💚06💚

51 13 3
                                    

OSTRANENIE

Malam Sabtu menyapa dengan dinginnya air hujan yang mengguyur. Sebagai ganti gagalnya kencan bersama Evelyn, Al melipir ke rumah Alva untuk meneduh.

"Tumben amat lo kesini nggak bilang-bilang." Alva duduk di samping sahabatnya setelah meletakkan dua kaleng kopi susu.

"Gue mau pergi malah hujan, kebetulan deket dari rumah lo ya udah si gue ke sini aja." Al tersenyum nakal kemudian membuka kaleng kopi susu dan menenggaknya.

Alva menyipit curiga. "Abis kencan lo ya?"

"Nggak jadi, hujan Bosque. Alhamdulillah, aman uang gue." Al mengelus sakunya.

Alva memutar badannya menjadi menghadap Al sepenuhnya. Tepat sekali laki-laki itu datang saat dia tengah galau. "Curhat dong, Mah."

"Njir dikira gue mamah Dedeh?" tanya Al tidak terima.

"Bukan, tapi cocok sih," gurau Alva tertawa.

Al yang tidak terima dikatai seperti itu pun menggulung lengan baju sampai memperlihatkan otot bisepnya. "Lakik gini dikata cocok jadi mamah-mamah. Emang sarap lo!"

Alva segera menurunkan lengan Al, dia tau kalau Al memiliki postur tubuh yang bagus jadi tidak perlu pamer, tidak baik. "Santai kali bos."

"Eh beneran nih gue pengen curhat."

"Iya, mangga."

Alva memberi jeda tak kunjung mengutarakan keinginannya.

"Gue suka sama Arisa sejak lama."

Al yang tengah menenggak minumannya refleks tersedak mendengar penuturan Alva. Arisa? Gadis menjengkelkan itu?

"Anjir. Terus?"

"Bantuin gue buat nembak dia dong! Lo kan pro kalau masalah cewek," pinta Alva dengan kedua tangan mengguncang bahu Al bermaksud membujuk.

"Masalah gampang itu mah. Lo berani bayar berapa dulu?" Al mengedipkan matanya seolah mengatakan semuanya akan berjalan lancar tergantung imbalan yang ditawarkan.

Alva meninju punggung Al kesal. "Jadi temen perhitungan banget sih, lo!"

"Bercanda, baperan banget!" Al melirik Alva tajam, masih tak terima akan pukulan yang dilayangkannya. "Sini gue kasih tau!"

Alva mendekat, menyimak dengan hati-hati apa yang Al tuturkan. Perlahan senyumnya muncul, dia yakin rencananya tidak akan gagal.

♥️💔❤️

Siang hari yang terik di esok harinya membuatku menggeliat gerah di kamar. Rasanya sangat membosankan sebab aku tidak memiliki list drama yang harus ku tonton atau pekerjaan lainnya. Hingga sebuah notifikasi dari ponsel mengalihkan perhatianku.

Alva-mart

|Nanti malam sibuk nggak?
12.57

Tentu saja aku mengernyit heran mendapat pesan itu. Ada apa gerangan dia menanyakan perihal kesibukanku?

Nggak, kenapa?|
12.57

OSTRANENIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang