08

1K 79 11
                                    

Happy reading miskah,


Jangan lupa vote









"Eommaaa!!"
Teriak seulgi menggema, begitu seulgi masuk rumahnya seulgi langsung melihat eomma nya tertidur di lantai, dan sudah tak sadarkan diri, dengan kondisi wajahnya sudah sangat pucat,

Seulgi langsung berlari keluar, dia berharap jennie belum pulang, dan benar saja, jennie masih berada dihalaman rumah seulgi.

Ketika jennie ingin menghidupkan mesin mobilnya, jennie mendengar teriakan seulgi.

"Jennie,," teriak seulgi dan langsung menghampiri jennie dengan deru nafas yang tidak beraturan.

Jennie langsung menoleh dan menurunkan kaca mobilnya,

"Kenapa?" tanya jennie penasaran karena melihat wajah seulgi yang kelihatan panik.

"Jenn, to_lo_ng eomaaku." ucapnya terbata, seulgi langsung berlari menuju rumah dan menggendong eomma nya dengan susah payah.

Jennie hanya mengernyitkan dahinya bingung, namun ketika jennie hendak turun dari mobilnya, Jennie melihat seulgi menggendong eommanya yang sudah tak sadrkan diri, Jennie langsung panik.

"eomamu kenapa?" Tanya jennie ikut khawatir melihat eomma seulgi yang tak sadarkan diri.

Seulgi hanya menggeleng, jennie langsung membukakan pintu mobilnya, seulgi langsung meletakan eomma nya di kursi belakang.

Tanpa banyak tanya lagi,
Jennie langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, sesekali melirik ke kaca spion dan melihat seulgi yang menangis dalam diam, dan sesekali berusaha membangunkan eomma nya,

.

.

Sesampainya dirumah sakit,
Jennie belari keluar dan memanggil perawat untuk membantunya,

"Kau tenangkan dirimu euhhh," kata jennie kepada seulgi, ketika eomma seulgi sudah ditangani oleh dokter, seulgi hanya mengangguk,

Didepan ruang UGD jennie dan seulgi sedang menunggu eommanya seulgi dengan perasaan cemas.

"Jen. lebih baik lo pulang pasti lo juga cape kan," Perintah seulgi.

Jennie hanya menggeleng, "gue mau temenin lo disini,"

"tapi jen," ucap seulgi hendak protes. Tetapi ennie langsung memotong ucapan seulgi, "gue tetep disini," seulgi hanya mengangguk pasrah. Karena sikap jennie memang keras.

Setelah satu jam menunggu, Pintu ruangan terbuka, "Gimana dok kedaan eomma saya," tanya seulgi kepada dokter yang menangani eomma nya.

"Kita harus segera melakukan oprasi, karena keadaan eomma anda sangat sudah sangat lemah," ucap dokter tersebut.

"Tapi dok apa tidak ada jalan lain selain oprasi?" Tanya seulgi. Dokter tersebut hanya menggeleng Dan berkata. "bahkan dengan oprasipun eomma anda tidak bisa sembuh total, dia harus sering cek up dan terapi setiap minggunya."

"Apa saya boleh melihat eomma saya dok," Kata seulgi, karena dia sudah tidak bisa berfikir lagi, bagaimana cara mendapatkan uang untuk oprasi eommanya. Dokter itu hanya mengangguk,

"tetapi Nanti, setelah eomma anda di pindahkan ke ruang rawat, anda baru boleh menjenguk pasien. Kalau begitu saya permisi," ucap dokter yang menangani eomma nya seulgi,

Seulgi menarik, rambutnya kasar, setelah dokter itu pergi, jennie langsung mendekati seulgi.

"Kenapa tidak segera di oprasi saja gi?" tanya jennie, seulgi langsung menatap jennie sekilas.

Stay With Me(jennie Kim)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang