two ; perbedaan

2.9K 199 4
                                    

two ; perbedaan

Ini part khusus Azka yaa.

Azka sudah selesai bimbingan, dia pergi ke kafetaria fakultasnya untuk membeli minuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Azka sudah selesai bimbingan, dia pergi ke kafetaria fakultasnya untuk membeli minuman. Setelah membeli minuman Azka pergi ke rooftop untuk merokok sekedar mengurangi rasa stressnya.

Azka mulai merasa terbebani dengan semua masalah yang perlahan datang menguji masa pendewasaannya. Azka sudah dewasa, 22 bukan angka kecil kan. Azka mulai merasakan sulitnya kehidupan, apalagi sekarang ini dia berjauhan dari Hana dan Alfian. Meskipun mereka berdua seringkali ke Jakarta untuk menjenguk anak-anaknya, tetap saja Azka merasa berat..

Asap kembali mengepul hilang terbawa udara, Azka menikmati sepai-sepoi angin yang menyejukkan. Jakarta sangat panas. Azka ingin segera kembali ke Bandung. "Azka, aku cariin kemana-mana taunya disini!!" Azka menoleh untuk melihat siapa yang mencarinya, ternyata- kekasihnya.

"Dis, gak ada kelas?"

Gadis yang mencarinya itu menggeleng. "Udah selesai" dia langsung menghampiri Azka dan duduk disebelahnya, tangannya merogoh tasnya kemudian memberikan sebuah surat pada Azka

Azka mengambil surat itu dengan dahi mengerut tanda dia bingung, Azka menatap surat itu "Dari siapa?"

"Dari aku, buat kamu. Bukanya dirumah aja ya?" Azka mengangguk, dia memasukan surat itu kedalam tasnya. Rokok yang tadi dia hisap sudah dimatikan, Azka tidak pernah merokok didepan Disha. Bukan karna takut, Disha sudah tahu Azka merokok. Tapi asap rokok kurang baik untuk mereka yang tidak merokok..

Azka menutup matanya kemudian membukanya lagi, dia menatap Disha yang berada disebelahnya "Keluar yuk, aku udah selesai bimbingan kok"

"Kemana?"

"Caffe," Disha mengangguk antusias. Dia menggenggam jemari Azka erat, Azka mengusap puncak kepala Disha dan mengecupnya. Azka memang sudah 3 tahun ini bersama dengan Disha, dulu mereka sahabat- tapi Azka menaruh perasaan lebih pada Disha, ternyata Disha pun sama..

Disha itu jurusan Sastra Indonesia. Berbeda dengan Azka, awal mereka bertemu itu didepan kelas, Disha sedang mencari temannya untuk mengajaknya ke kafetaria. Tapi karena tidak ketemu-ketemu alhasil Disha memilih pulang dan tidak sengaja bertemu Azka, Disha bertanya pada Azka dia mengenal temannya atau tidak..

Ternyata Azka mengenalnya. Azka mengantarkan Disha ke kafetaria dan bertemu dengan temannya, Azka mengulurkan tangan dan mengajak Disha berkenalan. Disha cukup ramah dan membuat Azka yang ambivert merasa nyaman..

🌟🌟🌟

Sampai di Caffe mereka memilih untuk duduk disamping kaca. Azka menaruh tas berisi laptopnya diatas meja, Disha memanggil pelayan untuk memesan makanan. Azka menatap wajah Disha. Disha itu cantik, seperti boneka.

"Azka, kamu udah sarapan belum?" tanya Disha. Tapi tidak ada jawaban, Disha mengangkat kepalanya dan melihat Azka tengah menatapnya.

"Hey, malah bengong, kamu udah sarapan belum?" Azka mengerjapkan matanya setelah sadar dari lamunan, dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karna merasa malu. Pelayan yang tengah berdiri disamping Disha terkekeh.

After WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang