Soora dan J-hope menikmati waktunya di sekitar myendong. Menghabiskan waktu dengan berjalan kaki, menikmati udara dan pemandangan sekitar.
Tau kan, myendong terkenal dengan banyak jajanan pinggir jalannya. Soora senang sekali saat menemukan pedagang teokpokki. Ia langsung berlari tanpa menghiraukan jhope.
"Yak, apakah kau terlalu senang sampai melupakanku?"
"Akh, aku tidak menyangka akan kalah dengan teokpokki."
"Maaf, tapi teokpokki adalah yang terbaik di dunia. Ah tidakk semuanya. Aku suka makan."
"Memang makan adalah obat terbaik, makan yang banyak supaya pipimu tembam." J hope menarik pipi Soora gemas.
"Pesan! Pesan semua yang kau inginkan. Hari ini kau bebas merengek kepadaku apapun itu."
"A... terima kasih!"
"Makan yang banyak."
"Eum!"
Setelah membeli tteokpokki dan odeng, keduanya kembali menyusuri sepanjang myendong. Semua orang tidak mengenali Jhope, sehingga kencan kami berjalan lancar. Kencan? Hahaha benar. Soora sedang kencan dengan Jhope kalian tidak boleh iri.
Sedang asik berjalan-jalan keduanya melihat street dancer. Jiwa menari J-hope meronta-ronta, lantas langsung berlari bergabung. Sementara Soora masih diam mematung, ada ketakutan tersendiri menghadapi para street dancer mengingat tampilan mereka yang dark dan funky.
"Soora, kemarilah. Ini sangat menyenangkan." Jhope menarik Soora untuk mendekat.
"Kau harus menari Soora, menurutku ini cara terbaik untuk berkarya dan mengungkapkan emosimu."
"Wah, aku merasa hidup."
Soora terpana mendengarkan setiap kalimat yang keluar dari bibir Jhope. Sangat tulus, Jhope benar-benar mencintai menari. Menari dan dirinya adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
Soora masih waspada, ia tidak mau membuat masalah dengan street dancer jika ingin hidupnya aman.
"Hey, kau terlihat takut." Soora menggeleng kecil.
"Hey, man! Kupikir tampang kalian membuat adik kecilku takut." Jhope dan street dancer tertawa.
"Tenanglah, mereka tidak akan menggigitmu."
Kelima anggota sreet dancer maju mendekati Soora.
"Mari buat salam perkenalan untuk Soora."
Kelimanya berbaris, dan menarik Jhope untuk andil menjadi bagian, kemudian mereka membentuk tarian tangan bergelombang.
"Annyeong Soora!" Kompak mereka
Meski sederhana, tapi di mata Soora sangatlah indah. Ia hampir saja menangis, tapi tangisan Soora kalah dengan keinginannya untuk bergabung menjdi bagian dari mereka.
"Aku boleh gabung?"
"Tentu adik manis"
Soora bergabung di tengah, mendengarkan instruksi kemudian ikut mengayunkan tangannya. Woah, tentu saja itu menjadi pengalaman baru untuk Soora yang tidak pernah menari.
Rasanya menyenangkan."Kalau kamu sedang sedih, temui saja kami. Mari kita luapkan emosi dengan menari." Soora mengangguk antusias.
****
Hari ini sangat melelahkan, mereka sudah sampai kantor Bighit, Soora ketagihan mencoba tarian dan terus menerus minta diajari. Pulang-pulang dia terlihat seperti manusia yang tidak makan sebulan.
Jhope hanya tertawa melihat tingkat Soora yang terus mengeluh kelelahan, entah itu badannya yang baru karena keringat, badannya yang remuk, hingga rambutnya yang lepek.
"Oppa jangan mendekat padaku, aku bau dan berkeringat."
"Benarkah, coba kucium. Yaayy, benar kau sangat bau."
"Oppa... kenapa kau malah menciumnya menjauh dariku 2meter." Soora mendorong-dorong Jhope agar menjauh.
"Aku sangat senang melihatmu menari dan tertawa tadi. Wah, sangat cantik."
"Benarkah?"
"Eheum. Percaya padaku."
"Baiklah, meski aku tidak yakin. Karena aku sadar, aku tidak cantik."
"Yak, kenapa kau merendah begitu."
Keduanya sampai di depan kamar Soora.
"Terima kasih Hobi Oppa sudah mengajakku bersenang-senang hari ini. Sangat menyenangkan! Sampai aku akan sulit melupakannya."
"Benar, kau tidak boleh lupa sedikitpun. Setiap jam bahkan setiap detik yang kita lalui hari ini. Owkeeey???"
Soora mengangguk mantap. "Owkey."
"Aku masuk ke kamar ya Oppa."
"Soora sebentar." Panggil Jhope begitu Soora akan masuk.
Jhope mendekat pada Soora, namun Soora tahan. "Oppa berhenti, jangan mendekat. Aku bau dan lepek."
Jhope tidak peduli dan memeluk Soora. "Hey, adik manis. Kau pikir kau saja yang lelah. Aku juga. Diam sebentar. Charging! This is charging!"
Soora mematung, Jhope memeluknya sangat erat. "Aku juga butuh mengisi energi kembali."
Soora tersenyum, membalas pelukan dan menepuk-nepuk pundak Jhope.
"Terima kasih Hobi Oppa."
"Energiku sudah kembali. Masuklah ke kamar."
Jhope mengurai pelukannya, dan menyuruh Soora masuk.
"Hobi Oppa hearth!" Teriakan Soora membuat Jhope tertawa.
Gimana gaess??? Masih aman?
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS - MAGIC SHOP
FanfictionSaat dunia mengatakan "You need to be perfect" Tetapi BTS mengatakan "You need to BE You" Magic Shop adalah keajaiban dalam hidup Soora. Bertemu 7 pria tampan yang berhasil menjungkir balikkan hidupnya. Psstt! Update setiap Selasa