fifteen ; manusia

1.8K 254 10
                                    

Jadi, beberapa hari ini, Azel sering banget ngeliat Darren pakai seragam sekolahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi, beberapa hari ini, Azel sering banget ngeliat Darren pakai seragam sekolahnya. Setiap malam Azel selalu cerita perihal Darren yang pakai seragam sekolah itu pada Nayla dan Gio.

Sudah tak heran, karna Darren memang sudah berusia 5 tahun dan sudah mulai sekolah.

Azel pun mulai menunjukan perkembangan pesat diusinya yang hampir menginjak 3 tahun. Dia mulai lancar berbicara meskipun bahasa yang dia pakai adalah bahasa baku.

"Mom, tadi pagi, waktu Zel main dirumah Kak Dalen, Zel melihat Kak Dalen pakai baju polisi!" ujar Azel memulai ceritanya

"Kak Darren, Zel, bukan Dalen." ujar Nayla membenarkan ucapan anaknya

"Zel gak bisa ngomong r, jadinya l aja,"

"Itu barusan bisa"

"Itu contoh aja, Mom."

Nayla terkekeh. "Iya iya terserah kamu, jadi maksud kamu Kak Darren udah sekolah?"

Bukan menjawab, Azel justru menggaruk kepalanya. "Sekolah itu apa Mom?"

"Sekolah itu tempat kita cari ilmu."

"Ilmu itu siapa? temannya Mommy ya?"

Nayla tertawa, dia mengacak rambut Azel dan menaruh Azel duduk di pangkuannya. "Ilmu itu pengetahuan, ada pengetahuan biasa dan pengetahuan ilmu."

Azel mengedipkan mata nya tak mengerti. "Pengehatuan biasa sama pengehatuan ilmu ada bedanya Mom?"

Nayla tertawa dulu sebelum menjawab pertanyaan Azel. "Pengetahuan sayang bukan pengehatuan. Dua yang Mommy sebutkan tadi, ada bedanya."

"Apa bedanya Mom?"

"Bedanya, pengetahuan biasa itu pengetahuan keseharian yang kita dapatkan dari berbagai sumber bebas dan belum tentu benar atau berdasarkan kenyataan. Sementara, pengetahuan ilmu adalah pengetahuan yang pasti, eksak, berdasarkan kenyataan dan terorganisir."

Azel mengangguk sok mengerti, padahal dia tidak mengerti sama sekali.

Gio yang mendengar percakapan kedua permaisurinya tersenyum dan menghampiri mereka.

"Azel mau sekolah?" tanyanya.

Mendengar pertanyaan itu membuat Azel tersenyum senang dan mengangguk-anggukan kepalanya.

Gio duduk disamping Azel dan mengusap kepalanya. "Yakin?"

"Sure, Daddy!" Nayla dan Gio saling menatap, mereka belum memiliki rencana untuk perihal sekolah Azel.

"Azel, bobo sama Om Azka dulu mau gak? Nanti Mommy pindahin kesini.." ujar Nayla

"Mommy sama Daddy mau ngapain?"

"Ngga ngapa-ngapain sayang, Mommy sama Daddy cuma mau diskusi sebentar aja.."

Dengan polos Azel mengangguk dan menerima uluran tangan Daddynya, Gio tidak mungkin membiarkan Azel menaiki tangga menuju kamar Azka sendirian.

After WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang