💚BONUS CHAPTER : 02💚

15 3 0
                                    

OSTRANENIE

Gadis dengan kuncir asal-asalan itu tersenyum tak jelas di sudut dapur. Matanya tak berkedip menatap punggung kekar kekasihnya yang tengah memasukkan bahan masakan yang baru saja mereka beli. Gadis itu jadi membayangkan, bagaimana rasanya tinggal serumah bersama sang kekasih setelah mereka resmi menikah nanti.

Sedetik kemudian, gadis itu tertawa kecil sembari memukul kepalanya pelan setelah sadar pikiran liarnya sungguh tak masuk akal. Jika dihitung, ini sudah lebih dari enam bulan setelah dirinya menerima ajakan pacaran dari Azreal. Itu juga berarti bahwa hubungan keduanya lebih lama umurnya daripada umur hubungan Rissa dengan Alva dulu.

Sejenak, Rissa memikirkan kembali tentang hubungannya dengan Azreal. Jujur, dia masih tidak percaya hubungannya akan bertahan selama ini mengingat dulunya mereka sangat membenci satu sama lain. Bahkan fakta bahwa ia dapat bertahan lebih lama dibanding dengan Alva adalah hal yang masih mengejutkan baginya.

Rissa tak pernah menyesali lagi pasal keputusannya untuk memutuskan Alva waktu itu, meski begitu tetap saja hubungannya dengan Azreal terasa seperti mukjizat karena dapat bertahan selama itu.

Sekarang, Rissa pun mengakui bahwa kita tidak boleh terlalu membenci orang karena bisa saja kita akan mencintainya setengah mati.

"Oy, malah ngelamun nggak jelas. Jadi bikin brownies nggak?"

Gadis itu tersentak karena seruan dari sang kekasih. Ia tersenyum tipis, menghampiri Al yang sudah menyiapkan semua bahan-bahannya di meja.

Jika kalian bertanya ini kencan keberapa, maka mereka pun akan kesulitan untuk menjawab. Meski begitu, ini bukanlah lagi kencan absurd seperti kencan pertama waktu itu, mereka sudah lebih pandai sekarang.

Kali ini mereka—lebih tepatnya Rissa—ingin mengisi kencan dengan membuat brownies. Rissa yang sudah antusias sejak tadi memulai agenda memasak dengan melelehkan coklat sesuai dengan video tutorial dari YouTube. Sementara Al berdiri tak jauh dari sana, mengamati gadisnya yang amat bersemangat.

"Kamu daripada nggak ada kerjaan mending bantuin aku bikin adonan keringnya."

Al langsung memberi hormat, menghampiri gadisnya lalu mengambil wadah. Memasukkan tepung terigu sesuai takaran. Dengan tangan panjangnya, ia mengambil saringan kecil untuk menyaring bubuk coklat.

"Woahhh, ayo keluar dengan baik coklat manis!!!" Bubuk coklat itupun bergoyang keras sesuai dengan keantuasiasan Al yang luar biasa.

Setelah menambah baking powder, Al mengaduknya dengan brutal, berbanding terbalik dengan video tutorial yang dikerjakan dengan penuh kasih sayang.

"Al, berantakan semua kalo kamu ngaduknya begitu!" Sang kekasih yang tengah membuat adonan basah pun berteriak kesal melihat kelakuan Al.

Al tersenyum, meminta gadisnya tak perlu khawatir. "Tidak akan aku biarkan seperti itu, Sa."

Awalnya Rissa percaya, tapi setelah dibiarkan Al malah semakin kasar dan seenaknya dalam mengaduk adonan kering yang sebenarnya tak perlu menggunakan banyak tenaga.

"Pelan-pelan! Nanti kalau tumpah gimana?!"

"Enggak akan tumpah kok. Nih lihat, nggak tumpah kan?" Al menyangkal sembari memperlihatkan bahwa mengaduk dengan brutal tak akan membuat adonannya tumpah.

"BERHENTI NGGAK?! Kalau begitu caranya bisa tumpah beneran, Al."

Mengerti kode bahaya sudah menyala, Al langsung menghentikan aksi brutalnya. Dia menyisihkan wadah berisi adonan kering itu dan memilih melihat gadisnya yang kini telah melanjutkan kegiatan membuat adonan basah setelah tadinya terhenti karena perbuatannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OSTRANENIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang