27 : struggling

1.5K 184 24
                                    

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.

KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS !!

Keep in touch with me on Instagram : cornkiller9

**

Setelah berteleponan tadi kini Rachel berbaring di atas ranjangnya sambil menatap langit-langit kamar dengan perasaan yang sangat kacau.

Rasa bahagia yang tadi dia rasakan seketika hilang, tak berbekas. Seolah menguap bersama dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.

"Jangan khawatir nak, ibu bahagia memilikimu..." Rachel mengelus perut ratanya dengan lembut dan mencoba untuk tersenyum walaupun air matanya terus mengalir deras di pipi.

Jika biasanya Rachel akan meminum alkohol untuk melepaskan semua perasaan menyebalkan didalam hatinya, tapi tidak untuk kali ini. Dia harus benar-benar menahannya, memastikan semua yang masuk kedalam tubuhnya adalah yang terbaik untuk calon anaknya nanti.

Dengan langkah gontai dia pun berjalan menuju ke kamar ibunya. Rachel menghapus air mata dan menarik sudut bibirnya hingga membentuk sebuah senyuman bahagia sebelum membuka pintu itu.

"Hi, beautiful..."

Rachel berjalan masuk dan duduk dengan nyaman di atas sofa besar yang terletak di tengah ruangan, matanya menghadap lurus ke sebuah guci yang berdiri dengan cantiknya di sebelah bunga mawar putih segar yang baru di ganti tadi pagi.

"I have a good news for you."

Rachel kembali menghela nafas panjang kemudian menghapus air mata yang tiba-tiba menetes di pipinya. "Ibu... Aku hamil, kau akan segera menjadi nenek... Apa kau bahagia ? Karena aku bahagia, bu." Lirihnya dengan senyuman kecil namun diiringi suara Isak yang setengah mati dia tahan.

Tubuh yang lemah itu pun berbaring di atas sofa, sambil kembali memikirkan ucapan Namjoon tadi. Pria itu terdengar sedang kalut karena masalah Jungkook dan Emelie, tanpa dia sadari jika saat ini dia juga berada di posisi yang sama seperti Jungkook.

"Bagaimana jika suatu saat nanti dia tau jika aku sedang mengandung anaknya? Apakah dia akan bertanggung jawab atau malah menolaknya ?  Bagaimana jika dia malah meninggalkan ku setelah tau aku hamil ?"

"Tapi namjoon bukan laki-laki seperti itu kan Bu ?" Tanya Rachel pada ibunya seraya mengusap wajahnya frustasi.

Rachel mengatur nafasnya yang memburu. Dan sekarang di kepalanya penuh dengan pikiran-pikiran negatif, dan dia sangat membenci Racheleea yang overthinking.

"Aku percaya jika dia akan bertanggung jawab... ya, dia akan bertanggung jawab." Kata-kata itu terus Rachel ucapkan berulang kali, dia mencoba menghibur diri dengan menguatkan hatinya.

Warm Hug RM KIM NAMJOON  ✓ (SUDAH DIBUKUKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang