo sholat subuh!" Lanjut Erda mengajak sang istri untuk sholat subuh.

Intan mengangguk.

Pagi ini Intan kembali di sibukkan dengan tugasnya yaitu memasak untuk Erda bersama bi Ida, berbeda dengan Erda yang sekarang tengah bersiap untuk kekantor.

Hampir 1 jam Intan dan bi Ida bergulat dengan bahan serta alat dapur, kini beberapa menit masakan sudah tersaji di atas meja makan.

" Bi! Intan izin mau ke atas sebentar, panggil mas Erda buat sarapan."

Bi Ida mengangguk, " iya mba, saya mau lanjut buat beresin yang lain," balasnya.

Intan mengangguk paham, ia pun berjalan menuju kamar untuk mengajak sang suami sarapan.

INTAN (End!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang