Up!! Up!!
Setelah membaca, jangan lupa tinggalkan jejak, entah itu vote atau koment, sebagai bentuk dukungan kalian untuk cerita ini 😉💙Jangan jadi siders, biar kita bisa saling kenal wkwk 🐛
Happy Reading 🌹💙
"AYO KELUAR!!" kedua pria itu terus berteriak, sedangkan Jungkook dan Y/n tak mau membuat suara apapun di balik pohon, agar tidak ketahuan.
"Kita cari disebelah sana saja. Mereka tidak mungkin jauh dari sini."
Setelah kedua pria itu pergi, Y/n dan Jungkook bisa bernafas lega.
"Aku haus," ucapnya sambil menatap suaminya itu.
"Cium saja aku, hausmu akan hilang."
"Ya! Aku serius tau! Aku mau minum!" tegas Y/n dengan suara kecil. Ia memukuli punggung suaminya itu tapi Jungkook hanya tersenyum.
"Aku juga serius. Kau bisa meminum–"
"Jorok! Gak mau!" potong Y/n menggeleng.
"Yaudah, ayo kita cari sungai kecil di dekat sini." Jungkook menggendong istrinya itu di belakang karena ia sedang kurang sehat sekarang.
. . .
"Aku pikir tadi, Oppa bakalan berantem sama mereka, tapi kok Oppa lari?" tanya Y/n pelan.
"Kenapa? Kau pikir aku tidak bisa berkelahi?"
Y/n hanya diam. Ia menyandarkan kepalanya di punggung Jungkook tanpa mau membalas ucapan suaminya itu.
"Aku hanya tidak ingin kau melihat hal seperti itu dariku," lanjut Jungkook.
"Kenapa? Aku ingin melihatnya. Aku yakin kau pasti bisa mengalahkan mereka."
"Tentu saja aku bisa. Sebelum menjadi dokter, aku mantan pelatih ilmu bela diri."
Y/n membulatkan matanya tak percaya, "benarkah? Mau liat."
"Apanya?"
"Pantesan yah, berotot," balas Y/n pelan.
"Apa yang berotot?" tanya Jungkook lagi.
"Punya Oppa," bisik Y/n membuat Jungkook tertawa kecil.
"Ya! Ini di hutan, nyawa kita sedang terancam. Jangan berpikir mesum! Mengerti!?"
"Maksudku perut Oppa, kok Oppa mikir yang lain?"
"Udah, diem. Katanya tadi haus?"
Y/n kembali diam, sambil mempererat pelukannya di leher pria itu.
. . .
Cukup jauh berjalan, akhirnya mereka pun menemukan air terjun kecil. Dimana air tersebut sangat jernih dan juga bersih.
Y/n buru-buru turun dari gendongan Jungkook, untuk segera meminum air tersebut.
Lega. Rasa hausnya tadi, langsung hilang begitu saja.
"Sudah?" tanya Jungkook pelan.
"Hm. Tapi, apa mereka sudah tidak mengejar kita?" tanya balik Y/n.
"Entahlah, mungkin mereka kehilangan jejak kita. Ayo, kita harus keluar dari sini sekarang."
"Gendong lagi yah?" Y/n tersenyum sambil merentangkan kedua tangannya pada Jungkook.
"Yaudah, ayo naik." Pria itu kembali menggendong Y/n, untuk segera keluar dari hutan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOKTER JEON PEMIKAT HATI
De Todo[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] REVISI SETELAH TAMAT. Cerita ini hanya fiktif belaka dan tidak ada hubungannya dengan kehidupan asli para pemeran di dalam cerita ini. Tidak menerima pembaca berkedok Y/n phobic! Plagiat jauh jauh aja deh. Rate: 18++...