23.

666 48 5
                                    

.
.
.

Masa kini.

Setelah mengetahui semua itu naruto setidaknya tau perjuangan dirinya, bahkan karin dengan gamblang menceritakan sikap naruto setelah mengenal sasuke.

Hari sudah sore, saatnya karin harus pulang. Cerita lama membuatnya mengenang kembali rasanya patah hati di kala itu.

"Aku harus pulang"

Ucap karin pada naruto dan sasuke.

"Hm--"

Sasuke mengantarkan karin sampai depan, sampai dia naik mobil.

"Bye bye--"

Karin melambaikan tangannya dengan tersenyum.

"Hm--"

Sasukepun pergi.

Saat memasuki rumah terlihat naruto menatapnya, seolah ingin mengatakan sesuatu pada sasuke.

"Kenapa?"

Tanya sasuke

"Maaf--"

Ucap naruto

Sasuke menatap naruto, rasanya ingin memeluknya tapi dia harus menahan keinginannya itu.

"Maafkan aku, sasuke"

Naruto memeluk sasuke, meski tidak mengingatnya namun naruto merasa panas di dadanya membuatnya sesak.

"A-aku--"

Sasuke mencium bibir naruto, membuat naruto menghentikan ucapannya

"Hm--"

Ucap sasuke dengan menangis, dia sangat bahagia akhirnya naruto memeluk dirinya.

Sasuke menangis di pelukan naruto, melepaskan semua rindu yang selama ini ia tahan. Mengeratkan pelukannya sampai akhirnya tangisnya reda.

"Seharusnya aku yang menjagamu bukan?"

Ucap naruto

"Hm--"

"Maaf--"

Perasaan naruto mengalir begitu saja, dia belum ingat kenangan apapun tapi perasaannya mengingat semuanya.

"Makasih"

Gumam sasuke

"Aku sangat bersyukur--"

Lanjutnya.

Naruto mencium bibir sasuke, dia merasakan sensasi lembut pada bibirnya. Hawa panas di sekejur tubuhnya merespon dengan cepat, naruto menyadari tubuhnya hanya menyukai sensasi panas itu.

Hubungan mereka menjadi lebih dekat, meski terkadang naruto ragu harus bertindak bagaimana jika berhadapan depan sasuke.

Badan dan pikirannya tidak sejalan, terkedang naruto ingin mengabaikan sasuke tapi badannya malah memeluk tubuh sasuke.

Seperti saat ini, sasuke menyiapkan makan malam, naruto dari jauh melihat poster tubuh belakang sasuke.

"Haahhh--"

Naruto menghela nafas

Dia membayangkan memeluk sasuke dari belakang.

"Ayo makan--"

Ajak sasuke

"Iya--"

Mereka duduk berdekatan dengan makanan di meja, sasuke sekarang sudah bisa masak berbagai masakan dia mempelajarinya dengan sungguh sungguh.

"Selamat makan!"

Sontak ke duanya.

Naruto memperhatikan bibir sasuke, dia mengingat betapa lembutnya bibir itu.

Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang