Jangan lupa vote sebelum baca ya...
Happy Reading~
♡♡♡
4 tahun kemudian..
Gadis bernama Nalora Fidelya itu sekarang sudah dewasa. Dia berjalan dengan tegap dan percaya diri di tengah karyawannya yang sedang sibuk dengan perkerjaan.
Perusahaan Papanya sekarang jadi miliknya. Jujur saja, tidak sepenuhnya menjadi miliknya. Nalora tidak sanggup untuk memegang perusahaan yang sebesar ini sendiri. Apa lagi ternyata Noar memiliki ternak sapi yang selama ini mereka tidak tau.
Noar benar-benar memberikan apa yang dia punya untuk kedua putrinya. Dia menyiapkan ini sudah sangat lama.
Dan sekarang semua milik Noar menjadi milik Nalora dan Nerissa. Satu hal yang tidak pernah terpikirkan oleh siapapun, bahwa Nerissa dan Zaidan berjodoh.
Nalora juga tidak tau sejak kapan mereka saling suka, dan sejak kapan mereka bisa sedekat itu. Yang Nalora tau bahwa Kakaknya itu hanya berteman baik dengan Zaidan yang hanya sekretaris Papanya.
Perbedaan umur mereka lumayan terbilang jauh, dan sekarang mereka telah di karuniai seorang malaikat kecil bernama Valen, yang baru berumur 2 tahun.
4 tahun sudah berlalu, hidup Nalora telah banyak berubah. Keluarganya telah bertambah 2 anggota baru. Yaitu Zaidan dan keponakan kecilnya Valen. Dino sedang berkuliah di US katanya sih dia mau mengikuti jejak Kakak sepupunya Nerissa. Sedangkan Nalora tidak mengikuti jejak Kakaknya itu. Karena dia tau, porsi dirinya tidak sama dengan porsi Kakaknya itu.
Mereka memang terlahir dari rahim yang sama. Namun sangat jauh berbeda porsinya.
Henry selalu pulang setiap 3 bulan sekali. Namun 3 bulan lalu dia tidak bisa pulang karena sangat sibuk dengan perkerjaannya. Dan Nalora mengerti itu.
Waktu istirahat Nalora lebih sering bersantai di rooftop kantornya. Karena dia bisa melihat langit yang cerah, dan sesekali melihat beberapa pesawat terbang melewati gedung-gedung tinggi.
"Sudah gue duga lo pasti disini," ujar Stefy yang dengan membawa dua minuman di tangannya.
Nalora menoleh saat mendengar suara sahabatnya sekaligus sekretrisnya itu.
"Nih," Stefy memberikan minuman Caramel macchiato kepada Nalora.
"Gomawo," balas Nalora menerima minuman itu sembari memperlihatkan senyumnya.
Mereka berdua menikmati indahnya pemandangan kota dari atas gedung ini.
"Oh iya, gue dapat kabar. Katanya TXT bakalan ngadain konser–"
"Iya, gue udah beli tiket," potong Nalora membuat Stefy terdiam. Matanya membulat tidak percaya dengan ucapan Nalora barusan.
"L-lo? Udah beli tiket?" tanya Stefy yang masih tidak percaya.
"Iya, udah gue beli 3 tiket."
Stefy semakin terkejut dan semakin tidak percaya dengan ucapan Nalora. Bagaimana bisa dia sudah beli tiket sementara Stefy baru mendengar kabar TXT bakalan ngadain konser.
"Lo yang bener aja, Ra," ujar Stefy yang tidak mempercayai omongan Nalora.
Nalora memutar bola matanya malas. Ia segera merogoh kantung celananya dan segera mengambil bendah pipih dari sana. Mengotak-atik ponselnya itu dan ia perlihatkan halaman Wab tempat ia beli tiket konser TXT.
"ANJIR! INI BENERAN?!" teriak Stefy dan merampas kasar ponsel Nalora.
"Kan udah gue bilang," ucap Nalora malas, ia menyedot minumannya menatap gedung-gedung tinggi di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NALORA [END]
Novela JuvenilNalora Fidelya adalah seorang gadis dengan masalalu yang di kelilingi laki-laki brengsek. Jika cinta pertama anak perempuan adalah Papanya, maka itu tidak bagi Nalora. Justru Papanya lah patah hati pertamanya. Dan membuat dirinya menjadi pengidap An...