OSTRANENIE
"Lo Carissa kan?"
Selepas menelan batagor, aku mengangguk, menanggapi pertanyaan dari seorang gadis. Di sampingku Liona nampak memperhatikan gadis itu dengan penuh selidik dan waspada. Semenjak berita terkait hubunganku dengan Alva menjadi trending topik sekolah, Liona ketat menjagaku dari segala bentuk bahaya yang ditimbulkan.
"Ohhh, jadi ini. Guys! Ini nih perempuan yang nggak tau diri itu!" Gadis itu berbalik, meneriaki teman-temannya yang tengah menyantap makanan tak jauh dari tempatku duduk.
Mengetahui maksudnya, Liona langsung berdiri bersiap mengusir, tapi aku menahannya. Lama-lama aku terbiasa dengan fenomena ini, mereka akan menjelekkanku, dan aku akan diam sampai mereka lelah berbicara. Bagiku, menutup telinga sendiri lebih berguna daripada menutup mulut mereka semua.
Ku hitung ada lima orang termasuk gadis tadi yang kini menatapku tak suka. Dari lagaknya, aku bisa melihat bahwa gadis yang bertanya itu adalah ketua gengnya.
"Apa istimewanya sih Carissa ini. Wajah pas-pasan, pintar juga ngga. Kok bisa jadi pacar Alva."
"Dengar-dengar, dia juga godain Azreal tau! Padahal jelas-jelas Azreal udah punya pacar."
Aku menghela napas, rupanya masalahku tak jauh-jauh dari berita hoax yang disebarkan Evelyn dan Al. Rasanya aku ingin menghajar dua manusia itu, tapi aku sadar kemampuan bela diriku biasa saja.
Sekarang entah ke menit berapa, lima orang itu terus berbicara bagai musik pengiring acara istirahatku kali ini. Lebih dari sepuluh pasang mata terus mencuri pandang ke mejaku, dan lebih dari sepuluh kali Liona mengajakku pergi.
"Ayo balik aja dah, gue udah nggak selera." Ini kelima belas kalinya Liona kembali membisikkan hal yang sama, dan kali ini aku langsung menurutinya sebab aku juga sudah selesai makan.
"Eh, lo mau kemana?!"
Ketika aku hendak pergi melewati mereka, salah satunya mendorongku sampai aku mundur dua langkah. Ini pertama kalinya aku mendapatkan perlakuan secara fisik karena semua berita tentang Alva dan Azreal. Aku menatap mereka nyalang. "Main kasar, Kak?"
"Apa?! Suka-suka gue dong! Lo pasti pakai pelet kan biar Alva suka sama lo!"
Aku tertawa. Tuduhan tak berdasar itu sangat lucu. Dengan tangan bersedekap dan senyum miring, aku berkata, "Iya nih. Nggak nyangka banget ya peletnya ternyata berhasil. Kalau lo mau, sekarang juga gue bisa kok kasih tau alamat dukunnya."
Gadis itu menggeram marah sementara keempat pengikutnya tampak kebingungan ingin merespon seperti apa. Ajaibnya satu dua anak mulai menyemangatiku, mereka mengaku akan menjadi penggemarku jika berhasil melawan lima gadis itu. Belum lima menit aku menghadapinya, gadis-gadis itu lebih dahulu pergi.
"Lo tuh ya! Kenapa nggak dilawan daritadi aja sih?!" teriak Liona kesal karena aku terlalu lama membalas mereka.
"Suka-suka gue."
###
Minggu ini adalah minggu pertama di bulan baru. Terhitung sudah empat belas hari aku tidur nyenyak tanpa takut diganggu oleh penggemar Alva dan klub couple gila itu.
Selama aku menghadapi masalah di sekolah, Alva terus melindungiku. Meski terkadang aku harus menghadapinya sendiri atau bersama Liona, laki-laki itu tetap ikut andil dalam menyemangati dan menenangkanku. Alva selalu berusaha menghibur dan memastikan bahwa aku baik-baik saja meski dia sedang sibuk. Tak jarang dia juga meminta maaf atas semua kejadian ini padahal dia tak pernah melakukan kesalahan. Alva terus bersikeras bahwa dia meminta maaf atas nama penggemarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OSTRANENIE
Fanfic→→◍✯◍ Lokal AU ◍✯◍←← Ft. Jaemin NCT Heejin Loona Jeno NCT Minju "Sesekali kau harus melihat seseorang dari sudut pandang yang lain agar dapat memahaminya." Draf : 2022/03/11 Start : 2022/03/28 Finish : 2023/08/27