seventeen ; kejutan.

1.7K 237 35
                                    

Menginjak bulan kelima, Nayla sudah tidak terlalu sering mengalami morning sickness

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menginjak bulan kelima, Nayla sudah tidak terlalu sering mengalami morning sickness. Hanya saja sering kali dia menginginkan sesuatu yang aneh, berbeda dengan kehamilan Azel dulu.

Aura cantik Nayla semakin menguar, katanya kalau ibu hamil cantik begini anaknya pasti perempuan. Tapi, belum tahu juga anaknya laki-laki atau perempuan. Nayla tidak memandang gender anaknya, apapun jenis kelaminnya asalkan anaknya sehat Nayla akan tetap menyayangi anaknya sebagai mana harusnya

Azel semakin hari semakin manja, baik dengan Nayla maupun Gio. Dia seolah takut kasih sayangnya akan terbagi, padahal dia yang meminta kehadiran seorang adik. Beruntungnya ada Darren yang selalu memberi Azel kata-kata seperti "Jadi kakak itu enak Tahu!" tapi Azel selalu mengubah kalimat itu menjadi "Kiko, enak tahu!"

Padahal gak lagi iklan. Terserah Azel aja.

"Check up jam berapa?" tanya Gio yang kebetulan sudah tidak sabar melihat jenis kelamin anaknya hari ini. Nayla tahu, Gio sangat menginginkan anak laki-laki.

"Nanti Mas, jam 9."

"Nanti ketemu dirumah sakit aja. Setelah Azel pulang sekolah kan?" Nayla mengangguk, dia beranjak dari duduknya berniat membantu Bibi di dapur, tapi sayang sekali Bi Wati sudah selesai memasak

Nayla berinisiatif membantu Bi Wati meletakan sarapan pagi ini di meja makan, tapi belum sempat dia memegang piringnya Bi Wati sudah menepis tangan Nayla dengan lembut

"Udah Non, biar saya aja. Nanti Tuan marah sama saya kalau Non kecapekan..." ujar Bi Wati

"Bi, saya cuma pindahin ini aja masa iya capek. Gak papa, biar saya gerak, masa saya tiduran doang.."

"Tapi Non nant–"

"Ngga Bi, anggap aja ini olahraga," Bi Wati pun pasrah, akhirnya dia mengizinkan dengan syarat membawa barang yang tidak terlalu berat

Setelah selesai menaruh piring berisi sarapan pagi ini dimeja Nayla pun mengusap perutnya yang sudah terlihat membuncit

"Kenapa Non perutnya?" tanya Bi Wati khawatir

"Gak papa Bi, pengen ngusap aja. Saya mau bangunin Azka dulu ya Bi, kalau Bibi mau sarapan duluan boleh kok, ambil aja Bi,"

"Iya Non, makasih ya Non.."

Nayla mengangguk dan meninggalkan Bi Wati sendirian. Nayla mengetuk pintu kamar Azka, tapi ternyata kamarnya tidak di kunci, Nayla pun membukanya dan melihat Azka sudah rapi dengan kemejanya

"Kirain kamu belum bangun,"

"Udah dong, hari ini kan aku mau bimbingan, sekalian nanti pulangnya mau jalan sama Disha jadi bangunnya gak boleh telat hahaha"

Nayla menggelengkan kepalanya, dia duduk dipinggir kasur Azka dan memperhatikan Azka yang sedang menata rambutnya didepan kaca

"Az, Kakak mau tanya,"

After WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang