twenty four ; sia-sia.

598 68 4
                                    

Sepulang dari rumah sakit Nayla merebahkan diri dikasur yang sudah 2 hari tidak ia sapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulang dari rumah sakit Nayla merebahkan diri dikasur yang sudah 2 hari tidak ia sapa. Rasanya sangat nyaman ketika sudah dirumah..

Asisten rumah tangga dirumah ini bertambah menjadi tiga atas keinginan Gio. Bi Wati pun sudah pulang setelah pulang ke kampungnya selama hampir 2 minggu. Nayla pun terpaksa mengiyakan keinginan Gio untuk menambah ART agar dia tetap bisa merawat Azel, Raelga, dan Rielga.

Gio masih berada dirumah karna cutinya belum selesai. Gio ingin melihat dan menemani Nayla mengurus bayi mereka agar Nayla terhindar dari Baby Blues, terlebih sejak masa kehamilan Nayla sudah cukup tertekan maka dari itu Gio tidak bisa meninggalkan Nayla meskipun dirumah ada banyak orang yang datang untuk menjaga Nayla tapi tetap saja dia merasa khawatir.

Azel sedang di jemput Azka dan Disha disekolahnya. Azka dan Disha memang masih berada disini. Entah seperti apa hubungan keduanya saat ini, Hana dan Alfian sama sekali tidak melarang kedekatan mereka. Biarlah Azka menentukan hidupnya sendiri asalkan tidak menduakan Tuhan lagi.

Pintu kamar terbuka dan menunjukan Azka yang masuk kedalam kamar dengan pakaian santainya. "Kak! Mau gendong Baby Rael dong," Pinta Azka. Nayla segera melirik Raelga yang berada disampingnya setelah minum ASI. Dengan cekatan dia mengambil bayi yang masih dalam bedongan itu dan memberikannya pada Azka dengan sangat hati-hati.

"Awas loh itu leher sama kepalanya ditahan.." Ujar Nayla khawatir, si bungsu hanya terkekeh dan mengangguk dengan yakin kalau dia bisa menggendong bayi mungil bernama Ralega. Kalau Azka sudah pulang berarti Azel dan Disha juga sudah pulang. Gadis kecil itu pasti sedang mengganti bajunya bersama Disha. Entah kenapa Azel sangat menempel pada Disha, Nayla pun tidak mengerti, mungkin dia merasa nyaman berada didekat Disha. Terlihat juga kalau Disha penyayang jadi Nayla merasa aman kalau Azel sedang bersama Disha.

Nayla memejamkan matanya sebentar. Nikmat sekali rasanya menjadi Ibu yang memiliki dua orang bayi. Kantung mata yang menghitam sudah tidak bisa ditutupi lagi dengan concealer. Bukan tidak bisa, tapi tidak sempat, baru memegang concealer saja tangisan dari anaknya sudah bersahut-sahutan karna ditinggal.

Raelga dan Rielga selalu terbangun dijam-jam tertentu karna merasa haus. Malam hari adalah waktu mereka menunjukan diri dan mengajak kedua orang tuanya bermain. Senyum tipis dari bibir Nayla akan tersemat untuk Gio, karna laki-laki itu selalu menemaninya ketika Raelga dan Rielga terbangun ditengah malam. Gio bisa saja bersikap bodoamat ketika anaknya menangis tapi dia tidak ingin melakukan itu dan membuat istrinya kesulitan. Akan lebih baik mengurusnya berdua, biar bagaimanapun Gio juga memiliki tanggung jawab untuk merawat dan mengurus anaknya.

"Mommy!" Panggilan dari Azel membuat Nayla kembali membuka matanya dan tersenyum menyambut anaknya. Di belakangnya Azel ada Disha yang langsung menghampiri Azka dan menatap Raelga yang berada digendongan Azka.

"Halo sayang, sudah pulang sekolah?" Azel mengangguk dengan senyum merekah yang terpatri dibibirnya. Nayla memicingkan mata melihat anaknya terlihat sangat ceria. Dengan lembut Nayla menyingkirkan sebagian rambut yang menutupi wajah cantik anak gadisnya.

After WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang