16.

666 48 7
                                    

.
.
.

Naruto mencoba menajamkan penglihatannya karena pandangannya saat ini sangat buram nampak tak jelas, dia berpikir mungkin itu adalah efek terlalu banyak bekerja.

"Apa yang terjadi--"

Pikir naruto.

Bukan penglihatan yang normal namun semakin dia mencoba memfokuskan penglihatannya semakin buram bahkan perlahan ia merasakan sakit kepala.

"Kenapa---"

Gumam naruto menahan sakit kepalanya dan menutup kedua matanya dengan tangan.

"Aaaa--"

Naruto merintih, saat ini dia sendirian karena sasuke sudah dua hari tidak pulang.

Ibu sasuke, mikoto uchiha sakit dan di rawat. Sasuke tidak bisa menolak pinta dari ibundanya bagaimanapun juga sasuke sangat menyayangi ibunya.

Semenjak menjenguk ibunya, sasuke memberi tau naruto kalau dirinya di mintai untuk menemani ibunya yang di rawat dan naruto mengijinkan hal itu.

Naruto mencoba mengambil ponselnya yang tergeletak di atas kasur, dengan tertatih dia meraihnya.

Dia tidak ingin mengganggu sasuke dia tau kalau saat ini sasuke mengkhawatirkan ibunya, ia memilih menelpon ibunya kushina uzumaki.

Sakit kepalanya semakin tak terkendal bahkan kedua mata naruto memerah dan penglihatannya benar benar kacau, naruto merintih kesakitan bahkan merobohkan kedua kakinya menjadi tak kuat menopang badannya.

"Aaa sa-sakit sekali--"

Gumam naruto.

Akhirnya naruto jatuh pingsan dengan keadaan ponsel yang menelpon ibunya kushina.

"Naruto--"

Terdengar suara kushina yang memanggil di balik ponsel milik naruto.

Setelah beberapa kali memanggil naruto tidak ada respon apapun bahkan itu terlalu sepi bagi kushina, naluri keibuannya muncul kushina mulai khawatir dan memutuskan untuk pergi melihat naruto.

"Ada apa kushina?"

Tanya minato yang melihat wajah mimik kushina yang panik.

"Terjadi sesuatu pada naruto--!"

Ucapnya lalu pergi meninggalkan minato yang sedang bekerja.

"Hati hati--"

Ucap minato yang sudah tidak melihat keberadaan istrinya.

Kushina bergegas pergi mengendarai mobilnya, dengan melajukan mobilnya begitu cepat dia sangat mengkhawatirkan putra semata wayangnya itu.

Mobil terhenti dan kushina berlari menuju rumah naruto, menghela nafas mencoba berpikir jernih dan tenang.

Kushina mengetuk pintu, tidak ada respon. Dia menempelkan telinganya ke pintu mencoba mendengarkan sesuatu tapi ia tidak mendengar apa apa.

Kushina pun memutuskan untuk membuka pintu itu, dia tau kata sandi rumah naruto tapi bukan berarti kushina bisa masuk dengan sesuka hati terlebih lagi naruto tinggal bersama seorang kekasih.

Kushina membuka pintu secara pelan, perasaannya masih aman dia tidak melihat yang aneh pada rumah naruto. Dia melihat pintu kamar yang sedikit terbuka, kushina pun mendekati dan sekarang dia terkejut saat melihat putranya tergeletak di lantai dengan memegang ponsel.

"Naruto--!"

Kushina berteriak, memeluk putranya.

Menelpon panggilan darurat, selama menunggu kedatangan bantuan kushina tak berhenti menangis memeluk tubuh putra kesayangannya itu.

Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang