36. Pacaran?

199 19 0
                                    

Happy Reading~

♡♡♡

Tap Tap Tap

Terdengar suara kaki menuruni anak tangga dengan cepat.

"Pagi dunia tipu-tipu," teriaknya dengan senyum ceria. "Pagi kak Rissa!" Nalora sengaja mentoel pinggang Nerissa.

"LORA!" teriak Nerissa terkejut pinggangnya di toel.

Nalora langsung berlari menuju meja makan dengan senyum ceritanya.

"Pagi Ma," sapa Nalora kepada Malya yang menyiapkan sarapan.

"Pagi sayang."

Pagi yang cerah, begitu juga dengan wajah Nalora yang ceria di pagi ini. Dia langsung mengambil nasi dan lauk untuk sarapannya.

Melirik jam tangannya. Ternyata dia sudah siap cukup pagi untuk berangkat kesekolah.

"Tumben banget lo jadi murid berbakti dan budiman," ucap Nerissa sembari duduk di kursi depan Nalora.

"Lah gue mamang murid berbakti dan budiman kali."

"Sombong banget!"

Selesai sarapan, Nalora bermain dengan ponselnya. Sembari menunggu waktu yang pas untuk dia berangkat kesekolah. Berangkat awal-awal itu sangat tidak enak, apa lagi sekolah masih sepi, dan harus menunggu bell masuk. Itu sangat membosankan bagi Nalora.

Nerissa beranjak dari duduknya. Melihat Nalora memainkan ponselnya, dia teringat ponsel miliknya tertinggal di sofa ruang tamu.

Benar saja, ponselnya tergeletak di sofa.

Brumm!

Terdengar suara mobil di depan pintu pagarnya. Pak Surya mengambil cuti selama tiga hari. Dan tidak ada security di rumah ini selain Pak Surya.

Nerissa segera berjalan keluar, melihat mobil siapa yang baru saja terparkir di depan rumahnya. Ia mengintip di sela-sela pagar rumahnya. Melihat mobil pajero hitam yang telah terparkir.

Ting nung!

Terdengar suara Bell rumahnya. Sedikit terkejut, Nerissa langsung membuka sedikit pagar rumahnya.

"Siapa?" tanya Nerissa di sela pintu pagarnya yang terbuka sedikit.

"Pagi Kak, saya Henry."

"Henry siapa?" tanya Nerissa mengerutkan kedua alisnya.

"Henry.." ia menggantungkan kalimatnya. "Henry pacarnya Nalora."

Mata Nerissa membulat sempurnah. Bukannya adiknya pengidap Androphobia? Apa yang barusan dia dengar? Pacar? Nalora memiliki pacar?

"P-pacar?" tanya Nerissa masih tidak percaya.

"Iya Kak, pacar," jawab Henry meyakinkan.

Nerissa membuka pintu pagarnya lebar-lebar. Memberi izin masuk kepada Henry.

"LORA!!! PACAR LO DATANG!!" teriak Nerissa dari luar rumahnya.

Nalora yang mendengar itu langsung kebingungan. Sejak kapan dia punya pacar? Nalora langsung beranjak dari kursinya, berlari menuju keluar rumah melihat siapa yang datang.

"Lo kenapa ngga bilang kalo lo udah punya pacar?" tanya Nerissa saat melihat sang adek sudah berdiri di ambang pintu.

Terlihat seorang remaja laki-laki yang masuk melewati pagar rumah dengan seragam yang sama ia kenakan seperti Nalora. Itu Henry.

"Masuk dek, kamu udah sarapan?" tanya Nerissa kepada Henry.

"Udah kak."

"Eee, tunggu bentar! Gue ambil tas dulu!" ucap Nalora dan langsung meleset mengambil tasnya yang ia taruh di kursi makan tadi.

NALORA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang