Hadiah terindah

145 28 15
                                        


Soora dan Namjoon sudah kembali ke semula, di dalam mobil bersama staff untuk kembali ke dorm. Tapi rupanya, masih ada kejutan yang harus diterima Soora. Namjoon tiba-tiba memberinya satu kotak kado dengan tali berwanra ungu sebagai hiasannya.

"Untukmu."

Soora hanya bergeming dengan mata yang siap keluar dan mulut yang terbuka.

"U-untukku?"

Namjoon mengangguk dan mengambil tangan Soora untuk menerima hadiahnya.

Tanpa menunggu lama, Soora langsung antusias membukanya. Isinya adalah sepatu sneaker berwarna merah, di pinggirnya terdapat nama Kim Soora menandakan sepatu itu khusus dipesan untuknya.

"Ah, Oppa." Soora menangis.

"Hei, aku memberinya tidak untuk membuatmu menangis."

Soora terus menangis, bahkan memukul-mukul bahu Namjoon. "Kenapa, kenapa kau romantis sekali."
Seluruh staff dan Namjoon tertawa mendengar rengekan Soora. "Rasanya, seperti ada kupu-kupu di perutku." Soora merengek.

"Ah, cantik sekali. Mau peluk Oppa." Pinta Soora. Tetapi tanpa menunggu jawaban Namjoon, Soora merangsek ke pelukan Namjoon, tidak peduli apapun. Ia bahagia.

"Terima-kasih-oppa." Ucap Soora dengan sesegukan.

Di lihatnya wajah Soora yang sudah berantakan karena air mata, Namjoon membantu mengusap pipi Soora yang basah.

"Sama-sama Armyku." Balas Namjoon dengan senyum sampai lesungnya terlihat.

Saat Namjoon mengucapkan kata itu; menyebutnya army. Soora merasa secara tidak langsung ia dilantik menjadi pasukan Army. Ah, jika mengingat tentang itu Soora jadi geli sendiri.

Perjalanannya hari ini dengan Namjoon telah berakhir dan hati Soora jelas seperti bunga-bunga yang bermekaran di taman. Perasaannya menjadi lebih baik apalagi pesan yang diucapkan Namjoon mampu mengubah arah jalan pikirannya.

Kini Soora sedang menikmati waktunya sendiri, di kamar yang telah disediakan para staff yang membuatnya sangat nyaman. Ia menyibukkan diri dengan menjelajahi laman dengan logo burung biru terbang. Ia mengecek akun idol yang sedang berada di satu tempat dengannya saat ini. mata Soora membola begitu melihat pengikut pada akun yang ia cari, sangat banyak. Soora berpikir BTS hampir mendominasi dunia terbukti dengan jutaan orang yang mengikutinya.

"Luar biasa ... Banyak sekali." Soora sampai menutup mulutnya sendiri karena terkagum-kagum dengan boy grup satu ini.

Tak sengaja matanya melihat satu komentar pada postingan yang diunggah Suga. "I know my dad won't kill me, he won't. He told me so many "kill yourself", "you're the worst thing that has ever happened to me" or "take the gun, tighten your head, i will cry one day, then i will continue my life. I feel like i should do this now. I shouldn't think too much, i'm afraid Yoongi.

*aku tahu ayah ku tidak akan membunuhku, dia tidak akan. Dia hanya banyak mengatakan "bunuh diri", "kamu adalah hal terburuk yang pernah terjadi pada saya." Atau "ambil pistolnya, arahkan kepalamu." Aku menangis, tapi kemudian aku akan melanjutkan hidupku. Aku merasa harus melakukan hal ini sekarang. Aku merasa tidak seharusnya berpikir terlalu banyak, aku takut Yoongi.*

Soora hampir tak sanggup membacanya, berat sekali rasanya berada dalam kegelapan dan sendirian. Dihantui kesalahan, dibenci, dan dipermalukan. Rasanya seperti ditusuk-tusuk dengan belati namun sulit sekali mati. Hidup segan, mati tak mau. Menikmati kesakitan yang mendera, berharap seseorang mau mengulurkan tangan untuk memberikan pertolongan. Namun sedikit sekali orang yang ingin ikut campur dalam kehidupan sulit orang lain, kebanyakan dari mereka mencari aman.

Tidak bisa dibilang salah, namun selagi bisa memberi pertolongan harusnya mereka dapat mengulurkan tangan.
Kepala Soora mendadak pusing, ia pernah berada di posisi seperti itu. Semua orang hanya menganggap ia aneh karena berbeda. Haruskah seperti itu?

Tiba-tiba pintu kamarnya diketuk pintu terbuka dan memunculkan presensi staff perempuan yang tersenyum hangat padanya. "Kau pasti lelah, jangan tidur terlalu larut. Besok jadwalmu bersama Yoongi. Kunjungi Genius Lab untuk menemukannya, Oke!. Well, have nice dream." Soora hanya balas menggangguk disertai senyuman kecil.

Staff berlalu ia kembali menatap ponselnya, matanya tertuju pada kalimat "i am afraid Yoongi." Sekejap ia menemukan ide yang bagus. Meski tidak yakin, karena menurut fakta yang beredar Yoongi tipe orang yang dingin, ia akan berusaha berbicara baik-baik dan mengutarakan perasaannya.

Pas nulis ini perasaanku campur aduk, abis diajak jalan-jalan sama Namjoon, dikasih sepatu juga... seneng nggak my?

Besok sama Yoongi ngapain ya enaknya??


BTS - MAGIC SHOPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang