sixteen ; telat?

2.2K 249 37
                                    

-

Seperti yang direncanakan semalam, pagi ini Nayla dan Gio mengantarkan Azel untuk daftar di Paud yang tidak jauh dari rumah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti yang direncanakan semalam, pagi ini Nayla dan Gio mengantarkan Azel untuk daftar di Paud yang tidak jauh dari rumah mereka.

Sampai di Paud, mereka langsung bicara langsung dengan guru paudnya dan memiliki kesepakatan kalau-kalau Azel merasa tidak betah dan belum ingin sekolah, akan di izinkan untuk kembali 1 atau 2 tahun lagi.

Setelah, berbicara begitu, Azel pun masuk kedalam kelasnya dan mulai berbaur dengan satu persatu anak yang usianya sedikit lebih tua dari dia.

Nayla senyam-senyum sendiri melihat Azel justru menjadi rebutan teman lelakinya. Astaga, masih kecil aja udah jadi rebutan, gimana gedenya.

Lama mereka memperhatikan Azel bergabung dengan teman-temannya, setelah dirasa Azel nyaman dengan sekolahnya, Gio memberi kode pada Nayla kalau dia sudah harus pergi ke Rumah sakit karna pasiennya akan konsul hari ini.

Nayla sebenernya ingin menunggu Azel disini, tapi guru paudnya meyakinkan, tidak akan ada yang terjadi karna pengawasan ketat dari guru-guru paudnya.

"Yaudah deh, Bu, saya titip anak saya ya? Kalau ada apa-apa langsung hubungi saya.." ujar Nayla masih dengan nada suara khawatir

Jelas khawatir, baru kali ini dia melepaskan Azel ke lingkungan baru.

"Iya, Bu, gak usah khawatir. Nanti saya hubungi kalau sudah pulang sekolah, biar Ibu bisa jemput Azel tepat waktu.."

Gio merangkul Nayla dan mengajaknya pergi. Masih dengan tatapan belum rela akhirnya Nayla masuk kedalam mobil.

"Mas, Azel gak akan kenapa-kenapa kan?"

"Iya sayang, udah ah, kamu gak usah khawatir berlebihan gitu. Gurunya juga ngeyakinin kok, insyaallah gak akan ada yang terjadi."

Gio menggenggam jemari Nayla berusaha membantu Nayla menyingkirkan rasa khawatirnya.

"Eh Mas aku turun di depan gang aja, aku mau kerumah Mbak Kinar dulu,"

"Mau ngapain kamu?"

"Mau ketemu suaminya Mbak Kinar"

Gio menoyor kepala Nayla, "sembarangan kamu, suaminya Mbak Kinar udah berumur gitu, anaknya udah banyak, kamu tuh kalo mau selingkuh liat-liat dulu."

"Lho, siapa yang mau selingkuh. Aku emang mau ketemu suaminya Mbak Kinar, mau ngomongin itu, dia kan mau beli tanah milik Ayah yang ada di Bandung."

"Oalah, Mbak Kinar sama Suaminya mau pindah?"

"Kurang tahu, tapi, kayaknya iya. Mungkin sehabis Mbak Kinar lahiran."

Gio mengangguk mengerti. Sampai di depan gang, Gio menurunkan Nayla, setelah salim dan berpamitan Gio pun berangkat ke rumah sakit.

🌟🌟🌟

After WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang