Chapter 25

498 70 8
                                    


Happy reading



















































Di rumah para vampir, mereka juga sekarang sedang berdiskusi pasal itu. Sama halnya dirumah para serigala yang marah atas apa yang ayah nya bilang. Sebelum ayahnya bicara soal peperangan dia bilang kalau dia sudah tidak membenci bangsa serigala semua yang mendengar itu senang sampai kesenangan itu luntur ketika sudah membahas peperangan.

"Ayah, kami tidak bisa berperang melawan bangsa serigala. Kami memiliki pacar dari bangsa serigala ayah?!!" Ucap Kuro.

"Peperangan tetap akan terjadi dalam kurun waktu seminggu ini. Jadi mau tidak mau kalian harus bersiap, dan katakan kepada pacar kalian. Berlawanan lah tanpa harus mengalah" ucap Aran yang membalikkan badannya.

"Hiks ayah, hiks apa ini harus terjadi hiks?! Toru hiks gak mau ini hiks. Toru tidak bisa melawan pacar Toru hiks" tangis Oikawa.

"Ini memang sudah takdir" ucap Aran lalu pergi.

Sakusa pun ikut pergi.

"Mereka punya rencana" ucap Akaashi.

"Kalau memang mereka memiliki rencana kenapa mereka tidak bilang pada kita?!!" Ucap Suna.

"Kalau mereka tidak cerita maka ini benar-benar tidak akan mudah kalau kita ikut campur" ucap Akaashi.

"A-aku akan bertemu Iwa chan hiks" ucap Oikawa langsung pergi.

Sedangkan yang lain kembali kekamar untuk menenangkan diri. Ketika sampai di depan rumah Iwaizumi, Oikawa langsung mengetuk pintunya. Oikawa melesat agar cepat sampai. Ketika pintu terbuka terlihat Iwaizumi di balik pintu, ketika pintu sudah terbuka sepenuhnya Oikawa langsung memeluk Iwaizumi dan kembali menangis.

"Aku gak mau hiks, aku gak mau Iwa chan hiks hiks huwaaaa" tangis Oikawa.

Iwaizumi yang mendengar tangis Oikawa semakin menjadi pun membalas pelukan nya.

"Shhh tenanglah Toru, ini akan baik baik saja" ucap Iwaizumi.

"Gak mau hiks gak mau" geleng Oikawa.

"Toru"

"Kenapa perang ini terjadi aku gak mau hiks hiks" ucap Oikawa.

10 menit kemudian, karena sangking lelah nya menangis Oikawa pingsan. Kita yang melihat itu langsung menyuruh Iwaizumi membawanya kekamar. Iwaizumi pun menggendong Oikawa ala pengantin kekamar nya. Ketika tubuh Oikawa sudah berbaring Iwaizumi pun pergi keluar dari kamarnya, dan tak sengaja bertabrakan dengan Kita.

"Ah maaf mom" ucap Iwaizumi.

"Tak apa" ucap Kita.

Kita melihat wajah anak pertamanya, disana terlihat wajah yang ingin menangis tetapi dia tahan. Kita pun merentangkan kedua tangannya. Iwaizumi yang melihat itu langsung memeluk Kita sangat erat.

"Aku gak bisa mom hiks, ini menyakitkan" ucap Iwaizumi.

Kita mengelusi punggung Iwa.

"Tak apa, lepaskan saja" ucap Kita.

"Hiks, dia menangis dihadapan ku hiks aku tak bisa melihatnya sedih mom hiks" ucap Iwaizumi.

"Mommy tahu" ucap Kita.

Setelah puas menangis Iwa pun melepaskan pelukannya.

"Merasa lebih baik?" Tanya Kita sambil mengusap air mata yang masih ada di wajah Iwa.

Iwa mengangguk, Kita tersenyum.

"Sekarang masuklah, mungkin dia akan haus ketika sudah bangun. Mommy ada-"

Bisakah kita hidup bersama? { Sakuatsu } ✓✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang