Once Again With Yoongi

116 18 4
                                    

Soora hanya mampu memasang wajah kusut saat lagi-lagi Yoongi menyuruhnya tidur.

Dasar manusia ini benar-benar licik.

Tapi Soora senang, meskipun Yoongi tipikal pria yang katanya savage namun ia bersyukur hari ini Yoongi bisa terbuka dengannya.

Padahal baru hari ini mereka bertemu, Yoongi benar-benar melakukan hal yang sangat ramah kepadanya.
Ya, setelah 2 hari di kantor BigHit dan hidup bersanding dengan member dan staf lainnya, perasaan Soora menjadi lebih baik.

***

Soora spontan memukul kencang bahu sebelah kiri Yoongi saat pria itu kembali menyuruhnya tidur. Ia kesal. Hal itu justru membuat Yoongi mengerang kesakitan dan membuat Soora terkejut setelah menyadari apa yang ia lakukan.

“Maafkan aku Oppa, maaf aku benar-benar refleks tadi.” Ucap Soora sambil mengusap-usap bahu Yoongi. Ia bisa lihat Yoongi tampak meringis menahan sakit.
 
“Tak apa. Akhir-akhir ini bahuku memang sedang terasa sakit.”
Soora menangis, merasa sangat bersalah main asal pukul saja pada Yoongi. Sungguh ia merasa dirinya tidak sopan.

“Maafkan aku Oppa. Maaf.” Kepalanya menunduk, bibirnya ia gigit. Takut jika Yoongi tidak memaafkannya.

“Hahahaha.” Yoongi tertawa terbahak-bahak menatap Soora yang menangis. “Dasar cengeng.” Ledeknya.
Soora menatap bingung Yoongi, karena pria itu terus saja tertawa. Ia menunggu sampai Yoongi berhenti tertawa dan merasakan puncak kepalanya diusap lembut oleh Yoongi.

“Tak perlu khawatir, ini bukan masalah,” Yoongi menatap lamat-lamat Soora dengan wajah datarnya.

“Aish... cepat hapus ingusmu. Kau jorok.” Lanjutnya sambil terkekeh, tidak ketinggalan dengan bahasa tubuh seolah-olah enggan berdekatan dengan Soora.

“Oppa benar baik-baik saja?” tanya Soora. Ia tak menghiraukan ucapan Yoongi tentang ingusnya.

Yoongi mengangguk sebagai jawaban.
“Benarkah?” tanya Soora sekali lagi untuk memastikan.

“Iya-iya aku baik-baik saja.” Jawab Yoongi dengan wajah yang ia palingkan dari Soora.

“Oppa.” Panggil Yoora.

“Aku benar-benar baik-baik saja. Sudah cukup Soora.” Jawab Yoongi jengah. Akhirnya memilih memainkan ponselnya.  

“Oppa.” Setelah panggilan itu Soora ucapkan. Ia langsung menerjang tubuh Yoongi dengan memeluknya. Persetan dengan rasa malu. Ia hanya ingin memeluk Yoongi.

Yoongi terdiam sesaat setelah Soora memeluknya erat dari sisi samping, pelukannya semakin mengerat kepadanya. Ia menghela napas, tangannya bergerak menepuk-nepuk kepala Soora pelan.

“Tak ada yang perlu ditakutkan, aku tidak akan menuntutmu.” Ucap Yoongi santai.

“Maka dari itu biarkan aku memelukmu selama beberapa menit.”

****

Soora terbangun dari tidurnya, menyadari bahwa hari sudah berganti menjadi pagi. Tubuhnya perlahan bergerak untuk duduk. Ranjangnya langsung berhadapan dengan cermin, ia bisa langsung melihat penampakannya saat bangun tidur. Rambutnya berantakan seperti singa, matanya juga bengkak akibat kejadian kemarin bersama Yoongi yang membuat ia menjadi cengeng.
 
Sebab setelah mereka memisahkan diri dan Yoongi kembali menekuri monitor. Soora menyibukkan dirinya dengan memainkan ponsel dan mencari informasi menyangkut Yoongi. Hingga akhirnya ia mengetahui perihal kecelakaan yang menimpa Yoongi pada masa silam, yang menjadi penyebab bahu pria itu sakit. Soora langsung menangis karena merasa bersalah.

Yoongi sampai harus kembali menenangkannya karena Soora terus mengeluarkan air mata dan meminta maaf, pria itu menghibur Soora dengan menyanyikan lagu tomato.

Jika diingat-ingat itu sungguh menggelikan, apakah tidak ada lagu yang lebih romantis? Soora benar-benar tidak habis pikir dengan Yoongi.

Anggota BTS yang lain beserta staff sampai menginterogasi Yoongi setelah ia dan Yoongi keluar dari ruangan.

“Soora hanya sedang latihan akting denganku.” Yoongi dengan santai menjawab dan berjalan tanpa menghiraukan tuntutan pertanyaan lain. Ia hanya menggandeng tangan Soora, mengantar keduanya untuk masuk ke dalam kamar yang gadis itu tempati.

Soora ingat, Yoongi menangkup pipinya gemas, mengusap-usap bekas air mata yang tertinggal di pipinya.

“Sudah sana tidur, hari ini kau cengeng sekali. Di lain pertemuan jangan menangis. Aku benci itu, suara tangisanmu benar-benar menggangguku.”
Ucapan Yoongi membuat Soora mengerucutkan bibirnya, namun detik berikutnya ia tersenyum sebab mengerti Yoongi hanya tidak ingin ia menangis.

“Oppa....” Panggil Soora saat Yoongi ingin berlalu. Sedang Yoongi hanya mengernyitkan dahinya. “apa?”

“Ini.” Iseng, Soora menunjukkan finger heart kepada Yoongi dengan senyum manisnya.

Yoongi berdecak dan pergi dari hadapan Soora.

“Yoongi Oppa! sarange....” Goda Soora sampai Yoongi menghilang dari balik pintunya.

 
Pendek-pendek aja ya yang penting lanjut...
Btw lagi kangen Ungiiii... huhu
Semoga happy ya baca ini 💜💜💜
 

BTS - MAGIC SHOPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang