EMPAT PULUH DUA

3.3K 193 20
                                    


"Kami bisa memanfaatkan papa dan kau adikku, tapi dengan sebuah syarat tentunya."

Hendrick tersenyum senang mendengarnya begitupun dengan Alderick.

"Benarkah Kak?" Kendrick mengangguk begitupula dengan istrinya-Jubaedah.

"Syukurlah kalau kau bisa memaafkan papa dan Hendrick. Tapi, Syarat apa Ken yang harus papa penuhi itu?" Ujar Alderick menatap anak sulungnya itu rumit.

"Betul Kak, syarat apa yang harus kami penuhi? Perusahaan? Hospital? Atau apakah itu kak? Cepat katakan Kak." Kendrick menggeleng.

"Kami ingin kalian berdua untuk merestui Abbi dengan Anne?" Ujar Tante Jubaedah mantap.

Elano yang kebetulan berada disana langsung menegang? Apa restui? Ia mengepalkan tangannya, apakah Anne-nya akan menikah dengan si Abbi, tanyanya. Elano menggeleng, berusaha untuk menanangkan hatinya yang gundah itu.

"Anne? Cucu mantuku yang sebelumnya dikhianati dia?" Pasutri itu mengangguk.

Alderick termenung, ia menjadi teringat kembali dengan bocah perempuan yang dikhianati oleh cucu nya itu, ia tiba-tiba menjadi bersalah pada bocah perempuan itu karena dengan sengaja menjodohkannya dengan Elano yang malah berujung membuatnya trauma. Alderick juga merasa bersalah karena peristiwa itu sahabatnya mengalami serangan jantung dan berujung membuatnya meninggal karena mendengar cucu perempuan satu-satunya sekaligus kesayangannya disakiti bahkan di khianati oleh cucunya-Elano.

"Aku harap papah dan kau bisa memenuhi syarat itu." Tekan Kendrick melihat ayahnya yang malah terdiam membisu, begitupun dengan adiknya. Kendrick menoleh ke ujung meja dimana Elano berada, ia tersenyum sinis melihat anak itu yang tampaknya sedang gundah.

"Tentu papa dan adikmu akan memenuhi syarat itu." Kata Alderick yang membuat tante Jubaedah tersenyum senang begitu pula dengan Kendrick.

"Tapi, apakah Anne bersedia kembali untuk menyandang marga kita dibelakang namanya atas apa yang telah dilakukan oleh-nya dulu."

Ujar Alderick menatap dingin cucunya. Alderick tentunya akan memenuhi persyaratan tersebut. Ia bahkan merasa senang saat melihat putra sulungnya itu akan memaafkan dirinya atas kesalahan pahamannya dulu,walaupun akan sebuah syarat . Tapi, yang dipikirkannya saat ini adalah apakah cucu mantu nya itu bersedia kembali, kekeluarga ini, kekeluarga yang membuatnya menderita batin serta psikis, pikirnya bertanya-tanya. Alderick juga sebenernya merasa bersalah selama bertahun-tahun ini pada cucu sahabatnya itu karena ia juga turut ikut andil dalam penderitaan cucu sahabatnya itu.

Kendrick begitupun dengan istrinya menatap satu sama lain.

"Itu semua serahkan pada putraku Pa." Alderick pria tua yang masih terlihat gagah itu mengangguk mengerti. Ia lalu tersenyum menatap putra dan mantunya.

"Itu berarti apakah kalian sudah memaafkan papa?". Kendrick dan Tante Jubaedah mengangguk sambil tersenyum tulus. Dengan tanpa aba-aba pasutri itu memeluk Alderick dengan erat begitupun dengan Alderick. Alderick menatapnya pasangan suami-istri itu dengan haru.

"Terimakasih." Katanya pelan, kemudian memeluk dengan erat kembali anaknya itu dengan erat.

Hendrick yang melihat pemandangan tersebut tersenyum dengan senang. Ia beralih menatap putranya yang terdiam menunduk.

"Ikhlaskan Anne nak. Dia berhak bahagia dengan Abbi." Hendrick mengelus bahu putranya dengan sayang. Tanpa aba-aba Elano memeluk ayahnya itu dengan sakit. Ia mengepalkan tangannya, kenapa harus Abbi? Ujarnya pelan dan tentunya masih terdengar oleh pendengaran Hendrick.

*****

"Abang seriusan mau ngajak Mba Anne married?".

Seorang perempuan bersurai hitam menatap shock lelaki di depannya ini.

"Beneran Lisa, Abang serius."

Lisa mendesah tak percaya, namun ia senang mendengarnya, bukankah dengan itu Mba Anne kesayangannya itu bisa lagi jadi bagian dari keluarga Konglomerat Japricon Dey Siestosnong? Dan yang lebih bagusnya lagi adalah Mba Anne dipersunting dengan sepupuya-Abbi yang kebetulan sangat-sangat bucin akut, yang tak mungkin akan berselingkuh seperti kakaknya, ah dia tidak cocok disebut kakak, ia lebih cocok dipanggil si brengsek, betul kan? tak salahkan ia dipanggil Brengsek.

"Kalo emang bener, Lisa bakal setuju banget nih bang suer." Ujar Lisa tersenyum tulus sambil memperhatikan jam antiknya yang tampak sudah menunjukkan pukul delapan malam.

"Tapi..."

Lisa menyeruput jus alpukat itu hingga tandas, ia menaikkan satu alisnya. "Tapi kenapa?".

"Minggu kemarin Anne salah paham sama Abang." Abbi mendesah lesu, sambil mengaduk jus yang sama dengan Lisa secara tak berselera.

"Salah paham gimana emang?".

Abbi menhela nafas panjang sebelum menjawab. "Anne lihat Abang berduaan sama perempuan."

Lisa mendesis. " Ya itu mah salah abang sendiri."

Abbi mengangguk, memang benar itulah kenyataannya. "Kamu gak pulang?". Tanya Abbi.

"Males. Dirumah itu pasti ada si brengsek."

Abbi mengangguk, paham siapa yang dimaksud Brengsek itu.

"Tumben balik lagi ke Indonesia?"

Lisa mengangkat bahunya. "Oppa yang maksa."

"Loh dia ada disini?"

"Iya."

Abbi menyerngit heran, ada perlu apa kakeknya itu kesini. Tumben-tumbenan sekali. Abbi mendengus, untuk apa juga dia memikirkan orang tua itu. Tidak penting, pikirnya. Lalu ia pun memilih untuk kembali menyuapi makanan kedalam menurut walaupun tidak berselera. Ia mendesah saat setiap makanan yang ia lahap akhir-akhir ini terasa sangat hambar, ia termenung, apakah Anne-nya itu sudah makan kah? Pikirnya sambil tersenyum sendiri.

Lisa yang melihat tingkah sepupunya yang terbilang aneh itu hanya menggeleng abai lalu kembali memanggil waiters untuk kembali memesan porsinya yang kelima.

Potret Alano abis pulang sekola

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Potret Alano abis pulang sekola

Ada yang rindu sama Alano gak nich?


TBC

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Hei apa kabar? Semoga semua sehat selalu ya. Mohon maaf ya sekarang lama banget update, mau gimana lagi, soalnya aku lagi mikirin UM, jadi harap di maklumi ya, doain juga semoga dari tanggal 21 nanti aku dapet nilai bagus dan dimudahkan dalam menjawab semua pertanyaannya, aamiin.

Gays aku mau cerita, tadi aku setengah kaget banget, karena ngira chapternya tiba-tiba ilang gitu aja. Eh pas dilihat lagi ternyata aku salah nulis judul, yang harusnya 41 jadi 32, pokonya tadi ampir aja nangis karena sami kagetnya, untung aja pas dilihat teliti lagi ternyata enggk beneran ilang haha.

Sudah segitu saja, tak lupa aku mau ucapin terimakasih yang sebesar-besarnya untuk kalian semua, untuk yang selalu Vote, komen, dan follow juga. Pokonya Makasih.



17-03-2022

Come Back Mama Anne : Available in e-booksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang