HAY HAY
BALIK LAGI NIHH, AKU LAGI GABUT BANGET PADAHAL MALAM MINGGU TAPI MALAH TIDAK PRO, YAUDAH DEHH NULIS AJA.Jangan Lupa Vote Ya.
"Loh mom kok cep~~"
Ucapan Jennie langsung terhenti, begitu melihat orang yang masuk ruangannya. Nafas nya langsung tercekat.
"Eomma." Ucap jennie lirih, sambil menunduk dan memilin ujung bajunya, dia masih tidak percaya bahwa eommanya akan datang.
"Nini." Panggil jessica.
Jennie langsung mendongak keatas, tatapan mereka berdua bertemu, jennie melihat jessica dengan mata yang sudah berkaca_kaca. Sedangkan jessica menatap jennie dengan tatapan yang sulit diartikan.
Panggilan itu, panggilan masa kecilnya, bahkan terasa sangat menyentuh relung hati jennie, ada rasa senang, rasa hangat, semuanya bercampur menjadi satu. Rasanya ia menjadi manusia paling bahagia saat ini.
Hingga beberapa menit kemudian mereka masih saling diam, ada rasa canggung diantara mereka berdua, sudah hampir sepuluh tahun mereka tidak pernah bertemu.
Jessica hanya menatap jennie sebentar, ada rasa aneh didalam hatinya, saat ia menatap jennie, ada rasa benci, rasa bersalah, dan rasa khawatir, rasa itu bergabung menjadi satu. Jessica tidak menyangka putri kecilnya sudahh menjadi gadis yang dewasa, bahkan postur tubuh jennie sangatlah berubah, dia tidaklah cubby seperti dulu.
Sedangkan jennie, dia masih shock dengan kedatangan sang eomma, rasanya ia ingin sekali memeluk sang eomma, tapi apalah daya sang eomma hanya diam, bahkan sang eomma sangat menjaga jarak denganya. Tapi walaupun begitu ia sangat berterima kasih kepada sang Pencipta karena telah mengabulkan doanya.
"Ehhmmm," Jessica berdehem untuk menghilangkan rasa canggung diantara mereka. "Kedatangan eomma kesini, eomma ingin memberitahu bahwa eomma akan tinggal dan menetap kembali disini."
Deghhh,
jantung jennie berpacu sangat kencang, rasanya ia ingin berteriak, " Terimakasih Tuhan engkau telah mengabulkan doaku." Jennie sangat_sangat bahagia mendengar perkataan eommanya bahwa eommanya akan stay denganya. Bahkan tanpa disadari jennie telah menynggingkan senyum walau tipis. Rasanya ia sangat_sangat bahagia.
"Dan kakakmu juga akan tinggal disini, jadi eomma mohon kepadamu untuk tidak berbicara macam_macam dengan kakakmu."
"Kakak." Lirih jennie berbinar, ia tidak menyangka keluarganya akan kembali, jadi mimpi saat ia tidur panjang kemarin jadi kenyataan, keluarganya berkumpul kembali. Rasanya hati jennie sangat senang.
"Ne, kakakmu jiso juga akan tinggal disini, jadi eomma mohon kamu bisa menjaga sikapmu, dan jangan terlalu merepotkanya." Ujar jessica.
"Ne eomma, terimakasih karena eomma mau tinggal kembali bersama ni, ehmm jennie." Ucap jennie dengan mata berkaca_kaca karena bahagia.
"Hufff." Jessica menghela nafas, "eomma tidak mau kamu berharap lebih pada eomma, eomma kembali kesini hanya demi kakakmu, karena ia ingin kembali kekorea. Jadi eomma berharap kamu bisa bersikap smestinya." Ucap jessica dengan satu tarikan nafas.
Deghhhh, rasanya begitu sangat sesak, perkataan eommanya barusan menghancurkan rasa bahagia beberapa menit yang lalu, seketika matanya langsung memanas, tak sadar air mata jennie jatuh begitu saja, bukan lagi air mata bahagia, tapi kali ini air mata kepedihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me(jennie Kim)
Teen FictionKim jennie seorang gadis ceria, hingga sesuatu terjadi, dan merubah gadis itu menjadi dingin, "Apa yang kau lakukan!! kau menyakitinya," Jennie hanya menatap orang yang ada dihadapanya dengan tatapan tajam, "BUKAN URUSANMU!!" teriaknya. "Cihhh, ja...