29. Balapan

239 27 1
                                    

Happy Reading~

♡♡♡

Bruk!

Terdengar suara pintu terbuka dengan lantang. Gadis berbando hitam masuk kedalam ruangan dengan jalan yang tegap. Ruangan ini terlihat seperti gudang kosong yang di dalamnya terdapat banyak tong minyak kosong.

"Lo harus tau sesuatu!" ucap gadis itu tegas.

Ia merogoh ponsel di kantungnya, dan mencari foto yang sudah ia siapkan untuk di tunjukan kepada laki-laki berambut gondrong di depannya. Yaitu Kevin.

"Lo baca ini!" ujarnya mendekatkan ponselnya tepat di depan wajah laki-laki itu.

Terlihat foto surat seperti surat Dokter.

"Apa maksud lo? Gue ngga ngerti," ujar Kevin tidak mengerti dengan surat Dokter yang di tunjukan oleh Morra.

Menarik nafas panjang malas. Tampang saja ganteng dan galak. Tapi otak jauh di bawah rata-rata.

"Nalora punya Androphobia," ucap Morra.

"Androphobia? Apa itu?" Kevin bertanya. Baru pertama kali dia mendengar nama phobia itu.

"Ketakutan yang ekstrem terhadap laki-laki."

"Apa?!"

Terkejut. Tidak percaya dengan ucapan Morra barusan. Nalora yang di kenal kuat, berani, tegas, bisa memiliki phobia seperti itu? Ketakutan terhadap laki-laki? Ngga mungkin.

"Gue ngga percaya," ujar Kevin tidak mempercayai Morra.

"Lo baca makanya!" tegas Morra dengan memberikan ponselnya kasar.

Tertulis jelas di foto surat dokter itu ada nama Nalora Fidelya yang berarti Morra tidak asal bicara.

"Serius lo?" tanya Eric.

"Eh sumpah demi?!" Ivan juga masih tidak menyangka.

"Jadi itu alasan dia selalu ngerendahin gue?" gumam Kevin dengan smirk liciknya.

"Intinya, dia takut sama laki-laki," ucap Morra.

"Apa gejalanya?" tanya Kevin sembari membakar rokok yang baru saja ia keluarkan dari kantung celananya.

"Sesak nafas, panik, takut,  jantung berdebar, keringatan, dan pingsan. Tapi gejala itu akan muncul kalo dia merasakan bentakan, perselingkuhan, kekerasan fisik, pelecehan dan di kerumuni oleh banyak laki-laki. Intinya berhubungan pada laki-laki maka gejala itu akan muncul," jelas Morra memberitau geng bully yang ada di depannya ini.

Terukir smirk sinis di bibir remaja laki-laki berambut gondong yang sedang mengisap rokoknya.

"Gue ada ide," ucapnya sembari tersenyum nyengir.

°~°~°~°~°

Kring!

Terdengar suara lonceng yang bertanda seseorang memasuki Cafe Glody. Dengan langkahnya yang terdengar keras. Rambut gondrong di kuncir, jaket kulit hitam, serta masker yang ia pakai. Begitu juga dengan 2 temannya yang berjalan mengikutinya.

Berdiri tepat di depan anak-anak White Tiger. Dengan gayanya yang songong dan sok jago.

Dari rambut dan gayanya mereka sudah tau siapa yang ada di depan mereka saat ini.

"Si sedeng ini lagi," gumam Stefy menatap tidak suka kepada Kevin.

Membuka maskernya. "Haii bro, gimana kabarnya setelah bergabung ke White Tiger?" sapa Kevin kepada Henry yang duduk di kursi ketiga dari dia berdiri.

NALORA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang