Cimeng Si Perusak Moment

9 1 0
                                    

Pagi ini terlihat Ziyan yang baru tiba di parkiran. Lelaki itu hendak turun dari atas motornya. Tak lama kemudian datanglah Alvin bersama Naura. Teringat akan sesuatu Ziyan pun langsung menghampiri sahabatnya itu.

Tanpa terduga tiba-tiba saja Ziyan mengalungkan tangannya di leher Alvin. Sontak hal itu membuat Alvin dan Naura mengernyitkan dahi bingung. Lebih anehnya lagi Ziyan tengah memamerkan senyum manisnya. Mencurigakan bukan?!

"Pagi bro." sapa Ziyan masih dengan senyuman manisnya.

"Lo demam ya?" kepo Alvin mengecek jidat lelaki itu.

"Alhamdulillah gue sehat walafiat broo." 

"Temen kamu abis kerasukan setan mana tuh," celetuk Naura menggerakan dagu menunjuk Ziyan.

"Nggak tau Rel. Kamu ke kelas sendiri gapapa kan? Aku mau ngurus ini anak dulu." ucap Alvin menarik tas punggung yang dikenakan Ziyan.

Naura mengedikkan bahu acuh lalu melanjutkan langkahnya menuju kelas. Disamping itu Alvin membawa Ziyan menuju lapangan futsal. Setibanya di lapangan ia melepaskan tarikannya.

"Pagi ini lo aneh banget kenapa sih Zi."

"G-gue anu." ucap Ziyan terbata. Malu plus gengsi campur menjadi satu.

"Ngomong tuh yang jelas."

"Gue mau minta tolong sama lo." ujar Ziyan cepat

"Minta tolong buat?"

"Ajarin gue buat deketin cewek." celetuk Ziyan.

Alvin yang mendengar itu sontak menahan senyumnya. Ia menepuk bahu sahabatnya itu sambil berkata. "Lo serius mau deketin Shasa?"

Ziyan mengangguk cepat."Iya. Shasa bilang gue harus banyak belajar dari lo."

"Hei tanpa lo belajar sama gue, sebenernya lo itu udah bisa kali dapetin hatinya dia."

Ziyan terdiam sejenak lalu ia tersenyum misterius. "Aha gue ada ide." celetuk Ziyan menjentikkan jari.

Setelah mengatakan itu ia berlalu dari sana meninggalkan Alvin sendirian di tengah lapangan. Melihat hal itu membuat Alvin geleng-geleng kepala menghadapi sikap absurd sahabatnya.

Sekarang Ziyan sedang berada di kelas sembari memainkan ponsel. Kedua matanya meneliti jadwal pelajaran kelas XI IPA 3. Ia pun mendapatkan ide yang cemerlang untuk melancarkan misinya.

"SELAMAT PAGI ANAK-ANAK." 

"PAGIIIII PAAAAAK."

Menyadari kedatangan guru, Ziyan pun dengan segera menyimpan ponselnya ke dalam laci. Ia sekarang sedang fokus mendengarkan penjelasan guru di depan.

"Baik hari ini kita akan melanjutkan materi minggu lalu. Disini masih ada yang inget nggak sama materi kita minggu lalu?"

Ziyan mengacungkan dari telunjuknya. "Inget pak. Minggu lalu materi kita sampai bab 9 yaitu membahas tentang Termodinamika."

"Iya betul sekali. Nah mari kita flashback sebentar sama materi minggu lalu. Proses-proses Termodinamika itu ada 4 masih ada yang ingat tidak apa saja prosesnya?"

Ziyan mengetuk pelipisnya menggunakan bolpoin sembari berfikir. Lalu dengan cepat ia kembali mengangkat tangannya.

"Kalo tidak salah yang pertama itu ada proses isobarik. Kedua, ada proses isokhorik. Ketiga, ada proses isotermal dan yang terakhir ada  proses adiabatik."

"Iya tepat sekali." 

Ziyan tersenyum bangga sembari menaikkturunkan alisnya menatap Cimeng yang sedang duduk di depannya. Tak lama kemudian dari arah pintu kelas terlihat Alvin yang baru tiba di kelas.

SECRET LIFE OF SHASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang