Cooking With Seokjin

130 19 9
                                    

Ketukan pintu membuyarkan lamunan Soora, ia bergegas menata penampilannya yang masih berantakan.

“Masuk.” teriaknya.

Soora pikir itu adalah staff perempuan yang biasa memberinya arahan namun nyatanya setelah pintu terbuka ia menemukan seokjin di depan pintu tersenyum kepadanya.

“Hey cantik, ayo bangun.”
Soora tertegun mendengar suara Seokjin, ia masih belum siap jika tiba-tiba harus dihadapkan dengan member BTS sementara ia belum memiliki persiapan apapun.

Dan Seokjin, You must know? Most handsome in the world. Kehadiran laki-laki itu berhasil membuat Soora menganga. Ia meringis malu sebab penampilannya sangat berbeda jauh. Seokjin sudah rapi dan tampan, sedangkan ia masih acak-acakan.

“Aku tahu aku tampan,”

“Suprise...! Cepat bangun, hari ini kau harus menghabiskan waktu bersamaku.” Ucapnya dengan jenaka.

Soora mengangguk canggung. Ia melihat kaki Seokjin bergerak mendekat ke arahnya dan memberikan sendok. Soora terima-terima saja meski dengan raut bingung, tidak ada penjelasan sama sekali karena setelah itu seokjin pergi begitu saja meninggalkan banyak tanda tanya.
 
Soora memperhatikan sendok yang ada di tangannya, berharap menemukan kode atau isyarat lainnya yang bisa ia tebak. Namun nyatanya hal itu justru membuat kepala Soora pusing dan gatal. dari pada ia mati penasaran, akhirnya Soora bergegas mandi, ia akan mencari Seokjin untuk menuntaskan rasa penasarannya.
 
Soora mencari-cari dimana gerangan pria tampan itu berada sampai lelah sendiri. Kemudian ia menatap sendok itu lamat-lamat.
 
“Sendok... sendok... sendok.” Gumamnya sendirian.
 
“Apa maksudnya? Kenapa member bangtan bertingkah absurd semua. Ibu...” Soora merengek bingung.
Ia putuskan berjalan ke arah dapur. Benar saja, ia menemukkan Seokjin sedang sibuk memasak. Ngomong-ngomong apron yang terpasang di tubuhnya semakin membuat Seokjin berkarisma.
 
“Kenapa lama sekali, eoh? Akuhampirsajamenyelesaikansemuamasakanpadahalseharusnyaaku maumembagitugasdenganmu.”
 
Soora lagi-lagi tidak percaya ketika mendengar Seokjin berbicara dengan begitu cepat. Buru-buru ia membungkuk dan meminta maaf, “ Maafkan aku. Aku minta maaf, aku harus mandi kemudian mencarimu.” Ucap Soora pelan.
 
Seokjin  terkikik sendirian mendengar ucapan Soora. Ia kemudian berjalan dan menepuk-nepuk kepala Soora. “Ah... aku hanya bercanda. Jangan dimasukkan hati.”
 
“Cha... kemari, agak mendekat. Aku akan memakaikan apron merah muda ini untukmu. Lihatlah kita ini sudah seperti couple. Apronku berwarna biru. Cocok sekali, pasangan yang memasak bersama.” Ungkap Seokjin dengan gembira.

“Apakah kau suka memasak?”

“Sedikit...” Cicit Soora.

“Lalu saat di rumah apa yang suka kau makan?”

“A-aku suka makan ramen.” Soora begitu gugup, karena Seokjin memasangkan apron langsung kepadanya.

“Mwo?! Ramen.” Ucapnya dengan nada tinggi.

“Iya.”

“Aigu... Jangan terlalu berlebihan memakan ramen...” Seokjin menasihati Soora sambil mengikatkan tali apron.

“Chah, baiklah. Hari ini aku akan membuatkan masakan yang spesial untukmu.”

Soora tersenyum, “terima kasih Oppa.”
Seokjin memposisikan diri selayaknya chef, pemandangan itu membuat mata Soora berbinar-binar. Beginikah rasanya memasak dengan world wild handsome, batinnya bergejolak.

“Sendoknya?” tanya Seokjin.
Soora langsung memberikan sendok yang masih dalam genggamannya.

“Hari ini apa yang akan kita masak?”

“Bibimbap”
 
“Ah... aku sungguh tidak sabar untuk memakannya."

“Eih, memasak saja belum sudah ribut makan.”

Soora meringis malu, “aku hanya penasaran bagaimana rasanya.”

“Kau di sini akan membantu bukan?” tanya Seokjin.

“Ayok...!” jawab Yoora semangat.

“Baiklah, sekarang masak nasinya terlebih dahulu. Kau bisa masak nasi kan?”

“Aih. Oppa mengejekku. Tentu saja aku bisa. Itu hal yang mudah tau.” Soora merajuk namun tetap melaksanakan apa yang Seokjin perintahkan.
Seokjin sangat sibuk menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan untuk memasak bibimbap. Sambil menunggu nasi matang, Soora kembali menghampiri Seokjin untuk membantunya.

“Coba sebutkan apa saja bahan untuk memasak bibimbap.”

“Ah... haruskah aku menyebutkannya satu persatu.”

“Harus.”

Soora menghela napas, rasanya ia benar-benar berada di dalam galeri memasak yang ditonton banyak orang. Buat apa Seokjin menyuruhnya menyebutkan bahan-bahan satu persatu.

“Daging sapi, gochujang, telur ayam, timun, paprika, tauge, bayam, madu, kecap asin, minyak wijen, biji wijen, dan bawang putih.”

“Cham... Cham... Cham... Pintar!” Seokjin memberikan dua jempol untuk Yoora.

Soora tertawa, Seokjin itu member tertua tetapi tingkahnya bisa dibilang absurd, ia sudah tidak bisa menahan tawanya.

“Stop! Lanjutkan. Sekarang potong-potong wortel dan timun ini.”
Mood pagi Soora menjadi sangat bagus, ia menerima dengan senang hati. Dulu saat masih ada ibu, ia belajar memotong wortel dengan baik. Jadi hal ini sangatlah mudah baginya. Ia memotong dengan tenang, sampai akhirnya Seokjin berteriak kencang.
 
“AH...! TIDAK...” mata Seokjin membola dan mulutnya menganga begitu melihat pekerjaan Soora.

“Apa yang kau lakukan pada wortel-wortelku.” Seokjin mengacak-acak rambutnya dengan frustasi.
 
Kira-kiraa apa yang Soora lakuin sampe Seokjin teriak-teriak.
Kalau kalian diajak Seokjin masak gimana? Auto tremor gak? 🙃🤣
 

BTS - MAGIC SHOPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang