11 ; bullyan singkat

1K 151 31
                                    

tuan park kini sedang menaiki mobil, ia ingin berjalan ke perusahanya. tapi di saat lampu merah ia seperti melihat jeongwoo yang sedang berjalan dengan seorang pria

"jeongwoo pipi mu nak?.." tuan park coba mengigat ngigat lagi

tapi lampu hijau sudah menyalah, ia gagal untuk mengigat

kini tuan park sudah ada di wilayah kantor, saat ia sedang berjalan ia melihat seorang ayah yang sedang menemani anaknya jajan ice cream. ia teringat masa masa bersama jeongwoo

jujur ia sangat merindukan jeongwoo, tapi sekrang ia tidak tahu dimana jeongwoo. menurut dia jeongwoo sudah mendapatkan tempat yang membuatnya nyaman, di suatu hari tuan park ada keinginan untuk mencari jeongwoo. tapi entah kenapa ia membatalkannya

12:12

nyonya park masuk kedalam ruangan tuan park, untuk mengantarkan kotak bekal makan siangnya

"wah mama masak apa?" tuan park membuka kotak itu

"ini makanan kesukaan jeongwoo loh. aduh enak banget" tuan park segera melahap makanan bikinanan istrinya tersebut

"inget kamu kalo punya anak" ucap nyonya park, dan tuan park langsung menghentikan aktivitas makannya

"kenapa diem? baru inget kalo punya anak"

"mama tau jeongwoo dimana?"

"ngapain nyari jeongwoo? gausah"

tuan park binggung kenapa istrinya berbicara seperti itu, apakah ia tau di mana keberadaan jeongwoo

***

"gila aja lo ru, mobil ko bisa mogok si untung aja kita tadi jalannya dipinggir, kalo ga ditabrak pasti sama mobil belakang" ujar jeongwoo sembari memegangi lututnya karna mereka berlari lumayan jauh

"ga tau wo, mungkin mesinnya ada masalah. soalnya belom gue bawa kebengkel" jawab haruto sambil menggaruk rambut bagian belakangnya.

kemudian setelah perbincangan singkat, mereka pun segera naik kelantai 4 untuk masuk kekelas karna jam pertama akan segera dimulai

jam pertama dibuka dengan mata pelajaran matematika

"woo itu maksutnya gimana si?" tanya haruto karna materi di kelasnya sekarang ini sungguh memusingkan

"mau nanya beneran atau mau nyontek?"

"nyontek" jawab haruto spontan

"nahkann"

"eh ngga wo, nanya suerr. tapi kalo di kasih contekkan gapapa ko" haruto memperlihatkan giginya

karna jeongwoo sangat baik hati terhadap haruto, ia langsung saja memberikan bukunya ke haruto agar ia bisa menyalin jawabannya

"dirumah belajar, biar paham"

"tenang si masi semester awal"

"semester awal aja ga ngerti, apa lagi semester selanjutnya bodoh"

"jeongwoo ngomongnya, gue cipok lo"

"haruu ngomongnya kecilin dikit tar kedengeran bu ahn" jeongwoo menaruh telunjuknya di bibirnya sendiri

"eh iya maaf maaf" ia berbisik

jeongwoo tidak menanggapi kata 'cipok' tersebut, karna menurutnya itu hanya leluconnya haruto

***

bell istirahat berbunyi

"ayo kekantin wo" ajaknya

"lo duluan aja deh, gue lemes mau dikelas aja" jawab jeongwoo dengan membaringkan kepalanya di meja

"lo sakit" memegang kening jeongwoo

"engga, kayanya lemes biasa aja"

"yaudah gue kekantin beliin lo makanan"

jeongwoo mengangguk, lalu haruto pergi keluar dengan junghwan. di kelas hanya ada jeongwoo sendirian

tiba tiba ada beberapa wanita yang masuk ke kelas jeongwoo, lalu mengebrak meja jeongwoo

"lo kayanya deket banget sama haruto? siapanya lo?" tanya seorang wanita

"temen aja si, ngapa?"

"gue peringatin ya gausah deket deket sama haruto, karna nanti haruto akan jadi milik gue!" tegas wanita itu

"nanti, nanti kapan?" jeongwoo menjawab dengan nada yang sedikit memojokkan

"haha, secepatnya!. liat aja wajah lo ada bekas luka yang bikin muka lo gaenak dilihat, mana mau haruto sama lo. ya ga gaes"

2 teman lainnya mengiyakan perkataan wanita itu

"gausah bawa bawa fisik ya anjing" otak jeongwoo mulai panas

"upss maaf" mereka semua tertawa

tbc

temen sebangku ; hjwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang