/ / d u a p u l u h e m p a t

34 5 0
                                    

Hai myszen!! We're mutysha

Yeyy, hari ini Athar update cerita...

Ngomong-ngomong, kalian sudah siap untuk mengarungi kisah Athar?

Siap untuk meramaikan kolom komentar setiap paragraf?

Tapi sebelum kalian membaca part ini, jangan lupa untuk vote dulu ya!!! Gratis kok, wkwkwk

Happy Reading!!!

Happy Reading!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--^^--

"Assalamualaikum warahmatullah..."

"Assalamualaikum warahmatullah..."

Athar mengadahkan kedua telapak tangannya setelah mengucapkan dua salam. Ia berdoa dengan begitu khusyuknya, hingga tak sadar air mata menetes di pipinya.

Berkat kekuasaan Allah, ia masih bisa bernafas hingga detik ini dan dengan kekuasaan Allah juga, ia sangat bersyukur masih diberi kesempatan untuk bisa membahagiakan kedua orangtuanya. Walaupun belum sebanding dengan apa yang orang tuanya telah berikan kepadanya.

Ia juga sangat bersyukur bisa mendapatkan kasih sayang dari orang-orang yang ada di sekitarnya, terutama keluarga dan para sahabatnya.

Malam itu, setelah usai melaksanakan shalat Isya, Athar membaringkan tubuhnya di atas kasur yang berbalut dengan sprei berwarna navy. Ia sempat memejamkan matanya, namun tidak berselang lama karena ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.

Ia menatap langit-langit kamar yang tampak kelabu. Cuaca malam ini sungguh sangat dingin hingga membuat Athar menarikkan selimutnya hingga sebatas lehernya. Mengganti posisi dari telentang menjadi miring ke kanan.

Di luar hujan turun dengan derasnya, seolah sedang menari pada dinginya hari. Kini pikiran Athar memusat pada gadis yang menganggu pikirannya akhir-akhir ini, sosok yang membuat Athar tertarik untuk mengetahuinya lebih dalam lagi.

Anza Karunasankara, gadis dengan sejuta rahasia yang ia miliki itu membuat Athar hampir frustasi. Dirinya begitu lihai menyembunyikan rahasianya itu hingga Athar hampir kesulitan dengan siapa Anza itu sebenarnya.

Jika dipikir, sebenarnya bisa jadi Anza memang bukan princess ARPONERO. Karena dia selalu menjawab tidak jika dirinya ditanyai tentang pertanyaan bahwa apakah dirinya seorang princess ARPONERO.

Mungkin juga, Anza hanya menduplikat logo yang ada di liontin kalungnya hingga membentuk liontin yang menyerupai aslinya. Namun, lagi dan lagi sosok Anza membuat logika Athar tak bekerja sempurna, ia melihat kilatan metallic hologram di liontin yang Anza kenakan, penanda liontin itu memang asli, milik dua princess ARPONERO

ATHAR [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang