25

914 100 30
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMENT YA MISKAH,


HAPPY READING

Pagi hari diarpatemen irene, seseorang sedang sibuk memasak sarapan pagi, seseorang tersebut menghirup aroma masakannya,

"hummm perfect." Ucapnya puas,

"Door," irene menenepuk bahu soyaa hingga si empu terlonjak kaget.

"Astaga iren, bisa tidak sih sehari tidak jahil, beruntung masakanku tidak tumpa," Ucap soyaa kesal.

" Ututuutuu, jangan cemberut gitu ihh, gk pantes banget tau gak," irene mencoba menggoda soyaa agar soyaa tidak kesal.

"Btw kamu masak apa?" Tanya irene karena mencium bau sedap saat dia sedang tidur dikamarnya.

" Hmmm, harii ini aku masak banyak, yang pasti kamu bakal suka," kata soyaa PD.

" Iya_iya, soal masakan kamu ter the best lah pokoknya," irene akui, saudaranya ini memang jago kalau urusan masak memasak, soal rasa tidak usah diragukan lagi, rasanya melebihi masakan Raitaurant berbintang.

Selain menjadi guru, soyaa juga memiliki hobi memasak, dulu ia ingin menjadi chef, tetapi menjadi guru lebih dominan, alhasil dia memilih menjadi guru.

Setelah semua siap, Mereka langsung menikmati sarapan paginya, "emm oh iya, kira_kira Kapan appa akan pindah kesini," tanya irene tiba_tiba.

" Hmm sepertinya appa tidak bisa pindah kesini dalam waktu dekat, tetapi appa sudah tidak melarang, kalau aku ingin tinggal dengan eomma, hmm aku juga sudah dewasa, dan aku tau mana yang baik dan mana yang buruk." Jawab soya.

"Semoga kalian cepat berkumpul." Ucap irene.

"Iya, Mau bagaimanapun mereka juga keluargaku, ya walaupun setelah sekian lama kita tidak pernah bertemu," kata soyaa sedih.

"Yahhh aku yakin, ini yang terbaik, lagian appa tidak terlalu mengengkangmu semenjak nenek meninggal, aku rasa appa juga selama ini dibawah kendali halmeoni," kata irene sok bijak.

Jiso hanya mengangguk, memang semenjak halmeoni nya meninggal, dia lebih bebas, buktinya appanya mengijinkan irene dan dia ke Korea, coba kalau masih ada halmeoni, liburan ke Korea saja tidak akan pernah boleh.

"Em kira_kira apa kau masih ingat wajahnya?" tanya irene tiba_tiba .

" Yahh aku masih mengingatnya dengan jelas, tetapi tidak tau dengan sekarang, mungkin dia sudah beranjak menjadi dewasa, dan pasti wajahnya pun sudah berubah," ucap soyaa sendu.

"Hmmm, begitu ya, kalau kamu lupa itu agak susah, kamu harus meminta bantuan appa."

" Iyaa, aku akan mencoba membujuk appa, dan Aku juga yakin pasti eomma mengurusnya dengan baik, mungkin sekarang pipinya bertambah mengembang, dulu dia suka sekali makan, hmm aku gk sabar ingin bertemu mereka," tiba_tiba Air mata sooya jatuh, setiap menceritakan tentang keluarganya dia mudah sekali menangis,

irene mengelus tangan soyaa, "hanya menunggu sedikit waktu, pasti kamu akan segera bertemu," Kata Irene.

Soyaa hanya menunduk sedih.

" Mungkin appa hanya butuh sedikit waktu, dia sudah mengizinkan kan , kita tunggu saja ne, appa juga mungkin masih trauma," kata irene menenangkan jiso.

Jiso hanya mengangguk, dia tau bagaimana sakit hati appanya, butuh waktu sangat lama untuk menyembuhkanya, bahkan mereka harus pergi dari tanah kelahirannya demi menghilangkan rasa sakit hati appanya, ya soyaa sudah paham, karena dulu saat appanya ada masalah, dia sudah agak besar,

Stay With Me(jennie Kim)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang