With Yoongi II

129 16 0
                                    


MAAF UNTUK TYPO YANG BERTEBARAN😁

Soora terus menepuk-nepuk punggung Yoongi berharap perasaan laki-laki itu segera membaik. Keduanya hanya terdiam, menikmati deru napas dan irama jantung masing-masing yang berjalan teratur. Setelah beberapa menit, Yoongi akhirnya mengurai pelukan mereka Mata kucingnya mengerjap lucu dan menatap Soora lekat.

“Terima kasih, Soora.” Ungkap Yoongi dengan tersenyum.

Soora sampai harus menahan napas begitu ditatap Yoongi. Ia gemas dengan laki-laki  di sebelahnya yang tampak seperti kucing.

Oh tuhan, cobaan apa lagi ini.

Yoongi beranjak bangun dan mengubah posisinya menjadi terduduk, kedua tangannya bergerak menghilangkan jejak air mata di pipinya.

“Aih, menyebalkan.” Gerutunya.

Soora mengikuti sebagaimana pergerakan Yoongi, posisi mereka menjadi duduk bersebelahan. Ia hanya mampu menundukkan kepala sebab bingung karena suasana kembali menjadi canggung. Tapi dalam sekejap, perasaan Soora terpatahkan begitu kepalanya merasakan sebuah usapan lembut.

“Hari ini aku sedang malas, bagaimana kalau kita tidur saja.” tawar Yoongi.
Soora langsung cemberut mendengar kalimat yang pria di sebelahnya ucapkan. Yoongi memang terkenal suka tidur jika di studio.

Jadi, apakah hari ini Soora hanya akan tidur? Tidak seru sekali, pikirnya.

“Apa aku punya pilihan?” tanya Soora.

“Tidak.” Tegas Yoongi.

“Benarkah?” tanya Soora lagi, kali ini ia membuat binar di matanya untuk menunjukkan tatapan memohon.

“Hari ini aku sedang sibuk menyelesaikan sebuah lagu.” Jawab Yoongi sembari berpindah duduk ke depan monitornya.

“Baiklah.” Soora berujar pelan. Memaklumi keputusan Yoongi. Min Yoongi tetaplah Min Yoongi. Baru saja ia senang karena di awal Yoongi sangat hangat. Namun kini ia kembali kepada mode savage, acuh dan sibuk.

Tak bisakah ia meluangkan waktunya hari ini saja untuknya. Jahat sekali, apa kucekik saja. Sikapnya cuek sekali tidak seperti Namjoon.

Soora memukul kepalanya begitu batinnya terasa liar.

Memangnya ia siapa sampai Yoongi harus meluangkan waktu untuknya. Membuat lagu tentu lebih penting karena itu menyangkut karirnya di BTS.

“Berhenti memukul kepalamu.” Ucap Yoongi. Tubuhnya masih fokus di depan monitor.

Soora menggigit bibirnya dan melihat Yoongi yang masih tenang duduk di kursi kebanggaannya. Bagaimana bisa Yoongi mengetahui pergerakan kecilnya.
 
“Berhenti menggigit bibirmu.” Perintah Yoongi. Ia menghela napas dan memutar tubuhnya menghadap Soora.

“Kemari. Duduk di sampingku.” Yoongi lantas menarik satu kursi dan menggeser tepat di samping kursinya.

Soora menurut dan duduk di samping Yoongi. Matanya mengarah kepada monitor yang Soora tidak mengerti bagaimana cara kerjanya. Jelasnya, Yoongi sedang membuat lagu.

Rupanya Yoongi benar-benar ingin membuat Soora lelah sendiri menatap dirinya bermain dengan monitor hingga bosan dan tertidur. Apa Soora harus kembali ke kamarnya saja? sepertinya Yoongi tidak ingin diganggu hari ini.

“Diam dan perhatikan saat aku bekerja.” Perintah Yoongi. Ia kembali fokus melakukan sesuatu pada layar monitornya.

Soora memutar bola matanya malas, kedua tangannya diletakkan di atas meja untuk menumpu kepalanya. Mencoba melakukan apa yang Yoongi perintahkan. Memperhatikan bagaimana wajah Yoongi yang begitu serius menatap monitor, mengerjakan hal yang Soora benar-benar tidak mengerti.

Matanya memindai dari wajah hingga tubuh Yoongi yang kulitnya begitu putih. Membandingkan kulit Yoongi dengan dirinya yang benar-benar berbeda jauh dan membuat Soora iri.

“Kau mulai mengantuk? Tidurlah.”
Mata Soora memicing, masa bodoh dengan siapa ia berhadapan. Yoongi benar-benar menjadikan Soora seperti boneka, dan anehnya ia hanya menurut saja.

Hah! Rasanya Soora sudah bosan bermenit-menit hanya memperhatikan Yoongi yang serius dan merasa terabaikan. Ia akhirnya memutuskan untuk memejamkan matanya dan benar-benar terlelap. Sementara Yoongi kembali berkutat dengan monitor tanpa memperdulikan Soora yang tertidur.

****

Menit-menit berlalu yang mungkin di rasa Yoongi telah membuat tubuhnya pegal. Ia menilik Soora yang masih tenang dalam tidurnya. Yoongi meringis melihatnya, gadis itu pasti akan merasakan pegal-pegal jika bangun karena tidur dalam posisi duduk dengan waktu yang lama.
Yoongi mengusap kepala Soora mencoba membangunkannya.

“Soora.”

Soora tidak bergeming, ia justru menghadapkan wajahnya ke lain arah.

“Aih, bocah ini.”
 
Dengan berat hari Yoongi mengangkat tubuh Soora dan memindahkan di atas sofa miliknya. Tangannya bergerak menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Soora dan kembali menggumamkan kata terima kasih.
Saat sedang asyik menatap Soora, bel berbunyi. Ternyata pesanan makanannya sudah datang. Perutnya merasa lapar, sehingga ia harus memesan makanan online supaya tidak menganggu kerjanya.

“Hey Soora, bangun.” Dengan jahilnya Yoongi mendekatkan ayam goreng di hidung Soora dan membuat perempuan itu mengendus-endus aromanya.

“Ah, aku lapar.” Gumam Soora.

“Hei, tukang tidur. Ayo bangun.” Ucap Yoongi berbicara di telinga Soora dengan suara keras.

Soora tersentak dan langsung mendudukan tubuhnya. Ia menatap Yoongi sebal, sebab merasa Yoongi tidak ada lembut-lembutnya sama sekali.

“Apa!” tanya Yoora dengan ketus.

Tanpa menjawabnya Yoongi langsung mendekatkan kembali ayam goreng ke depan mulut Soora. Ia tersenyum lembut membuat Soora yang memang lapar langsung membuka mulutnya.

Tangan Soora hendak mengambil alih ayam tersebut namun Yoongi mencegahnya.

“Biar aku yang menyuapi bayi besar di depanku ini. Kau hanya perlu membuka mulut. Oke.”
Ucapan Yoongi membuat Soora tertegun.

Apa dia bilang? Bayi besar? Enak saja!
Dengan telaten Yoongi menyuapi Soora, sampai ke bagian membersihkan mulut Soora.

“Oppa tidak makan?”

“Setelah kau kenyang.”

Soora mengangguk, ia mengunyah dengan baik hingga makanan itu habis.

“Sudah kenyang oppa.”

“Benar. Kau bahkan menghabiskan semua tanpa sisa.”
Soora berdecih dan memukul lengan Yoongi. “Oppa, kau benar-benar menyebalkan. Aku benar-benar kesal padamu” Gerutunya.

“Tapi aku menyukaimu.” Ucap Yoongi dengan santai.

Soora langsung menyipitkan matanya. “Benarkah?” tanyanya penasaran. Yoongi mengangguk cepat.
 
“Kau anak pintar dan penurut.” Yoongi menolehkan wajahnya untuk menatap Soora. Tanpa disangka-sangka ia mencium kening Yoora. “Hadiah untukmu dariku.”

“Ya! Kau membuatku malu.” Jerit Soora sambil menutupi wajahnya yang malu. Ia juga harus memegangi pipinya yang panas akibat ucapan Yoongi, sedang laki-laki itu justru asyik memakan makanannya. Kedua terdiam menyelami pikiran masing-masing.

“Soora.” panggil Yoongi.

“Apa?”

“Kau sudah kenyang bukan? lekas tidur lagi.”

“Ya! oppa!” Soora memukul-mukul tubuh Yoongi dengan keras sementara laki-laki itu hanya tertawa.
.
.
.
.
.
Habis makan enaknya tidur. Bener-bener pinter deh strateginya Yoongi... ya ampoon sa ae tuh kocing.... wkwkwkw

BTS - MAGIC SHOPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang