•1•

2.1K 71 1
                                    

  

Assalamualaikum semua hai" ini adalah cerita pertama ku jadi mohon maaf ya kalau masih berantakan dan ada banyak typo, mohon dimaklumi😊😊

Assalamualaikum semua hai" ini adalah cerita pertama ku jadi mohon maaf ya kalau masih berantakan dan ada banyak typo, mohon dimaklumi😊😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading guys

  Dipagi hari yang lumayan cerah, seorang gadis baru saja bangun dari tidurnya ia segera bangkit menuju kamar mandi untuk bersiap mencari pekerjaan sembari berjalan-jalan yah karena intan sekarang hidup sendiri disini jadi ia harus menghidupi dirinya, setelah usai bersiap gadis itu menutup pintu rumah dan tak lupa menguncinya,ia juga sengaja tidak sarapan karena rencana nya ia berniat sarapan diluar saja

Gadis itu mulai berjalan santai sesekali memejamkan matanya yang terkena silau sinar matahari serta menghirup udara segar didesa ini jalanan yang lumayan basah akibat diguyur hujan tadi malam membuat hawa segar lebih terasa

Mata gadis itu membulat sempurna dengan apa yang ada dihadapannya dengan secepat kilat gadis itu menarik lengan wanita yang berkisaran umur 40 tahunan yang hampir tertabrak sepeda motor
"Astagfirullah" pekik wanita paruh baya itu terkejut

"Hati-hati dong Bu untung saja saya masih bisa mengerem motor saya kalau tidak saya tidak tau nasib ibu, lain kali hati-hati " ucap sang pengendara motor dan berlalu begitu saja

Intan menghela nafasnya lega"hufttt ibu tidak apa-apa kan tidak ada luka atau apapun kan??"tanya Intan

Ibu itu menggeleng"Alhamdulillah nak ibu baik-baik saja terima kasih ya sudah menyelamatkan ibu tadi,kalau tidak ada kamu ibu sudah tidak tau lagi akan seperti apa"

"Alhamdulillah Bu ini bukan berkat saya tapi berkat Allah, beliau masih memberikan ibu keselamatan "jawab Intan sembari tersenyum manis

"Oh iya kenapa ibu bisa disini sendirian ibu mau kemana, kalau boleh tau??" tanya Intan

"Tadi ibu ingin pergi ke minimarket depan tapi ibu tadi tidak fokus saat ingin menyebrang,dan mungkin ini juga efek belum sempat sarapan"

"Ya sudah bagaimana kalau kita sarapan bubur yang ada ditaman depan Bu" tawar Intan dan langsung dapat persetujuan dari ibu itu

Tanpa berlama-lama Intan langsung membawa ibu itu ke arah penjual  bubur ayam terdekat
"Mang bubur ayam dua porsi ya!!" ucap intan

"Siap neng"

Tak membutuhkan waktu lama bubur yang dipesan Intan sudah ada dihadapannya tukang bubur pun meletakkan bubur itu dimeja yang ada dihadapannya dan bubur pun siap untuk dinikmati
"Ayo Bu dimakan buburnya " ucap Intan

"Iya nak" jawab sang ibu

Selama makan tidak ada yang berbicara Intan dan ibu tadi hanya fokus terhadap makanan masing-masing hingga habis

"Alhamdulillah terimakasih ya nak sudah membantu ibu tadi"

"Iya Bu terimakasih kembali"

"Oh iya nama kamu siapa nak??"

"Nama saya Intan bu, kalau boleh tau nama ibu siapa??"

"Nama saya Asih nduk, panggil saja bunda Asih, kamu tadi ingin pergi kemana saya tidak enak malah merepotkan kamu"

"Oh tadi saya ingin mencari pekerjaan Bu, sembari jalan-jalan eh malah melihat ibu yang hampir saja tertabrak, ibu sama sekali tidak merepotkan saya, saya malah senang bisa membantu ibu" jawab Intan

Obrolan terus berlanjut sampai hampir 30 menit lamanya dari mulai berbicara tentang rumah dan tempat tinggal dan status Intan bahkan sampai bertukar nomor telepon

"Emm lebih baik sekarang bunda pulang saja istirahat" lanjut Intan dan diangguki oleh bunda Asih

Bunda Asih segera menelepon anak sulungnya untuk menjemput dirinya tak berselang lama mobil hitam berhenti dihadapan Intan dan bunda Asih

"Nak bunda pulang dulu ya kamu mau ikut pulang sekalian ini sudah hampir siang " tawar bunda Asih

"Tidak usah Bu saya mau melanjutkan mencari pekerjaan, Bundaa duluan saja dan jangan lupa istirahat ya" Ucap Intan  lembut

"Ya sudah bunda duluan ya sekali lagi terimakasih ya cantik, bunda pamit assalamu'alaikum"

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"

Bunda Asih berjalan dan membuka pintu mobil tak berselang lama mobil pun segera melintas dari tempat itu setelah mobil hitam itu pergi Intan segera beranjak untuk meneruskan perjalanan untuk mencari pekerjaan yang sempat tertunda tadi

Sedang di dalam mobil hanya ada keheningan sebelum suara bariton terdengar ditelinga "bunda tadi bertemu dengan siapa??" tanya pemuda itu

"Oh tadi kalau ga salah namanya Intan deh da, tadi dia yang nyelamatin bunda yang hampir tertabrak"

"Ya ampun kok bisa sih Bun, tapi bunda engga kenapa-kenapa kan, engga cidera atau apapun kan"

"Alhamdulillah bunda baik-baik aja, tadi bunda cuma kurang hati-hati aja ,"

"Lain kali kalau bunda mau pergi tuh suruh antar erda atau ayah jadi bunda engga keluar sendiri kalau terjadi apa-apa kan kita engga tau"

"Iya sayang tadi bunda cuma mau ke minimarket buat beli bahan-bahan kue bunda tapi entah kenapa bunda tiba-tiba pusing dan engga fokus"

Erda menghela nafas pelan" tapi kalau terjadi sesuatu sama bunda Erda juga yang khawatir" ucap Erda pada sang bunda

Yups pemuda yang bernama lengkap Arzanka Erda Nareswara, laki-laki yang berpawakan tinggi nan menawan dan selalu berekspresi dingin, jutek, and tegas tetapi sifat itu tidak berlaku jika ia berhadapan dengan bunda dan kekasih tercintanya

"Tapi bunda kasihan sama Intan " ucap Bunda Asih sembari menoleh ke arah Erda

"Kasihan kenapa Bun???" Tanya Erda

"Dia anak yatim-piatu, hidup sendiri, dan kayaknya dia belum ada pekerjaan deh, kamu setuju ga kalau semisal Intan kerja di toko kue Bunda"

"Kalau Erda terserah Bunda aja "

"Bunda seneng gitu liat Intan ga tau kenapa dia rada mirip sama sahabat bunda dulu, eh apa jangan-jangan Intan itu jodoh kamu ya bang" tutur Bunda Asih

Erda memutar bola matanya malas apa-apaan Bundanya ini baru saja kenal sudah bilang kalau dia calon menantunya

Maaf ya guys kalau ceritanya membosankan, jujur ini baru cerita pertama aku, jadi kalau masih kaku tolong dimaklumi ya tapi in sha Allah aku selalu belajar kok biar ceritanya semakin hidup☺️☺️

TBC.
Jangan lupa untuk vote dan komen ya guys

INTAN (End!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang