39

1K 104 17
                                    


Jangan Lupa Vote


Happy Reading

Mulai pagi ini jiso berinisiatif membangunkan sang adik agar jennie tidak terlambat saat kesekolah dan berakhir dihukum kembali.

Tok

Tok

Tok

"Nini bangun."

"Nini." Panggil jiso.
Namun tidak sahutan,

Akhirnya jiso mencari kunci cadangan kamar jennie dikamar sang eomma, karena saat dia menanyakan kunci cadangan kamarnya sang eomma bilang semua kunci cadangan ada dikamar eommanya.

Setelah menemukannya, jiso langsung membuka pintu kamar jennie, suasana kamar jennie sangat gelap, tidak ada cahaya sama sekali.

"Pantas saja dia slalu terlambat, mungkin dikira dia masih malam." Gumam jiso.

Jiso langsung menghidupkan lampu utama kamar jennie dan dia membuka hordeng jendela kamar jennie, lalu jiso menghampiri jennie yang masih tertidur pulas diatas ranjangnya.

Jiso mengusap kepala jennie dengan sayang, jiso menatap wajah baby face adiknya itu dengan intents, lalu tangan jiso menyentuh bekas luka jahitan didahi jennie, jiso sangat penasaran dengan bekas luka itu, namun dia tidak berani untuk bertanya langsung kepada jennie, karena mereka belum sedekat nadi, jiso tidak mau adiknya merasa tidak nyaman karena rasa penasaranya.

"Nini bangun. Sudah siang, nanti kamu terlambat." Bisik jiso ditelinga jennie, namun jennie hanya menggeliat, dan menarik selimutnya untuk menutupi wajahnya.

Jisopun menarik selimut jennie dan mengusap pipi jennie, bahkan jiso mencubit_cubit pipi jennie agar adiknya itu terbangun.

"Enggggh." Tidur jennie sangat terganggu, rasanya masih sangat mengantuk, karena semalam jennie meminum obat tidur dua kapsul sekaligus.

"Heyy, ayo bangun , kamu akan terlambat kalau tidak segera bersiap." Jiso menciumi pipi adiknya agar jennie terbangun dari tidurnya, namun nihil sang adik malah semakin pulas tidurnya.

Setelah setengah jam membangunkan jennie, tidak ada hasil , ternyata jennie sangat susah untuk dibangunkan, sebenarnya tidak sulit kalau jennie tidak meminum obat tidur.

Dengan terpaksa jiso menarik tangan jennie agar jennie terduduk, jisopun meniup_niup wajah jennie.

"Nini bangun, kenapa kamu susah sekali dibangunkan."

"Enggghh," Lenguh jennie, membuka matanya, wajah yang pertama jennie lihat adalah wajah cantik sang kakak yang sudah sangat rapi.

"Ayoo bersiap, biar tidak terlambat." Jennie hanya mengerjap_ngerjapkan matanya seperti bayi.

Cuppp.

Jiso mencium pipi jennie, "gemes bangett sih adiku ini." setelah itu jiso menarik jennie untuk segera bersiap, jennie hanya menurut dia masih belum menyadari apa yang terjadi.

"Kamu mandi dulu ne, jangan lama_lama kakak tunggu diluar, jiso sengaja bangun lebih awal agar dia bisa mengurus bayi besarnya, jiso ingin merubah pola hidup jennie menjadi lebih baik.

Jiso juga sudah meminta jadwal jennie dari wali kelas jennie, jisopun memasukan buku_buku jennie sesuai dengan jadwal, tanpa sepengetahuan jennie jiso juga sudah mengerjakan tugas_tugas jennie untuk hari ini, agar adiknya itu tidak mendapat hukuman.

Didalam kamar mandi jennie hanya bisa menatap dirinya di pantulan cermin, rasanya seperti djavu ketika sang kakak memperlakukanya seperti itu. Bahkan seragamnya sudah dusiapkan oleh jiso.

Stay With Me(jennie Kim)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang